Tuesday, September 24, 2013

My Latest Story

24 September 2013

I. Anniversary

Hari ini genap 10 tahun usia perkawinan saya dan suami. Kalau ditahun - tahun sebelumnya saya selalu memosting foto atau memasang status - status romantis di akun media sosial saya, tahun ini sama sekali tidak. Hari ini tidak ada acara yang istimewa. Semua berlalu sama seperti hari biasanya. Malah saya sempat lupa tadi pagi, tapi kemudian teringat saat akan 'berangkat' kerja. Itupun ingetnya pas beliau pergi , jadi ngucapinnya lewat BBM. Ha ha ha ha.... Ga romantis banget. Tapi bukan berarti keromantisannya luntur loh. Bagi kami setiap hari adalah jatuh cinta. Wedding anniversary hanya sebuah reminder kecil  penanda kami sudah berjalan selama waktu tertentu.Sembari teriring doa agar jodoh ini akan berlanjut hingga ke akhirat nanti. Amin

Happy Anniversary ! Love you my soul. 

*****

II. My Fur-kids

Sore ini mendadak pengen banget nulis. Sambil gebyur gebyur dikamar mandi, rangkaian kata - kata mendadak melintas dikepala, pengen segera dituangin jadi tulisan. I hope you don't get bored. Let's get started !

Hal pertama yang ingin kutulis adalah kabarku. Oh, hello ? Penting ga sih. Penting banget. Karena ini kan blog pribadiku jadi isinya harus semua tentang aku. Hi hi hi, terdengar sangat narsis tapi sudahlah, ga penting buat diributkan. Ha ha ha ...

Kalau belum tahu, saat ini aku punya anak lagi. Eh, tepatnya anak - anak. Yes ! Mereka ada dua. Sangat lucu dan ... berbulu ! Hi hi hi. Mereka adalah kucing. 

Setahun terakhir ini aku memelihara kucing. Awalnya satu, betina. Name Sally. Sally berbulu calico atau istilah jawanya belang telon. Dia hadir dirumah kami sekitar bulan Oktober. Sally kami adopsi dari keluarga temanku yang super talented, mbak Ipoet. Jadi temennya mbak Ipoet namanya mbak Riri, adalah keluarga awal Sally. Berhubung mbak Riri sudah ga bisa memelihara Sally jadi Sally kami adopsi. Bulan pertama Sally dirumah kami merubah segalanya. Tasya punya teman bermain, papa yang awalnya tidak suka kucing berbalik 180 derajat jadi perhatian banget sama Sally, lebih dari aku. Dan diam - diam, papa mengadopsi satu kucing jantan untuk menemani Sally. Name Oji

Sebulan kemudian Oji hadir ditengah - tengah kami. Oji memiliki sifat dan karakter yang sangat bertolak belakang dengan Sally. Bila Sally sangat penakut, Oji sangat ramah dan menyukai manusia. Dia sangat tenang dan kalem. Dan terutama sekali, sangat lucu dan menggemaskan. Itu karena matanya selalu merem dan bulunya panjang. So fluffy.

Singkat cerita, keluarga kami menjadi sangat ramai dengan kehadiran mereka. Kuharap mereka selalu sehat dan diberi umur panjang. Agar dapat selalu menemani perjalanan kami. Amin.

*****
III. Tiny Mini Corner

Ini seperti annual script deh. Isinya soalnya tentang kejadian kejadian penting selama setahun kebelakang. Hmmm asik juga kalo dibuat rutin. Jadi saya posting tulisannya setahun sekali aja. Ha ha ha....

Well, momen paling istimewa sepanjang tahun ini adalah, pembukaan toko kue saya yang super duper mungil sekali. Sekitar setahun lalu, tepatnya bulan Juli 2012, kami merombak tampilan depan rumah mungil kami. Merelakan carport kami yang berukuran 3 x 4 m untuk dijadikan ruang pamer alias show room alias cake shop alias cake room alias... ah you name it ! Kira - kira memakan waktu satu bulan sampai ruangannya terbentuk. Lalu bulan demi bulan berlalu. Sedikit demi sedikit kami isi dan hias sesuai dengan keinginan kami. Sangat - sangat bertahap. Rasanya waktu itu seperti sedang membuat kamar untuk seorang bayi yang akan lahir. Sampai Februari 2013 barulah ruangan itu kami anggap sudah cukup layak meski belum resmi dibuka.

Dinding interiornya putih. Kusen pintu dan jendela putih. Kursi tamu dan etalase tokonya juga putih. Saya selalu membayangkan memilihi cake shop yang serba putih, terang dan damai. Dan akhirnya terwujud.

Tanggal 1 April 2013 adalah tanggal bersejarah bagi kami. Karena pada tanggal tersebut, toko mungil kami resmi dibuka. Sudut mungil dirumah kami ini tidak besar. Isinya pun tidak mewah. Semua serba sederhana, namun banyak usaha dan harapan yang kami gantungkan ditempat ini.

Alhamdulillah. Tidak ada kata yang cukup untuk mewakili rasa syukur kami kepadaNya. Karena disudut kecil ini, tertumpu impian yang besar. Semoga Allah SWT melimpahkan berkah, rahmat dan rejeki Nya ke sudut mungil dirumah kami ini. Amin.

***** 

IV. Make Over

Kalo ada yang nanya, sekarang lagi suka apa ? Jawabnya, make up. Ha ha ha. Sounds sooooo ordinary. Secara it's a women thing. Tapi bagiku ini perubahan.

Well, sebenarnya sudah sejak SMA aku suka banget sama make up. Diantara temen satu geng, alat make up ku yang paling lengkap. Aku ingat temen - temenku, Dinie, Tya en Fanny, yang mampir ke rumah dulu buat berias sebelum mereka pergi berkencan. Atau saat kegilaan kami sedang kumat, kami bereksperimen dan berdandan gotik untuk akhirnya difoto. Kalau ingat masa itu ( dan inget hasil fotonya ) cuma terlintas satu kata, memalukan. Ha ha ha ha . But those are such a sweet things to remember.

Oke, setelah menikah dan sibuk dengan aktivitas keibuan, hobbi tersebut mulai luntur. Bahkan bisa dibilang hilang. Sampai April tahun ini, seorang teman, mbak Desy ngajak untuk mengikuti beauty class alias kursus make up. Dan setelah mengikuti kelas tersebut, hobbiku mulai kumat. Aku mulai keranjingan beli aneka alat make up dan kosmetik. Eksperimen make up sana sini. Ga pagi ga siang ga malam. Papa cuma geleng - geleng aja lihatnya. Komennya yang paling sering muncul adalah, " Arep nandak nangdi dek ? " ( Mau, nandak dimana dik ? ) - Nandak dari kata Tandak atau Aksi. Biasa digunakan dalam istilah " Tandak Bedhes " atau Topeng Monyet. Jadi, tau kan makna dari komentarnya ? :D

Singkat cerita, aku sekarang agak - agak terobsesi dengan make up. Bukan ke make up rias yang heboh sih. Tapi lebih ke perawatan wajah dan make up ringan untuk memperkuat karakter wajah aja. Kata orang - orang sih, biar auranya keluar. Hi hi hi...

Ya, kita lihat aja apa hobby ini akan bertahan. Aku kok agak ga yakin kalo inget sifatku yang moody. Dan aku sepertinya harus mengurangi aktivitas melihat toko online yang menjual aneka peralatan make up karena itu bikin mataku sakit yang buntutnya berujung dengan tipisnya dompet. Ha ha ha....

***** 

V. Friends and friends

Makin kesini, saya makin sadar bahwa saya sangat jauuuuh dari teman - teman saya dulu. Saya harap istilah ' teman lama' itu tidak ada dan tidak pernah ada. Karena saya sangat berharap, semua teman yang pernah saya kenal dan saya temui adalah tetap teman hingga seterusnya. Tapi roda waktu terus berputar kan. Ada perpisahan dan ada pertemuan. Eh kebalik ya. Ada pertemuan dan ada perpisahan.

Jangan tanyakan nama teman SMP saya. Karena mungkin yang saya inget nama dan wajahnya ga sampe sepuluh. Teman SD ? Cuma dua orang  yang saya inget. Teman SMA agak lumayan. Yang saya inget bisa sampe 10. Hi hi hi. Terakhir bertemu dengan sahabat SMA saya, kata yang paling sering saya ucapkan adalah " Yang mana ya ? Aku lupa. " Yap, itu jawaban tiap kali saya ditanya tentang teman yang sedang kami bicarakan. Dan sahabat saya hanya memasang ekspresi yang sama tiap kali saya mengulang jawaban itu. Ekspresi datar dengan mata yang dipicingkan dan alis yang berkerut. Ha ha ha ... Dinie, Tya, Fanny,  I miss you guys !

Pindah ke Jawa ( baca : Surabaya ) bisa dibilang saya tidak punya teman. Kota baru, lingkungan baru, orang baru. Saya mulai menemukan teman justru setelah aktivitas blogging yang tinggi beberapa tahun lalu. Gabung komunitas, ikut event - event online, blogwalking, join forum, etc, etc. Saat itu saya merasa bagai menemukan oase di gurun pasir yang melepaskan dahaga saya akan kebutuhan bersosialiasi yang tidak saya dapatkan di dunia nyata. Sampai akhirnya saya sadar, bahwa dunia maya tidak ubahnya dunia nyata. Seleksi alam berlaku pula di dunia maya.

Ada ketertarikan. Ada magnet. Ada ikatan yang membuat kita lebih dekat dengan sebagian daripada sebagian lainnya. Kalo di SMA dulu mungkin kita menyebutnya dengan geng. Dan makin kesini, makin keliatan, saya dan teman - teman yang dulu sering tertawa bersama mulai berada di dalam lingkaran - lingkaran kecil. Ada yang lingkarannya jauh, ada yang lingkarannya dekat. Tapi saya berharap lingkaran - lingkaran tersebut tetap saling bertautan.

Saya selalu bertanya - tanya, apa yang teman pikirkan tentang saya. Apakah salah seorang dari mereka tidak menyukai saya ? Apa dia sedang membicarakan saya ? Apa mereka mendengar hal - hal yang buruk tentang saya ? Apa mereka percaya itu ? What will they think about me ? Ada masa dimana pertanyaan - pertanyaan tersebut sangat menyiksa saya. Sampai akhirnya saya tersadar, what's wrong with me ? Apa yang saya takutkan. Seorang teman adalah orang yang bisa menerima saya apa adanya. Dan saya sangat nyaman dengan teman - teman yang saya miliki saat ini. Yang bisa menerima saya apa adanya. Yang bisa menarik saat saya terjatuh. Yang bisa menahan saya saat saya melambung terlalu tinggi. Dan yang senantiasa mengingatkan disaat saya lupa. 

Alhamdulillah, saya dikelilingi teman - teman yang sangat baik *ga bisa disebut satu - satu dan jangan protes ya karena ga disebut* Xi xi xi xi. Semoga Allah SWT selalu memberikan teman - teman yang baik disekitar saya. Dan kelak, dimanapun saya berada, saya ingin diingat sebagai teman yang baik. Amiin amiin ya Robbal alamiiin...

Thanks for being my best friends. 

***** 

Udah ah, ngantuk. Sampai ketemu di posting berikutnya. Saya harap itu bukan tahun depan he he he ....

Thursday, February 28, 2013

Tutorial : Making DIY Fondant Moulds

Pertama kali denger bahwa fondant bisa dibuat mould untuk fondant itu sendiri dari a very inspiring  Oma Ria di grup BB atau Whastapp kalo ga salah *lupa dimana*. Makasih Omaaaa, ai lop yuuu...Lalu nemu lagi video di Youtube tentang cara membuat diy mould from fondant dari Verusca Walker. Sayapun tergerak ingin mencoba membuatnya, mengingat mould silicone harganya masih lumayan mahal menurut kantong saya hehehe.Dan inilah cara saya membuatnya, sesuai dengan yang saya lihat di video tersebut. 

Membuat DIY Fondant Moulds

Step by Step

1. Jangan buang sisa fondant yang sudah tidak terpakai ! Kumpulkan, karena itu bisa jadi bahan berharga untuk membuat cetakan ini.
2. Kumpulkan sisa sisa fondant ( atau gunakan yang baru juga sangat tidak apa apa ), bubuhkan sedikit cmc/ gumtex, dan uleni hingga rata dan elastis.
3. Siapkan benda yang akan dibuat cetakannya ( master cetakan )
4. Bulatkan fondant, bubuhi sedikit tepung maizena, lalu tekan master cetakan secara perlahan. Pastikan semua area tercetak dengan baik.
5. Potong sekelilingnya dengan ring cutter agar lebih rapi
6. Perlahan lepaskan ring cutter lalu masternya
7. Biarkan cetakan hingga kering dan mengeras. Butuh waktu beberapa hari tergantung kondisi kelembaban udara.


Cara menggunakan moulds ( foto berawal dari bawah, searah jarum jam )

1. Bubuhkan tepung maizena pada mould dan fondant yang akan dicetak
2. Masukkan fondant kedalam mould dan tekan perlahan, ratakan agar tidak ada bagian yang terlewat. Rapikan bagian yang tebal
3. Keluarkan fondant secara perlahan dari mould, rapikan bentuknya dan potong bagian yang berlebih. Biarkan agak kering
4. Poles mould dengan warna dan kilap sesuai keinginan
5. Gunakan fondant yang telah dicetak sesuai dengan kreasi yang diinginkan.


Ini beberapa mould yang pernah saya buat. Untuk yang bentuk wajah dan torso/ badan, itu saya buat dulu masternya dari fondant yang dikeraskan. Lumayan lah buat mempersingkat waktu kerja, terutama saat membuat figurine dalam jumlah banyak.

Tapi yang perlu diingat juga, berhubung bahan mould ini dari fondant, mungkin umurnya tidak seawet cetakan dari silicone. Untuk mensiasatinya, simpan master cetakan, dan buat lagi aja kalo mould yang lama sudah rusak. 
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat !

Tutorial : How to Put Hijab on Fondant Figurine

Janji bikin tutorial jilbab buat mbak Shirley nih udah luama banget. 2 tahun ada kali *kebangetan*. Maaf banget mbak. Mungkin mbak Shirley sekarang udah mahir bikinnya, tapi janji tetep janji, semoga bermanfaat juga untuk yang lain.

Cara Memasang Jilbab pada Figurine Fondant beserta Kreasinya.

Step by step :

1. Buat figurine seperti biasa. Sisihkan bagian kepala.
2. Gilas fondant dengan ketebalan kurang lebih 2mm.
3. Letakkan lembaran fondant dengan posisi antara jari telunjuk dan jari tengah merenggang
4. Selipkan kepala dibawah lembaran fondant
5. Lingkarkan pada sisi kepala seperti memakaikan jilbab, lalu temukan dibawah dagu
6. 7. Rekatkan dan buat kerutan dibagian belakang kepala
8. Potong sisanya.
9. Sekarang kepala sudah berbalut jilbab


10. Buat lilitan di bagian leher figurine. Beri garis garis agar telihat seperti kerutan.
11. Pasang bagian kepala yang sudah berbalut jilbab. Now you get the basic hijab.
12. Teruskan membuat kreasi sesuka hati atau sesuai tema kue.

Selamat berkreasi dan semoga bermanfaat !

Recent Post on Mae's Little Kitchen

My photo
Mom of a lil' girl who still longing for her passion. Obsessed to know more, learn more, take more and give more... Here, on her lil' kitchen.
Unless mentioned, described, or linked, all works and photographs are created by May Irianti. Copyright 2007 - 2008. You may copy only the recipes but please do make a link to this blog. DO NOT COPY . Please ask first !

Followers