Showing posts with label resep. Show all posts
Showing posts with label resep. Show all posts

Thursday, September 4, 2014

Macaron ( Swiss Technique )

Setelah rentetan kegagalan yang menyisakan trauma mendalam *ugh* , kali ini aku memberanikan diri untuk mencoba membuat kembali Macaron yang entah untuk yang kesekian kalinya ( miscount saking banyaknya ha ha ha ).

Untuk resep, aku memutuskan menggunakan salah satu resep dari buku Primarasa Aneka Macaron. Tapi kali ini aku buat plain, tanpa tambahan flavouring apapun kecuali pewarna. Entar kalo sudah mahir baru deh nyoba bikin yang pake rasa rasa. Dari tiga teknik yang dipaparkan dalam buku ini, French, Swiss dan Italian, pilihanku jatuh pada teknik Swiss, yaitu dengan memanaskan putih telur dan gula hingga larut. Sengaja tidak memilih teknik French karena kegagalan kegagalan sebelumnya terjadi dengan menggunakan teknik ini. Dan rasanya masih trauma. Sementara teknik Italian memerlukan candy thermometer, dan aku belum punya.


Berikut resep yang aku praktekkan.

Macaron ( Swiss Technique )
( taken from Primarasa Aneka Macaron )

Bahan :

100 gr almond bubuk
100 gr gula bubuk ( aku pake Haan Fiesta icing sugar )

80 gr putih telur ( kira kira dari 2 butir telur )
100 gr gula pasir berbutir halus ( castor )

2 tetes pewarna makanan cair *optional*
flavouring *optional*


Cara membuat :

Campurkan almond bubuk dan gula bubuk, aduk rata. Giling menggunakan dry mill blender/ grinder/ chopper hingga halus. Ayak. * punyaku tidak diayak, males. Ha ha ha - jangan ditiru ya* Sisihkan.

Panaskan air dalam panci kecil dan didihkan lalu kecilkan apinya. Campur putih telur dan gula pasir dalam wadah tahan panas. Letakkan diatas panci tersebut. Ini proses au bain marie/ double boiler. Aduk putih telur menggunakan whisker hingga gula larut dan hangat. Jaga agar putih telur tidak sampai matang. Cukup hingga gula larut dan hangat. Angkat dari panci.

Kocok larutan putih telur dan gula menggunakan mixer hingga adonan menjadi putih dan mengental. Teruskan mengocok hingga mencapai konsistensi soft peak. Jangan sampai over mix atau terlalu kaku. Ciri - cirinya adonan akan sedikit berat, berjejak, dan jika diangkat akan muncul jambul jambul tajam diujung adonan. Dan bila baskom dibalik, adonan tidak akan menetes/ tumpah.

Masukkan pewarna dan flavouring, aduk beberapa kali putaran hingga sedikit rata. Masukkan campuran almond bubuk dan gula bubuk, aduk perlahan menggunakan spatula dengan gerakan memutar/ melipat. Teruskan mengaduk hingga adonan mulai sedikit mengental dan bila di angkat, adonan akan mengalir pelan.

Masukkan kedalam piping bag dan potong ujungnya. Siapkan loyang beralas kertas roti anti lengket atau silicon sheet bila punya. Semprotkan dengan diameter sekitar 3cm dan beri jarak secukupnya. Bila saat disemprot, adonan masih menyisakan jambul jambul kecil, haluskan menggunakan punggung sendok. Semprotkan hingga adonan habis,

Ketuk - ketuk dengan keras bagian bawah loyang untuk mengeluarkan udara yang mungkin terperangkap saat kita menyemprot adonan. Hal ini juga agar permukaan macaron lebih rata dan halus. Diamkan macaron yang telah dicetak selama kurang lebih 15 - 30 menit tergantung kelembaban udara. Atau diamkan dalam ruangan ber A/C. Perhatikan permukaan macaron, apabila sudah tidak mengkilap dan bila disentuh tidak melekat di jari, maka macaron siap dipanggang.

Panaskan oven hingga mencapai suhu 150 derajat Celcius. Panggang macaron selama kurang lebih 10 - 15 menit sambil terus diawasi pada menit ke 10. Bila sudah terlihat kering maka macaron siap diangkat. Untuk memastikan, cobalah melepas salah satu macaron dari loyang, bila sudah terlepas dengan mudah maka macaron telah matang. Angkat dan keluarkan dari oven. Dinginkan dan macaron siap di-filling.



Dan..... inilah saat yang ditunggu tunggu, 5 menit setelah macaron dimasukkan kedalam oven, aku pun mulai gelisah. Dengan tidak sabar aku mengintip dari balik jendela oven dan aku pun lonjak lonjak kegirangan. Horeeee.... macaronku berkaki !!! Akhirnyaaaa.......

Sekarang aku mau pameeeer kalo aku sudah berhasil menaklukan macaron * nyengir lebar*

Setelah aku perhatikan, berikut rangkumanku agar macaron sukses berkaki :

- pastikan almond bubuk dalam kondisi kering. Tidak lembab dan menggumpal. Almond bubuk yang akan digunakan untuk membuat macaronsebaiknya tidak disimpan dikulkas karena akan menyebabkan almond menjadi lembab.

- gunakan gula bubuk yang benar benar halus

- pengocokan putih telur sangat penting untuk diperhatikan. Putih telur tidak boleh dikocok terlalu lama tapi tidak juga terlalu sebentar. Cukup hingga soft peak.

- pengadukan sebaiknya dilakukan dengan gerakan memutar atau melipat untuk mempertahankan udara dalam adonan agar tidak mudah cair.

- gunakan peralatan yang benar benar steril dari lemak, minyak dan air.

- baca doa, baca mantra, baca jampi jampi :)

Untuk fillingnya, aku menggunakan selai coklat karena males mau nyoba bikin filling sendiri hahaha. Tolong ya, malesnya ini jangan ditiru. Maybe next time kali sudah ada waktu dan mood, boleh deh nyoba bikin variasi filling lain.

Well, ternyata membuat macaron tidak terlalu sulit. Hanya butuh sedikit kesabaran aja. Bagi yang ingin mencoba, jangan ragu dan jangan kapok ya. Siapkan mentalmu dan Semoga sukses !!!

Thursday, March 27, 2014

Recipe : M&M Giant Chocolate Chip Cookies

Jenuh dengan perkerjaan hari ini, saya mencoba 'menghibur' diri dengan baking sesuatu yang beda. Kali ini pilihan jatuh pada cookies. Hehehe 'pelarian'nya milih yang gampang - gampang aja biar ga makin stress.

Oke, jadi aku follow salah satu account menarik di Instagram. Namanya @koendanai owner dari @lildambakery. Owner cakep nan cantik dengan karya yang selalu menggiurkan. Salah satunya yang sedang sering dibuatnya adalah M&M cookies. Lucu juga, jadi penasaran. Langsunglah nyari di Google resep giant choco chip. Resultnya, BUANYAK ! Dibaca satu - satu, dan aku milih resep yang ini.


Ga pake lama, langsung nimbang bahan - bahan, aduk - aduk , cetak - cetak, oven, dan 15 menit kemudian matang. Wow, hasilnya sungguh sesuai yang aku harapkan. Selama ini aku juga pernah beberapa kali nyari - nyoba resep choco chip cookies. Tapi belum ada yang cocok. Yang ini, aku cocok. Baik teksturnya yang crispy, maupun rasanya. Cuma yang agak mengganggu adalah manisnya. Padahal sudah ngurangin jumlah gula tp masih kemanisan. Next time musti ngurangi lagi. Buat yang pengen nyoba dan ingin mengurangi jumlah gula, silahkan.


Ya sut, tanpa berlama - lama.This is it, the recipe.

Giant MnM/ Chocolate Chip Cookies
( adapted from http://www.taste.com.au/recipes/6682/giant+chocolate+chip+cookies with a little modification by me )

Bahan :

120 gr butter
100 gr gula palem
50 gr gula halus

1 butir kuning telur

150 gr tepung terigu
1/2 sdt soda kue
1/2 sdt vanili bubuk

100 gr mnm atau permen coklat warna warni
50 gr choco chip


Cara membuat :

- Campur mentega dan gula. Aduk dengan menggunakan spatula bila butternya dalam kondisi suhu ruang atau kocok dengan menggunakan hand mixer bila butternya dingin (keras). Aduk / kocok hingga lembut.  Tidak dibutuhkan terlalu mengembang. Masukkan kuning telur. Aduk rata.

- Masukkan tepung, soda kue dan vanili bubuk. Aduk hingga rata dan menjadi bola adonan. Scoop dengan menggunakan ice cream scoop atau sendok keatas loyang. Lalu tekan dengan menggunakan punggung sendok hingga melebar. Masukkan kedalam kulkas selama kurang lebih 15 - 30 menit. Lalu panggang dalam oven yang telah dipanaskan sebelumnya. Panggang dalam oven bersuhu 180 derajat selama 15 menit atau hingga matang kecoklatan.



M&M disini bisa diganti chocolate chip atau aneka kacang - kacangan atau bahkan cincangan coklat blok. Selamat mencoba ! Semoga bermanfaat :)

Sunday, July 24, 2011

Uji Resep : Red Velvet Cookies

Kemarin pagi entah kenapa tiba tiba pengen eksperimen bikin red velvet kukis. Penasaran aja gimana rasanya klo red velvet yang tersohor itu dihadirkan dalam format kukis. Lalu, saya memutuskan mencoba resep ini, karena resep resep lain yang saya temukan rata rata menggunakan pre-mix yang kyaknya memang ga ada di Indonesia.

IMG_7182-1

Saya ikutin semua intruksi di resep. Semua measurement juga menggunakan ukuran 'cup' sesuai resep. Untuk uji awal sih memang saya ingin plek sama resep biar bisa mengira ngira, mana saja yang harus dimodifikasi bila mengulang nanti. Kecuali gula dan coklat bubuk yang komposisinya saya kurangi separuh. Ini menjadi ciri khas resep resep dari luar, dimana jumlah gula dan coklat bubuk, seringkali diluar toleransi lidah Indonesia.

IMG_7184-1

Untuk pewarna merah, saya tambahkan sepucuk sendok teh Bakery Craft Super Red. Tapi nampaknnya warnanya tidak sebegitu keluarnya dibandingnya pemakaian dalam pembuatan Red Velvet Cake. Ga masalah deh, kan cuma buat cuba cuba. Next time klo mo lebih merah, bisa ditambahin pewarna merah bubuk aja.

IMG_7186-1

Untuk ukuran juga, saya ikuti plek seperti resep, yaitu menggunakan scoop eskrim. Itu ukurannya segede telapak tangan saya, hehehe. 1 batch ini, jadi 12 buah.

IMG_7188-1

Hmmmmm.... It's done. Tapi hasilnya belum sesuai harapanku. Masih terlalu ke-barat barat-an karena texturnya chewy, yah memang diresepnya dikatakan begitu. Rasanya, kurang maniiiis, next time kudu ngasih gula sesuai resep kali. Oiya tapi chocochipnya lumayan membantu menambah rasa manis dikue. Next time, kasi yang banyaaaaak.

Well, untuk first trial ini, lumayan lah. Kuenya enak, tetep bisa dinikmati meski belum sesuai harapan. Tapi sudah ketemu semua apa apa saja yang perlu di modifikasi kalo bikin lagi. Untuk resep aslinya, bisa langsung kesini ya. Have it a try !

Friday, December 3, 2010

KBB #20 : Indonesian Traditional Biscuits - Bangket Susu


Haduuuh.... telat posting.... padahal dah dibelain bikin sebelum deadline, kok malah postingnya telat. Maap ya ibu ibu mods....

Tantangan kali ini lumayan mudah, yaitu buscuit khas Indonesia. Kue Bangket. Untuk tantangan kali ini aku nyoba resep Bangket Susu yang dapet dari mbak Lina Hidayat. Tengkyuuu mbaaak....

Bangket Susu

500 gr tepung sagu *sangrai dengan daun pandan hingga wangi*
150 gr gula halus
100 gr margarin
75 gr susu kental manis

KBB #20 : Bangket Susu

Direction :

- Campur semua bahan hingga beremah. Cetak dengan cetakan kue satu. Ditekan tekan hingga padat, lalu ketukkan diatas loyang. Panggang dengan api kecil 140degC selama 10 - 15 menit.

Gampang kaaaaan....

KBB #20 : Bangket Susu

Aku bikin setengah resep aja, jadi cuma skitar 39 buah atau satu toples kecil. Padahal nyetaknya penuh perjuangan sampe jempol kapalan *hahaha L.E.B.A.Y*

KBB #20 : Bangket Susu

Monday, May 31, 2010

KBB #17 : Savoury Lattice Pie



KBB bulan ini ngangkat materi Lattice Pie untuk kategori Savoury Bake. Dan aku baru ngerjain di hari terakhir deadline. Huhuhuhu... kok ya mesti toh :(

Okelah, ini laporanku ya....

KBB #17 : Savoury Lattice Pie

Untuk kulit aku pake ready-to-use frozen pastry dough ( ini yang bikin segalanya jadi mudah, hehehe.... )

Filling :

1 bh bawang bombay ukuran sedang
1 bh beef rolade, potong jadi 4 dan iris tipis ( bisa diganti olahan sapi lainnya )
Kurleb 50 gr fillet ayam, potong dadu
1 batang bawang perai
seledri, cincang halus
garam, gula dan merica sebagai penyedap, secukupnya

50 gr keju cheddar, parut

Untuk saus, aku pake:

1 bungkus bubuk krim instant
100 ml air

Beef & Corn Lattice Pastry - Collage

Cara membuat :

Tumis bawang bombay dan bawang perai dengan margarin hingga layu dan harum, masukkan daging ayam dan aduk hingga berubah warna. Masukkan beef rolade, aduk rata. Tambahkan bumbu, beri sedikit air untuk melarutkan. Aduk hingga kesat, taburi seledri, aduk rata. Sisihkan.

Saus :

Campur 1 bungkus bubuk krim dengan air. Aduk hingga gumpalannya larut. Panaskan hingga mendidih ( meletup letup ).

Tuang ke dalam tumisan, lalu tambahkan keju parut, aduk rata. Sisihkan.
Beef & Corn Lattice Pastry - Collage

Penyelesaian :

Cetak pastry dough dengan ukuran lebih besar dari cetakan yang akan digunakan. Segera pindahkan kedalam loyang yang sudah bersemir margarin agak tebal. Pipihkan tepiannya.

Tuang filling tumisan tadi, ratakan.

Lattice : Pengen bikin yang pola anyaman tapi takut doughnya gak cukup. Jadi aku cetak bulat lagi *itupun sebagiannya udah kepotong, hihihi* trus digurat gurat. Untuk guratannya aku pake pasta cutter yang dijejakkan secara berselang seling ditiap barisnya *aduh susah njelasinnya*
Setela pola terbentuk, rentangkan hingga jejak guratannya membentuk lubang lubang, lalu letakkan diatas pie. Rapikan.

Beef & Corn Lattice Pastry

Sayang ternyata guratanku kurang dalam, hingga saat direnggangkan lubangnya rapet rapet huhuhu. Udah gitu saking seriusnya ngurusin si lattice, sampe lupa motret penampakan akhir sebelum dipanggang.

Beef & Corn Lattice Pastry

Inti dari task kali ini adalah membuat lattice. Lattice pada umumnya berpola anyaman yang ditumpuk secara berselang seling. Namun saat ini, pola lattice sangat bervariasi. Ada yang menggunakan guratan yang dibut secara manual dengan pisau, menggunakan roller khusus berpola, bahkan menggunakan cutter beraneka bentuk. Tinggal pilih mau seperti apa latticenya. Semua terserah kreasi kita.

Beef & Corn Lattice Pastry

Bagaimana dengan rasanya ? Gak kalah kok dengan filled pastry buatan restoran, buktinya sekarang tinggal 1/4 loyang, orang rumah kedoyanan :D


Friday, February 26, 2010

Bread Pudding

I'm really on the crush with bread pudding right now !! Semenjak ngerasain bread pudding-nya BreadStory, tiba tiba tergila gila pada dessert yang satu ini. Padahal sebelumnya, ngincip aja emoooh.... gak tau kenapa, tapi dulu paling gak doyan ama puding roti. Cium baunya aja dah eneg. Lha trus kok bisa sampe nyicipin puding rotinya si BS ? Hehe, itu karena terpaksa..*ada deh pokoknya*

Bread Pudding

Eniwe baswe, semenjak penasaran ama yang namanya Bread Pudding, aku lalu nyoba beberapa resep yang cukup banyak tersebar di foodie blogs. But, so far, resep ini yang paling bikin aku jatuh hati. Resep ini rekomendasi dari mbak Shanti di DenHaag. A bit I can tell about her is, that she is a very talented photograper. She has her own style in her every photographs. I'm one of her big fan *jok ge er lo mbak :D*

Yuk, balik ke resep nya. Ini aku salinkan resep yang sudah ku konversi dan ku modifikasi dari resep aslinya. Kebetulan ada sisa roti tawar yang gak kunjung habis, plus punya fresh cream yang gagal kaku waktu dikocok. Ya udah di olah aja.

Bread Pudding

Bread Pudding
Original recipe by iVillage.co.uk

4 lembar roti tawar/ Roti Perancis/ Brioche/ Croissant /Hakkaido Bun *suka suka*, potong kecil atau iris iris, oles dengan butter. Sisihkan. ( Paling enak pake baguet ( roti perancis ) or hokaido bun. Itu loh roti gede bunder dengan topping butter-gula yang ada di Breadtalk/ Breadstory )

Custard *ini yang penting* :
1 kuning telur
1 butir telur
25 gr gula pasir
250 ml freshcream/ krim kocok
50 ml susu cair
Vanilla extract *atau pengaroma lain yg kamu suka*

Kismis, secukupnya
Gula palm, untuk taburan
Bubuk kayu manis, untuk taburan *bila suka*

Bread Pudding

Direction :

Siapkan pinggan tahan panas, atau alumunium foil/ cup ( biasa pake yang kotak uk. 20cm ), oles dengan butter. Tata roti di dalamnya, taburi kismis. Sisihkan.

Kocok semua telur dan gula hingga berbuih dan kental. Masukkan fresh cream, susu cair dan vanilla extract, kocok sebentar hanya hingga rata. Tuang perlahan keatas roti yang sudah ditata diatas pinggan. Tekan tekan roti agar terendam. Rendam selama kurang lebih 15-30 menit.

Sementara itu, panaskan oven, masukkan loyang besar berisi air untuk rendaman.

Menjelang dipanggang, taburi pudding dengan gula palem dan kayu manis bubuk. Panggang dengan cara au bain marie* selama kurang lebih 40 menit dengan suhu kurang lebih 180 degC. Setelah matang, dinginkan lalu simpan dalam kulkas.

*) Au bain marie dimaksudkan agar custard tidak overheating yang bisa mengakibatkan tektur pudding menjadi padat.

Bread Pudding

Jadi deh, bread pudding yang rasanya gak kalah sama yang di gerai gerai roti di mall. Pokoknya aku recomended banget resep ini deh ! Satu lagi, permukaannya yang crispy bikin sensasi tersendiri saat dimakan. Yummy !

Wednesday, November 4, 2009

Cake Madu Mongso / Sweet Fermented Tidbits Cake

Belakangan ini mood ku sedang sangat baik. Hampir semua yang kukerjakan, kulakukan dengan semangat. Alhamdulillah... Tidak terkecuali mood bereksperimen didapur. Bawaannya pengen nyobain resep resep yang aku browse di Google. Banana cake, bread pudding, es krim, sorbet, dan masih banyak lagi lainnya. Semua resep yang aku kumpulkan dalam bentuk print out dari internet. Semakin hari semakin menumpuk. Menunjukkan banyak sekali yang ingin segera kupraktekan.

Sayangnya, udara benar benar sedang tidak mendukungku. Hawa panas dan kering yang mendera kota Surabaya 3 bulan terakhir ini sungguh - akhirnya- benar benar membuat aku bertekuk lutut tak berdaya di dapur. Seperti yang sering kuceritakan sebelumnya, dapurku terletak dibagian paling belakang, semi outdoor. Pada siang hari, dapur adalah bagian yang paling kuat terpapar sinar matahari dibanding bagian lain dirumah. Inilah yang akhirnya membuat aktivitas didapur pada siang hari sedikit kurang nyaman karena 'hangat'nya suhu ruangan.

Alhasil waktuku di siang hari banyak terbuang dengan hanya berdiam diri di kamar. Temperatur a/c yang sudah ku set di titik terendah 18 derajat pun hanya terasa seperti hembusan kipas angin yang - sedikit- sejuk. Padahal biasanya pada titik temperatur 24 saja tubuh ku sudah tidak kuat menahan hawa 'dinginnya'. Tapi mau gimana lagi, mengeluh juga rasanya kurang bersyukur... Karena diluar sana masih banyak orang yang menggantungkan hidupnya dengan bekerja dibawah terik matahari.

Minggu lalu saat berkunjung ke rumah keluargaku di Gresik, nenekku sedang membuat sewajan besar madu mongso. Tentu saja, saat akan kembali ke Surabaya, beliau tidak mengijinkan ku pulang tanpa membawa semangkuk besar madu mongso. Karena tak ingin membuat beliau kecewa, kuterima saja. Bisa ditebak, sesampai dirumah aku bingung sendiri bagaimana menghabiskan madu mongso sebanyak ini...

Dyptich - Madu Mongso

Teringat salah satu edisi tabloid KoKi yang pernah memuat aneka resep berbahan dasar madu mongso. Langsung saja ku bongkar tumpukan tabloid - yang biasanya hanya kubuka buka tanpa membaca isinya - dibawah meja. Edisi demi edisi kuamati untuk mencari di edisi mana aku pernah menemukan kumpulan resep itu. Ha ha, memoriku berfungsi baik saat itu ( aku adalah seorang pengidap penyakit lupa yang cukup akut ).

Dapat ! Resep aneka modifikasi madu mongso itu dimuat disalah satu edisi. Ada 4 resep yang dimuat disana. Aku memilih salah satu yang paling mudah dan yang semua bahannya ada dirumah. Yup, pilihanku jatuh pada Roll Gulung Madu Mongso. Roll ??? Umm ... lihat saja nanti lah...

Siang hari kemarin - sama seperti siang siang sebelumnya - cuaca sangat 'cerah' dengan matahari yang bersinar menyilaukan. Cucian yang baru saja kujemur kering dalam waktu satu jam saja. Hmm... bagaimana dengan kita ? Semangat yang sudah ku himpun sejak pagi untuk bereksperimen di dapur, tiba tiba saja menciut sepulangnya aku dari menjemput putriku dan kemudian masuk ke dapur. Ya ampun, bahkan untuk bertahan 5 menit saja aku rasanya tak tahan... Jadilah, alih alih masuk dapur, aku - pada akhirnya - masuk kamar lagi.

Setelah menidurkan putriku, aku kembali membuka lembar demi lembar tabloid yang tergeletak diatas meja kamarku. Kembali ku baca resep yang sudah aku tandai. Kemudian berfikir sejenak. Tit ! Udahlah, bodo amat ama cuaca. Masih syukur dapurku ada atapnya. Sesaat kemudian aku sudah berdiri didapur, menyiapkan kitchen scale, mixer, bowl, tepung, telur dan bahan bahan kue lainnya, dalam keadaan - tentu saja - basah berkeringat !

Aku berusaha menyelesaikan resep ini dengan cepat. Maksudnya agar tidak berlama lama berada di luar ( dapur termasuk area 'luar' bagiku ). Sekitar 45 menit, cake sudah matang. Hmmm... mencium aromanya, seketika hawa panas dan gerah tidak lagi kurasakan. Lega rasanya bila sudah menyalurkan 'hasrat' untuk bereksperimen.

Jadilah ini, hasil perjuangan ku melawan panasnya cuaca.

Cake Madu Mongso / Fermented Sweet Tidbits Cake

Cake Madu Mongso

( Sumber : Tabloid KoKi dengan sedikit modifikasi )

Bahan :

5 butir telur utuh
50 gr gula pasir ( resep asli : 75 gr )
1 sdt SP

100 gr tepung terigu
1 sdm susu bubuk
1 sdm tepung maizena
1/2 sdt garam

100 gr madu mongso / tape ketan hitam ( resep asli : 50 gr )
75 gr mentega /margarin, lelehkan

Direction :

Siapkan loyang 22 x 22 x 4 cm, olesi mentega dan alasi dengan kertas roti, olesi lagi dengan mentega, sisihkan. Atau bila ingin dibuat roll, bisa menggunakan loyang 27 x 27 x 3 cm. ( Karena ragu ragu dibuat roll, aku memutuskan dibuat cake potong aja. Lebih aman, hehehe.... mae )

Panaskan oven hingga kurang lebih bersuhu 180 degC.

Campur semua bahan kecuali mentega dan madu mongso. Kocok dengan mixer kecepatan tinggi hingga kaku dan pucat. Masukkan madu mongso, kocok sebentar hingga rata. Terakhir tuangkan mentega lalu aduk perlahan - dengan gerakan melipat - hingga rata. Tuang dalam loyang dan oven hingga matang ( kurang lebih 15 menit di suhu 160 derajat celcius )

Dyptich - Madu Mongso

Hasilnya ternyata tidak mengecewakan. Textur sedikit padat, lebih mirip butter-type cake timbang sponge-type cake. Mado mongsonya tidak terlalu berasa karena disamarkan oleh aroma butter yang lebih menonjol. Hmmm... sangat cocok di makan sebagai pendamping teh di pagi atau sore hari. Ohya, madu mongso dalam cake ini bisa diganti tape ketan hitam kalo mau. Karena berasal dari bahan dasar yang sama, aku rasa cocok cocok aja, bahkan mungkin akan lebih kuat aromanya bila menggunakan tape ketan hitam.

Jadi, kalau kebetulan dirumah punya persediaan madu mongso dan bingung mau diapakan, coba resep ini aja. Sekarang aku mo mikir lagi nih, gimana ngabisin sisa madu mongso yang - tetep aja - masih banyaaaak.....

Thursday, October 22, 2009

Brownies Kukus Pisang ( Banana Steamed Brownie )

Beberapa minggu lalu, sepulang mudik dari Pulau Bangka, kakak iparku mampir kerumah membawakan beberapa oleh oleh. Salah satunya sesisir pisang kepok mentah yang masih sangat hijau. Pisangnya akhirnya kusimpan digudang dapur, sembari berpikir akan dijadikan apa nanti bila matang. Selain pisang goreng tentunya. Tapi pikiran tersebut ku abaikan saja karena kupikir, ah matengnya paling maish beberapa hari lagi. Santai santai aja lah...

Keesokan paginya, saat aku masuk kegudang dapur, aku terkejut melihat pisang yang malam sebelumnya berwarna hijau dan keras, sekarang berubah menjadi kuning dan lunak. Hah ?? Gak nyangka aja bisa matang dalam satu malam saja. Tapi karena belum ada ide mau diapain, jadi hari itu pisangnya tidak ku sentuh.

Memang sejak beberapa waktu lalu penasaran banget pengen berexperimen dengan pisang. Tapi diapain ? Dewa Google kayaknya menjadi satu satu nya tempat untuk mencari inspirasi. Siang itu, aku menyempatkan diri mencari berbagai resep resep cake berbahan dasar pisang. Banyak memang, tapi aku memilih beberapa diantaranya yang hasil akhirnya kira kira ( kubayangkan ) cocok dengan seleraku.

Dan ini lah hasil experimenku dengan pisang. Resepnya aku dapat dari dapurVeo , tapi aku modifikasi lagi.

Steamed Banana Brownies

Brownies Kukus Pisang

3 butir telur
50 gr gula pasir
1/4 sdt garam
1/2 sdt emulsifer
75 gr tepung protein sedang
15 gr coklat bubuk
75 gr dark cooking coklat, potong-potong, lelehkan
150 gr pisang ambon, haluskan ( aku pake pisang kepok matang, .. mae )
40 ml minyak goreng
1/2 sdt mocca pasta

Cara :
Siapkan loyang 20x20, olesi margarin dan alasi dengan kertas kue. Panaskan kukusan. Campur coklat leleh dan minyak, aduk rata. Campur tepung terigu dan coklat bubuk, aduk rata, sisihkan semuanya.
Kocok telur, gula, garam dan emulsifier hingga lembut dan mengembang. Masukkan pisang, kocok lagi. Tambahkan campurang tepung, aduk rata. Tuang pasta, aduk rata. Lalu tuang campuran coklat leleh, aduh hingga benar benar rata. Tuang dalam loyang, kukus kurang lebih 20 - 25 menit. Angkat, dinginkan dan hias sesuai selera.

Note : Kalo bener bener pengen kuat rasa pisangnya, bagi 2 adonan. Kukus 1/2 adonan pertama selama 10 menit, tata pisang yang diiris tipis memanjang ( or keju if you like, or both ! ) lalu tuang 1/2 adonan kedua, kukus hingga matang.

Hasilnya cocok sama seleraku. Aroma pisang tersamarkan dengan aroma coklat. Secara aku ga begitu suka pisang yang diolah jadi kue kue, apalagi yang aromanya strong banget. Teksturnya sedikit padat tapi tetep empuk. Ratingnya : 4 stars.

Friday, July 31, 2009

KBB #12 : ( Cheesy ) Savoury Souffle


*Hua... huaa.. huaaa chiuuuuuw* Ya ampun, dah lama bener ya nih blog ku terlantarkan, sampe berdebu gini. Ck.. ck.. ck...

Ya wis lah. Yang penting sekarang dah ku update kaaan.

Oke seperti biasa, 2 bulan sekali, it's KBB timeeee !! Kloneng kloneng *ya ampun sekalinya muncul kok jadi lebay gini yah*

Tema bulan ini cukup menantang dan sekalipun belum pernah aku coba. Kalo denger dan liat penampakannya dimajalah majalah sih dah sering. Eh malah jadi tantangan KBB bulan ini. Yup, tantangan bulan ini adalah Savoury Souffle. Hmmm... konon sih berasal dari Le France alias negara Perancis, lengkapnya nih ada disini. Wuiiih... gimana rasanya ya ?? Ya makanya ini mau dicoba.

Cheese Souffles
Sumber: The Perfect Cookbook by David Herbert. Penguin Books Australia Ltd 2003.

Ingredients/Bahan-bahan:
  • 100g unsalted butter / mentega tawar
  • ½ cup plain (all-purpose) flour / tepung terigu
  • 300ml milk / susu
  • 1 cup grated cheddar / cheddar parut
  • 2 Tbs / sdM freshly grated parmesan / parmesan parut
  • ½ tsp Dijon mustard / mustard Dijon ( pake mustard biasa, ..mae )
  • pinch / sejumput cayenne pepper ( skip, ga punya, ..mae )
  • 4 eggs / telur, separated / pisahkan
Directions/Cara Pembuatan:

Preheat the oven to 190C (375F, Gas Mark 5). Grease and lightly flour six ½-cup-capacity souffle dishes.
Panaskan oven suhu 190C (375F, Gas Mark 5). Minyaki/olesi mentega dan taburkan tepung loyang souffle dengan kapasitas ½ cup sebanyak 6 buah.

Melt butter in a small saucepan over low heat. Add the flour and cook, stirring constantly, for 1 minute. Gradually add the milk and whisk continuously over medium heat until the mixture is smooth, thickens and comes to the boil. Allow to cool for 5 minutes.



Lelehkan mentega di panci kecil dengan api kecil. Tambahkan tepung lalu masak sambil diaduk-aduk selama 1 menit. Tambahkan susu sedikit demi sedikit dan whisk terus menerus dengan api sedang hingga adonan lembut, mengental dan mendidih. Biarkan dingin sejenak selama 5 menit.



Transfer the mixture to a bowl and stir in the cheddar, parmesan, mustard and cayenne pepper. Mix well.

Pindahkan adonan ke dalam mangkuk dan masukkan keju cheddar, parmesan, mustard dan cayenne pepper. Aduk rata.

Lightly beat the egg yolks and add these to the cheese mixture. Mix well.

Kocok ringan kuning telur dan masukkan ke dalam adonan keju. Aduk rata.

With an electric mixer, whisk the egg whites in a clean bowl until firm peaks form. Fold a quarter of the whites through the cheese mixture to slacken it slightly, then gently fold through the remaining whites.

Kocok putih telur menggunakan electric mixer hingga mencapai firm peak. Masukkan seperempat adonan putih telur ke dalam adonan keju untuk sedikit 'melemaskan' adonan, lalu masukkan sisanya perlahan.

Spoon the mixture into the prepared dishes and bake for 20-25 minutes, or until risen and golden. Don't be tempted to open the oven until the souffles have risen. Serve immediately.

Sendokkan adonan ke dalam loyang yang sudah disiapkan lalu panggang selama 20-25 menit, atau hingga mengembang naik dan kecoklatan. Jangan tergoda untuk membuka oven sebelum souffles betul-betul sudah mengembang/naik. Hidangkan segera.

Review :

Aku bikin setengah resep ajah. Stepnya ikutin sesuai resep, cuma ada yang kelewatan. Mustardnya lupa dimasukin ! Huaaaa... padahal ntu yang bikin huendang bok. Tapi ya wis lah, ya begini ini klo lagi banyak cucian kerjaan, pikirannya suka kemana mana, gak fokus sama yang dikerjain *ngeles*

Ngovennya pake suhu 200 degC, selama hampir 25 - 30 menit. Jadinya pas 3 cup. Untung aja deh cangkir dirumah oven safe, jadi bisa diberdayakan. Mo beli ramekin kok ya gak nemu nemu, klo pake alufoil kurang cakep ah. Bisa ilang deh kesan 'glamour'nya.

KBB #12 : Cheesy Savoury Souffle

Paling seru waktu motret. Kejar kejaran sama waktu. Soalnya hanya dalam waktu beberapa detik saja, permukaanya yang membumbung tinggi itu langsung ciuuuut, kempes. Kalo dah ciut, gantian ngambil cup berikutnya yang masih seger didalam oven. Makanya settingnya cuma satu, mo nyoba beberapa setting ya gak keburu.

KBB #12 : Cheesy Savoury Souffle

Waktunya incip incip. Sendokan pertama, yang terasa adalah..... PANAS !!! Main pede aja langsung masukin mulut, abis itu langsung melet melet. Setelah menunggu beberapa menit sampai panasnya berkurang, akhirnya Souffle siap masuk mulut lagi, dan rasanya, hmmm... ternyata enaaak ! *ini gak lebay loh ya* Bagi yang belum pernah ngicipin, tektur luar nya agak mirip kulit sus tapi dalemnya lebih lembut dan gurih. Aaaah, kebayang deh klo ada cincangan seledri, jamur dan ayam didalamnya. Pasti lebih maknyuss. Patut dicoba lagi.

Horeeeee lulus !

Monday, July 6, 2009

Jamur Tiram Goreng Krispi

Lagi lagi, lagi lagi, nyobain resep tetangga. Yah, emang Ibu yang penuh obsesi satu ini punya banyak ide yang bisa dijadikan inspirasi di dapur. Dibilang latah, gak papa deh... *peace mbak R !*
Kali ini nyoba bikin Jamur Goreng Krispi sendiri. Setelah mencicipi Jamur Crispy yang sedang menjadi primadona jajanan khususnya di mall mall, saya baru mengetahui bahwa jamur, khususnya jamur tiram putih bisa diolah menjadi kudapan ringan yang enak sekali. Apalagi saya termasuk salah satu penggemar junk food a la mall.

Pada akhir pekan yang lalu, saya sempatkan mencoba membuatnya sendiri berdasarkan resep yang diposting beliau disini. Makasih banget sharingnya.

Membuatnya ternyata mudah sekali. Asal semua step diikuti dengan benar, maka tidak akan menemui kesulitan dalam membuatnya... Dan ini lah hasil percobaan saya, taraaa....

Udah ? Segini aja postingnya ? Hihihi, iya deh timbang gak di update sama sekali, lama lama ikut jamuran blog tercintaku ini... Thanks for coming !

Thursday, June 4, 2009

Linda Collister's Espresso Brownies

I put my credits to my superkind neighbor, Mrs. Rachmah who shared this recipe belongs to Linda Collister. Which has written on her precious book, BROWNIES.

Minggu ini, semangat baking sedang on the mood. Jadi pengennya masuk dapur en nguplek nguplek mixer dan bowl yang udah lumayan lama duduk manis di lemari. Jadi target hari ini adalah Espresso Brownies yang pernah diposting disini sama Jeung Rachmah.

Kenapa brownies ini ? Karena dulu aku sempat dikasi testernya sama mbak Rachmah, dan sungguh rasanya memikat hati. Setelah sekian lama, akhirnya baru hari ini berani nyoba sendiri. Dan hasilnya, wah sungguh bikin tambah jatuh cinta.

So, for the die-for-chocolaters, I recomended this recipe !

Linda Collister's Espresso Brownies

Espresso Brownies

Source : Linda Collister's Brownies Book

Ingredients :

230 gr Good quality plain chocolate ( aku pake Milk Cooking Chocolate, dilelehkan, ..mae )
115 gr unsalted butter, softened
300 gr caster sugar
5 large free range eggs, lightly beaten
4 tablespoons, strong espresso coffee, room temperature ( aku pake 4 bungkus instant coffee, larutkan dengan 1 sdm air panas,..mae )
70 gr plain flour
70 gr cocoa powder, plus extra for dusting ( cuma pake 50gr, .. mae )
15 gr susu bubuk full cream ( ngikut mbak Rachmah,.. mae )

Direction :

Siapkan loyang : alasi dengan kertas roti dan olesi dengan margarin. Panaskan oven hingga mencapai suhu 160 - 165 Celcius.

Kocok butter dan gula hingga lembut, sisihkan. Kocok telur dengan ringan menggunakan mixer sampai berbusa ( sengaja ngocoknya cuma bentar biar gak terlalu encer, sekitar 1 menit aja, high speed ). Masukkan kocokan butter+gula kedalam kocokan telur, kocok sebentar hanya hingga rata. Tambahkan larutan kopi, kocok hingga rata. Masukkan tepung, coklat bubuk dan susu, aduk rata. Lalu tuang coklat cair, dan aduk kembali hinga benar benar rata. Tuang pada loyang 20x20x4 cm ( aku pake loyang 22x22x4 jadi agak rendah ), panggang dalam oven suhu 160-165 degC selama 35-45 menit atau hingga matang.

Sedikit cerita saat pengovenan. Brownies aku panggang dalam oven suhu 165 C selama 40 menit. Saat waktunya habis, aku coba tusuk pake tusuk gigi dan ternyata bagian tengah masih basah. Akhirnya suhu aku naikkan menjadi 185 C dan kuteruskan memanggang selama 15 menit. 5 menit pertama permukaan tiba tiba naik dan mengelembung, permukaan juga retak retak. Sesudah matang, aku cek ternyata tepat pada bagian tengah tektur benar2 padat seperti fudge. Tapi sekelilingnya pas, baik tekstur dan rasanya. Jadi aku menyimpulkan bahwa, suhu yang sesuai tidak selalu sama pada oven yang berbeda. Dan bagian tengah yang memadat, mungkin diakibatkan pemanasan kurang saat awal pemanggangan. Jadi kenali benar ovenmu.


Linda Collister's Espresso Brownies

Akhirnya aku cuma bisa bilang, this is trully a sinful food thingy but this is exactly what I need for a weight gaining *LOL*

I also sent the last picture for Click Event this month : Stacks as my entry.


Saturday, May 30, 2009

KBB #11 : Ontbijtkoek

Tanpa terasa, KBB sudah memasuki putaran ke sebelas. Tantangan ke tiga ditahun ketiga. Dan tantangan ke delapan buat aku. Wow. Sudah genap setahun aku gabung di KBB.

Bulan ini, tantangannya begitu mudah. Selain resepnya yang simpel, pembuatannya juga sangat mudah dan cepat. Aku doyaaan banget ama kueh ini. Meski begitu, tetep aja ngerjainnya mepets deadline. Hehe, sudah tradisi kayaknya.

Tak perlu berlama lama ya, berikut ini laporanku.

KBB Challenge # 11 : Ontbijtkoek
KBB #11 : Ontbijtkoek
Onbitjkoek
Sumber: Kue-Kue Indonesia. Yasa Boga-PT Gramedia Jakarta. 2007.

125g gula palem/gula merah
5 kuning telur
3 putih telur
campur rata 125g tepung terigu, 1 sdt peres kayumanis bubuk, ½ sdt pala bubuk, ¼ sdt cengkih bubuk
50g kenari, iris tipis untuk taburan

KBB #11 : Ontbijtkoek

Kocok kuning telur dan putih telur, gula palem sampai kental dan naik. Masukkan campuran tepung ke dalam kocokan telur, aduk rata. Tuang ke dalam loyang roti (loaf) yang sudah dialas dengan lapisan kertas yang sudah diolesi mentega dan ditaburi tepung. Panggang kurang lebih 20 menit (setengah matang). Taburi irisan kenari. Panggang terus sampai matang, angkat. Potong menurut selera.

Semua proses aku ikuti sesuai resep. Karena memang tidak ada yang perlu di modifikasi lagi. Aku buat setengah resep, dan hasilnya lumayan banyak lo. Dapet satu loyang loaf oval. Cukup lah untuk aku sekeluarga. Kalo bikin satu resep takut kalo gak habis.

KBB #11 : Ontbijtkoek

Saatnya mencicipi. Dari segi rasa, rempahnya tajem banget tapi aku suka. Bener bener suka. Dari segi tekstur, agak sedikit lebih seret dari Ontbijtkoek yang biasa aku buat . Hal ini tentu karena pada resep ini tidak menggunakan lemak ( mentega/ margarin ). Tapi masih enak untuk dinikmati bersama secangkir teh hangat. Hmmm.... nyaman sekali.

KBB #11 : Ontbijtkoek

Yeaaah, I'm done !!!


Recent Post on Mae's Little Kitchen

My photo
Mom of a lil' girl who still longing for her passion. Obsessed to know more, learn more, take more and give more... Here, on her lil' kitchen.
Unless mentioned, described, or linked, all works and photographs are created by May Irianti. Copyright 2007 - 2008. You may copy only the recipes but please do make a link to this blog. DO NOT COPY . Please ask first !

Followers