Saturday, May 30, 2009

KBB #11 : Ontbijtkoek

Tanpa terasa, KBB sudah memasuki putaran ke sebelas. Tantangan ke tiga ditahun ketiga. Dan tantangan ke delapan buat aku. Wow. Sudah genap setahun aku gabung di KBB.

Bulan ini, tantangannya begitu mudah. Selain resepnya yang simpel, pembuatannya juga sangat mudah dan cepat. Aku doyaaan banget ama kueh ini. Meski begitu, tetep aja ngerjainnya mepets deadline. Hehe, sudah tradisi kayaknya.

Tak perlu berlama lama ya, berikut ini laporanku.

KBB Challenge # 11 : Ontbijtkoek
KBB #11 : Ontbijtkoek
Onbitjkoek
Sumber: Kue-Kue Indonesia. Yasa Boga-PT Gramedia Jakarta. 2007.

125g gula palem/gula merah
5 kuning telur
3 putih telur
campur rata 125g tepung terigu, 1 sdt peres kayumanis bubuk, ½ sdt pala bubuk, ¼ sdt cengkih bubuk
50g kenari, iris tipis untuk taburan

KBB #11 : Ontbijtkoek

Kocok kuning telur dan putih telur, gula palem sampai kental dan naik. Masukkan campuran tepung ke dalam kocokan telur, aduk rata. Tuang ke dalam loyang roti (loaf) yang sudah dialas dengan lapisan kertas yang sudah diolesi mentega dan ditaburi tepung. Panggang kurang lebih 20 menit (setengah matang). Taburi irisan kenari. Panggang terus sampai matang, angkat. Potong menurut selera.

Semua proses aku ikuti sesuai resep. Karena memang tidak ada yang perlu di modifikasi lagi. Aku buat setengah resep, dan hasilnya lumayan banyak lo. Dapet satu loyang loaf oval. Cukup lah untuk aku sekeluarga. Kalo bikin satu resep takut kalo gak habis.

KBB #11 : Ontbijtkoek

Saatnya mencicipi. Dari segi rasa, rempahnya tajem banget tapi aku suka. Bener bener suka. Dari segi tekstur, agak sedikit lebih seret dari Ontbijtkoek yang biasa aku buat . Hal ini tentu karena pada resep ini tidak menggunakan lemak ( mentega/ margarin ). Tapi masih enak untuk dinikmati bersama secangkir teh hangat. Hmmm.... nyaman sekali.

KBB #11 : Ontbijtkoek

Yeaaah, I'm done !!!


Monday, May 4, 2009

Wiskul Food Monster Part. 3 ( End )

Liputan pertama dan kedua...

Setelah kenyang berburu oleh oleh di Gresik, kami melanjutkan perjalanan ke kawasan Ampel Surabaya. Saya termasuk yang paling antusias karena ini merupakan kunjungan pertama saya ke kawasan bersejarah bernuansa Timur Tengah ini.

6. Warung Jumbo

Memasuki kawasan Ampel, kami awali dengan mampir ke sebuah warung yang menyediakan aneka masakan khas timur tengah. Warung Jumbo, terletak persis diseberang Rumah Sakit Al Irsyad. Perut sudah mulai menggerutu karena selama perjalanan ke Gresik, kami memang tidak berhenti untuk makan, melainkan hanya berbelanja oleh oleh. Pukul 14.30 memang sudah lewat waktu makan siang. Wajar jika kami sudah merasa lapar.



Dari ruangan depan yang berisi beberapa set meja makan, kami diantar masuk lebih dalam, kesebuah ruangan berpintu kaca. Didalamnya tersedia beberapa meja rendah, dengan bantal bantal persegi tebal sebagai alas duduk. Tak berapa lama, pelayan datang dan membawa buku menu untuk kami. Kami sibuk sejenak, memandangi lembar demi lembar berisi gambar gambar makanan dan daftar masakan yang tersedia.


Sepuluh menit kemudian, kami sudah memutuskan semua pesanan kami. Sekitar 30 menit, semua pesanan sudah dihidangkan di meja kami. Saya memesan sate ayam, yang membuat teman teman heran, " Sate lagi ??? " dengan nasi Kebuli yang berbagi dengan mbak Ary dan mbak Nana, karena satu porsi nasi tersebut terlalu banyak untuk dihabiskan sendiri.



( dari ki - ka searah jarum jam ) : Ayam bakar, cah kangkung, roti maryam + urap sayur ( kombinasi makanan yang aneh menurut saya, pesanan mbak Lia ) dan nasi Kebuli.



( dari ki - ka searah jarum jam ) : Minuman, es teler, sate ayam, dan roti maryam.

Makan dan kenyang. Selanjutnya kami mengobrol santai sambil menunggu makanan diperut kami turun. Setelah merasa cukup berada disana kami bergegas meninggalkan warung tersebut, karena hari semakin sore.


7. Makam Sunan Ampel

Waktu sudah menunjukan pukul 4 sore. Batere kamera saya habis, dan keluarga dirumah sudah menelpon untuk kesekian kalinya menanyakan pukul berapa saya pulang. Sempat mengurungkan niat untuk mampir sebentar di Makam Sunan Ampel, tapi dorongan teman teman juga rasa penasaran saya mengalahkan kegelisahan saya sore itu. " Baiklah, sebentar saja kan " Akhirnya bisikan dibenak saya menuntun saya sampai ke gerbang Makan Sunan Ampel.

Sampai didalam saya merasa sedang berada dikota lain. Sepanjang koridor yang menghubungkan gapura dan Kawasan Mesjid Ampel, dipenuhi dengan toko toko yang menjajakan barang barang Islami. Mulai pakaian, alat ibadah, sampai pernik pernik khas Timur Tengah, seperti gelang, teko, gelas, dan lain lain. Tidak ketinggalan kudapan khas Arab, seperti aneka jenis kurma.




Sembari melihat lihat, saya berjalan menyusuri koridor sempit itu. Para penjaga toko bersahut sahutan menjajakan barang dagangannya. Tidak jarang mereka juga melontarkan kalimat kalimat merayu sekedar menarik perhatian kami.


Saya akhirnya sampai di gerbang mesjid Ampel. Suasananya sangat ramai, dipenuhi pengunjung - yang bisa dilihat dari pakaiannya - berasal dari luar kota. Mesjid ini memang menjadi salah satu tujuan wisata religi di Jawa Timur. Tidak heran bila sehari harinya dipadati peziarah.



Tanpa membuang waktu saya bergegas menjelajahi bebebapa sudut dilingkungan ini. Indikator batere yang terus berkedip kedip membuat saya semakin tidak leluasa bergerak. Hingga akhirnya saya pasrah, dan menghentikan penjelajahan. Saya hanya sempat sampai ke gerbang makam, dimana terdapat bergentong gentong air yang konon kabarnya dialirkan dari sumur didalam mesjid. Sumur itu pun konon kabarnya merupakan aliran air zam zam. Wallahu alam. Para pengunjung pun bergantian meminum air tersebut menggunakan gelas metal yang diikatkan ke keran air.


Akhirnya, kami menyudahi perjalanan kami hari ini. Sungguh merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Saya juga mendapat pelajaran dari wisata kuliner ini, yaitu, selalu bawa batere cadangan, agar tidak kehilangan momen di mana saja kami pernah singgah. Sebuah pelajaran yang tidak penting ya..

Saya bergegas pulang, menginjak pedal gas agak dalam untuk segera sampai ke rumah. Karena satu jam setelah itu, saya masih harus menghadiri sebuah undangan resepsi pernikahan.

*****
Foto Keluarga





Surabaya, 26 April 2009

Recent Post on Mae's Little Kitchen

My photo
Mom of a lil' girl who still longing for her passion. Obsessed to know more, learn more, take more and give more... Here, on her lil' kitchen.
Unless mentioned, described, or linked, all works and photographs are created by May Irianti. Copyright 2007 - 2008. You may copy only the recipes but please do make a link to this blog. DO NOT COPY . Please ask first !

Followers