Sunday, November 30, 2008

KBB #8 : Bitter Chocolate Peppermint Biscuits

Lama sekali tidak merasakan suasana petang seperti ini. Berada dirumah seusai Maghrib, menikmati tayangan televisi, santai bersama Tasya, ditemani suara rintik hujan dari balik jendela. Tidak lain karena hampir setiap malam, aku harus menemani suami menjaga warnet. Tapi malam ini suamiku 'berbaik hati' membebaskan aku dari tugas dinas malam. Benar benar nikmat rasanya, meski tetap terasa kurang lengkap tanpa kehadiran suamiku. Tapi tak apalah, dinikmati aja...


Ah iya, daripada bengong dirumah, nulis laporan aja. Laporan peer KBB #8 putaran ini, Bitter Chocolate Peppermint Biscuits. Panjang bener judulnya...

Sebelumnya sempat ramai di milis mendiskusikan resep ini. Beberapa kawan masing masing mengalami bermacam macam penyesuaian dan kendala dalam pembuatannya. Kebanyakan mengurangi komposisi gula, menambahkan komposisi tepung, beberapa ada yang adonannya melebar saat dipanggang, biskuit yang melempem setelah dicoating, dan coating yang retak setelah dimasukkan kulkas. Mendengar pengalaman teman teman, aku sempet ciut waktu mau praktekin resep ini. Tapi berhubung bikinnya agak agak telat menjelang akhir bulan, jadi aku mencatat semua penyesuaian yang dilakukan oleh teman teman. Untuk meminimalisir kegagalan. Maklum masih suka gagal urusan uji resep.

Bitter Chocolate Peppermint Biscuits
*ralat : Bitter Chocolate Peppermint Biscuit, kebalik naruh tulisannya ;D

Bitter Chocolate Peppermint Biscuits
Source: Donna Hay for Canvas, NZ Herald.

Recipe :
185g butter, softened / 185g mentega, lunakkan ( di suhu ruang ), *aku pake butter dingin + margarin suhu ruang,...mae.
1 cup caster sugar / 1 cup gula kaster, * cuma pake 3/4 cup,.. mae.
1 egg / 1 btr telur
2 cups plain flour / 2 cups tepung terigu
½ tsp baking powder / ½ sdt baking powder
1 cup icing sugar / 1 cup gula tepung / gula halus
1 tsp peppermint flavouring / 1 sdt peppermint flavouring
2 Tbs water / 2 Tbs air
200g dark chocolate (70 % cocoa) / 200g dark chocolate (70 % cocoa), *pake coklat cooking biasa,.. mae
1 cup cream / 1 cup krim, *pake susu cair biasa,.. mae

Photobucket

Direction :

Preheat the oven to 180C. Place the butter and sugar in the bowl of an electric mixer and beat until light and creamy, add the egg and beat well. Sift the flour and baking powder over the egg mixture and fold through.

Panaskan oven, suhu 180C. Letakkan mentega dan gula di dalam mangkuk mixer dan kocok hingga ringan dan creamy, tambahkan telur dan kocok rata. Ayak tepung dan baking powder di atas adonan telur dan aduk hingga tercampur rata.

Gula dan mentega aku kocok dengan mixer kecepatan paling rendah selama kurang lebih 5 menit aja. Adonan cukup lembek tapi masih kuat untuk digiling. Asal pelan pelan, adonan tidak akan hancur saat digiling,.. mae

Photobucket

Gently knead the dough to bring together. Roll the dough between two sheets of baking paper to 2mm thick. Refrigerate for 30 minutes. Cut out 36 x 7 x 5cm rectangles. Place on baking trays lined with baking paper and bake for 56 minutes or until golden. Allow to cool on trays.

Uleni adonan dengan lembut supaya adonan tercampur rata. Gilas adonan di antara dua baking paper hingga tebalnya berukuran 2mm. Diamkan di kulkas selama 30 menit. Potong-potong persegi panjang dengan ukuran 36 x 7 x 5cm. Letakkan ke atas loyang biskuit yang dialasi baking paper dan panggang selama 56 menit atau hingga kecoklatan. Biarkan dingin di atas loyang tersebut.

Adonan aku gilas di antara dua lapis plastik. Setelah di dinginkan, adonan aku cetak 5 x 2 cm, gak ngitung jadi berapa, pokoknya jadi 2 loyang ukuran 30x20.
Setelah cukup mengeras, adonan aku potong menggunakan pasta cutter. Tapi karena adonan keras, potongannya jadi tidak rapih, jadi aku menggunakan pisau zig zag untuk menyelesaikan adonan terakhir. Hasilnya lebih rapi. Setelah dipotong potong, bagian tengah ku tusuk tusuk dengan garpu. Aku membayangkan biskuit bourbon saat membuat biskuit ini. Aku pake alu foil buat ngalasin loyangnya, ga pake dioles mentega. Ngovennya cuma 25 menit ( 180degC pada 15 menit pertama, dan 160degC pada menit berikutnya ) dan hasilnya tidak melebar,.. mae

Photobucket

Combine icing sugar, peppermint flavouring and water, and mix until smooth. Set aside. Combine the chocolate and cream in a saucepan over low heat and stir until chocolate is melted and smooth. Set aside.

Campur gula tepung, peppermint flavouring dan air, aduk hingga licin. Sisihkan. Campur coklat dan krim di atas panci dengan api kecil dan aduk hingga coklat leleh dan licin tercampur rata. Sisihkan.

Karena aroma dan rasa mint yang cukup kuat, maka aku menambahkan esens mint dengan cara mencelupkan sumpit kedalam esens lalu mengadukkannya kedalam campuran gula. Rasa mintnya pas, dan tidak terlalu strong. Untuk coklat coating, aku tambahkan satu sdm margarin.

Sandwich three biscuits biscuits together with peppermint icing. Repeat with the remaining ingredients. Lightly grease a wire rack and place over a baking tray. Place the layered biscuits on a fork, dip each one into the chocolate mixture, place on the rack and refrigerate for 2 hours or until set.

Rapatkan tiga lembar biskuit dengan peppermint icing. Ulangi dengan sisa bahan. Olesi rak tipis2 dengan margarin/mentega dan letakkan di atas loyang. Letakkan biskuit di atas garpu, celupkan ke dalam adonan coklat, letakkan ke atas rak dan dinginkan di kulkas selama 2 jam atau hingga mengeras.

Photobucket

Biskuit hanya kubuat dua tumpuk agar tidak terlalu tebal. Setelah selesai diisi, semua biskuit aku letakkan dalam wadah kedap udara dan ku masukkan kedalam kulkas. Dalam keadaan dingin, biskuit segera kucelupkan kedalam coating, dan tiriskan diatas rak kawat. Sebagian langsung kuletakkan diatas plastik, ternyata dasar biskuitnya lebih halus dari pada di rak kawat, yang pastinya akan meninggalkan bekas kawat. Tunggu hingga coklat coating sedikit membeku, letakkan kembali dalam wadah tertutup dan simpan di dalam kulkas,..mae


*****
Bitter Chocolate Peppermint Biscuits

Tekstur biskuitnya sebelum diisi, renyah sekali. Tanpa isi dan coating, rasanya sudah sangat enak. Mirip biskuit Monde. Mirip bukan berarti sama persis ya, hahaha... Setelah di filling dan di coating, punyaku masih renyah meskipun tidak serenyah saat baru matang, tapi tidak sampai melempem. Coating juga cukup kokoh tidak sampai retak. Awalnya. Ternyata beberapa hari disimpan, coatingnya retak juga.

Bitter Chocolate Biscuits feat Elmo
Elmo instead Cookie Monster

Buat pecinta coklat dan biskuit seperti aku, biskuit ini cukup muasin selera banget. Apalagi coatingnya aku tebelin. Tapi sedari tadi ada mahluk kecil yang mengawasi biskuit ini. Dia sudah menjelma menjadi seorang Cookie Monster kecil yang siap melahap biskuit biskuit ku, hihi... Sebaiknya kuamankan dulu biskuit coklat ini. Buat dia, cukup yang polosan ajah. Iiiiih.... mama pelit !!!

Hmm...

Thursday, November 20, 2008

Kering Tempe and A Lovely Neighbor

Minggu lalu aku di minta oleh tante ku untuk di buatkan masakan masakan awet untuk di bawa ke tanah suci, untuk menunaikan ibadah Haji tahun ini. Semoga di lancarkan ibadah dan perjalanannya. Dan menjadi haji yang mabrur sekembalinya nanti. Amiien...

Tanteku meminta aku membuatkan kering tempe, sambal bajak, dan serundeng daging. Jadi, seperti yang di minta, aku membuatkan kering tempe dan sambal bajak nya. Tapi berhubung aku belum bisa buat serundeng yang enak, maka masakan yang satu ini aku limpah kan ke tetanggaku yang baik hati ( matur nuwon sanget mbake ! ). Sudah dibuatkan serundeng, masih juga di kasi bonus Tofu Souffle yang masih hangat saat di berikan. Beberapa hari sebelumnya, aku juga di beri Macaroni Schotel Super. Aku sebut Super, karena rasanya sangaaat enak. Masih terbayang keju chamembert yang meleleh dipermukaannya. Membuat aku dan suami ku berebut menghabiskannya.

Thanks mbak. Thank you for being such a nice n' kind neighbor. Lucky to having you around.

Photobucket Photobucket
Macaroni Schotel and Tofu Souffle

Serundeng Daging Kedai Rachma
Serundeng Daging Kedai Rachma

Untuk kering tempe, aku menggunakan resep ku sendiri, yang ku adaptasikan dari berbagai resep di buku buku masakan. Biasanya hanya berisi tempe dan kentang. Tapi Tanteku meminta untuk menambahkan teri medan di dalamnya. He he berhubung terinya haluuus banget, jadi gak terlihat difoto alias ketutupan sama tempe dan kentangnya.

Kering Tempe

Kering Tempe

1 buah tempe ukuran sedang ( aku pakai tempe malang ), iris korek api, atau kotak tipis
3 buah kentang sedang/ 2 buah kentang besar, kupas, iris tipis, rendam air
5 siung bawang merah ( atau lebih, sesuai selera ), iris tipis, atau gunakan bawang merah goreng siap pakai
2 buah cabe merah ( atau lebih, sesuai selera ) buang isi, iris halus memanjang
cabe rawit bila suka, jumlah sesuai selera, biarkan utuh

Goreng semua bahan tersebut secara terpisah hingga kering. Dinginkan atau bila belum sempat menyelesaikan, simpan ( terpisah ) dalam wadah kedap udara.

Bumbu halus :
2 siung bawang putih
1 ruas kecil jahe ( kurang lebih seiris aja ) kupas, dikiiit aja, ga pake juga gapapa,..mae
cabe rawit bila ingin rasa pedas

gula, gula merah sisir, dan garam secukupnya

Cara membuat :
- Campur ( urap ) semua bahan gorengan kering, sisihkan.
- Tumis bumbu halus hingga harum dan agak kering ( jangan sampai gosong ). Tambahkan sedikit air. Sedikit aja kira kira 3-4 sdm. Tambahkan gula, gula merah sisir, dan garam, aduk hingga rata dan gula cair ( meletup letup ).
- Masukkan segera campuran gorengan keringan, matikan api. Lalu aduk ( urap ) dengan cepat dan segera hingga bumbu salut tercampur dengan keringan. Dinginkan, simpan dalam wadah tertutup.

Berhubung akan di bawa dalam waktu yang cukup lama, maka aku mengemasnya secara satuan / porsian. Takutnya bila diletakkan dalam satu wadah, akan lebih mudah rusak karena sering dibuka tutup. Mungkin memang tidak akan bertahan selama 40 hari mereka disana, atau bahkan separuhnya, tapi paling tidak jangan sampai ada yang terbuang karena rusak sebelum dimakan.


Aku menggunakan dua rangkap plastik untuk menjaga kesegarannya. Semoga bantuan kecilku ini bermanfaat di sana. Untuk semua umat muslim di Indonesia yang menunaikan ibdah haji tahun ini, aku ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Haji. Semoga Menjadi Haji Mambrur. Amin !

Saturday, November 15, 2008

Badge and Award

Senang sekali dapet hadiah dari temen temen mayaku. Meski belum pernah bertatap muka, tapi pertemanan di dunia maya makin hari makin terjalin kuat. Ah semoga bisa jadi teman baik seterusnya ya... en bisa nambah terus temennya, nambah.. nambah.. nambaaaah...


Sefa dari Negeri Dongeng yang telah menganugrahi aku sebuah "Good Job !" Award. Makasih ya mbak, semoga bisa terus sharing ilmu, resep, foto, cerita, en dongeng dongeng nya yang asyik. En siapa tahu bisa diajarin motret lebih baik lagi.

Lalu mbak Dhi yang sudah berbaik hati membuatkan aku sebuah badge Mae's Little Kitchen secara cuma cuma. Huaaaaa... makasih ya mbak ! Badgenya kwereeeen..... suka suka suka ! Semoga nanti bisa diajarin design en ilmunya diturunin ke aku, hwakakaka...


Pass it to the Front. Thanx to Ayu !

Kreativ Blogger Award by Mamajo

Terima kasih banyak teman, dan terima kasih banyak buat pertemanan yang indah ini. Nantikan awards dari aku ya....

Tuesday, November 11, 2008

Onde Onde Tahu Tanpa Isi ( Was Korean Style Tofu Donuts )

Setelah beberapa minggu yang lalu aku memperoleh kejutan dari seorang sahabat mayaku, Teh Ike di Perth, beberapa hari yang lalu aku kembali mendapat kejutan yang sangat special bagi aku. Melalui mbak Lia ( thanks mbak ! ), salah seorang sahabat mayaku, mbak Irma dari Jerman yang saat ini sedang mudik ke Indonesia menitipkan oleh oleh yang dibawa dari Jerman untukku. Danke ! Meski tidak sempat bertemu beliau saat sedang berada di Surabaya, tapi semoga lain waktu kami bisa bertemu.

Oleh oleh dari mbak Irma di Jerman

Ada ekstrak vanilla dan butter vanilla, masing masing sebotol Dried Oregano dan Herbs de Province, sebungkus daun Thyme kering dan sebungkus teh herbal buah yang sempat kukira dried fruit untuk bahan kue. Teh herbal ini sangat unik menurut aku, maklum saja belum pernah kutemukan teh jenis ini di Indonesia. Teh ini terbuat dari buah buahan dan bunga bungaan yang sudah dikeringkan, beraroma segar buah buahan dan berwarna merah tua seperti sirup. Ternyata sangat enak, apalagi bila dinikmati saat sedang santai. Baik wangi dan rasanya memberikan efek menenangkan saat menghirupnya. I felt like I was in Germany, ha ha ha.

[ Dyptich ] Fruit Herbal Tea

Kembali ke Indonesia, dan tersadar dari mimpi, aku teringat salah satu tugas online yang menunggu. MFM #20 dengan tema Tofu sudah dibuka oleh host bulan ini, Mbak Yohana atau yang lebih familiar dengan panggilan MamaJo. Setelah dulu aku pernah mencoba membuat donat tahu, aku penasaran untuk membuat lagi tapi dengan resep yang berbeda. Tapi sepertinya donat tahu belum cukup populer sehingga cukup sulit bagiku menemukan resep alternatif selain yang dulu. Meski begitu, aku menemukan beberapa, meski tidak banyak, resep yang keluar di halaman Google untuk mewakili ' tofu donut recipe ' yang aku cari.

Sebuah resep asal Korea dengan nama Tofu and Sticky Rice Donut, kukira sudah sesuai dengan apa yang sedang aku cari. Apalagi semua bahan dan cara pembuatannya sangat mudah. Tanpa menunggu lama, aku segera berkunjung kedapur kecilku untuk mempraktekan resep yang kuperoleh. Tanpa ragi, tanpa fermentasi, tidak perlu waktu lama untuk membuatnya. Kurang lebih 45 menit, kudapan ini sudah tersaji diatas meja.

Korean Style Tofu Donuts

Betapa terkejutnya saat aku tahu apa yang dinamakan orang Korea dengan donat tahu tepung ketan ini mempunyai rasa yang sangat mirip dengan onde onde di Indonesia. Hanya saja tanpa isi. Apalagi bila kutambahkan wijen sesuai resep aslinya, maka donat ini benar benar akan bertransformasi menjadi onde onde. Jadi, agar tidak mengecoh orang yang membacanya, maka disini donat ini kusebut dengan Onde Onde Tahu Tanpa Isi. Karena bagiku, baik rasa maupun tekstur, donat ini tidak jauh beda dengan onde onde. Hanya ada sedikit rasa tahu.

Korean Style Tofu Donuts

Sayang sekali aku tidak begitu suka onde onde, jadi apa mau dikata aku kurang menyukai donat onde onde ini. Untung saja, ada dua orang pemakan segala yang dipaksa siap melalap donat onde onde ini. Good job darling ! Jadi, satu peer untuk bulan ini sudah tercawang dari daftar peerku. Baru satu, yang lainnya ? Sabar...

Korean Style Tofu And Sticky Rice Donuts
( Taste like Onde Onde in Indonesian )
Source : www.joonsfamily.com

Korean Style Tofu DonutsOriginal recipe :
100 g tofu ( aku pake tahu putih biasa, diperas airnya,.. mae )
80-100 g sticky rice powder ( tepung ketan )
1 egg yolk ( kuning telur )
2 Tbsp sugar
1/4 tsp salt
1 Tbsp black sesame seeds ( ga pake, ga suka,.. mae )







1. Squeeze out excess liquid from tofu. Remember to buy firm tofu, not silky ones, and the recipe calls for 100g of tofu without the liquid. Then crumble up the tofu with your hand or use a sieve to obtain finely crumbled tofu. ( Buang semua air yang terkandung dalam tahu. Gunakan tahu putih biasa bukan tahu sutra. Haluskan dengan tangan atau gunakan saringan kawat untuk hasil yang lebih halus. )

2. Add a yolk to the crushed tofu and mix well. Then incorporate stick rice powder, salt, sugar, and black sesame seeds into the mix and combine thoroughly. After mixing and kneading for a while, form a ball of dough. You may adjust the amount of stick rice powder at this stage, depending on the consistency of the dough. You don’t want the dough too watery or too dry. ( Masukkan kuning telur, lalu tambahkan tepung ketan sedikit demi sedikit, gula, garam dan wijen, aduk hingga rata. Uleni sebentar hingga kalis lalu bentuk menjadi bola. Sesuaikan jumlah tepung, tambahkan bila adonan terlalu lembek dan kurangi bila adonan sudah cukup kering. Sebaiknya sih masukkan 80 gr dulu, baru sisanya menyesuaikan . )

3. Form little balls the size of mini donuts, or roll the dough 1cm-thick with a rolling pin and cut it into square or use cookie cutter to make interesting shapes. ( Bagi bagi adonan lalu bentuk menjadi bola bola kecil atau dapat juga digilas dan di cetak sesuai selera. )
4. Deep-fry the donuts in oil heated to 180 degrees Celsius until they turn golden brown. Make sure to drain oil on paper towel. Coat the donuts in sugar or eat them as they are. The donuts will taste even better when completely cooled. ( Goreng dalam minyak panas dengan api kecil hingga donat mengambang dan matang kecoklatan. Tiriskan. Taburkan donat dengan gula halus atau nikmati begitu saja. )

( Proyek #2 ) Diary Menamam Sayuran

Bagaimana pertumbuhan 'anak anakku' hari ini ?
Udah lewat sebulan dari mulainya proyek keduaku ini. Sampe hari ini, semua bibit bibitku tumbuh subuuuur....

Empat dari lima benih adenium yang aku tanam sudah tumbuh setinggi kurleb 8 cm dan yang paling besar sudah tumbuh 6 daun. Tinggal menunggu tumbuh satu lagi dan mereka siap dipindah kedalam pot terpisah. Kata mama, ciri ciri bibit adenium yang siap dipindah itu udah tumbuh 7 daun. Tapi meski nanti sudah tumbuh 7 daun kayaknya kok masih takut dipindah, soalnya mereka rapuh banget takut nanti malah mati kalo dipindah. Jadi tunggu berapa daun ya, 10 kali ya, hi hi hi.

Vegetables Seedlings
Searah jarum jam : Bibit Adenium, bibit cabe, , dan bibit kemangi, dan bibit tomat ( sudah diberi penyangga karena mereka mulai tinggi) .

Trus tomatku udah tinggiii *halah baru juga 10 cm*, ini tomat yang tumbuh tinggal 3 dari 5 benih yang kutanam. Yang dua, habis dimakan tikus *gak sopan !!!*. Trus trus, kemangiku juga subuuur... ah senangnya, sekarang daunnya dah banyak dan udah berbentuk daun bukan tunas lagi. Bakalan tunggu sampe mereka bener bener besar baru kupindah kepot lain, soalnya ini batangnya masih kayak kecambah. Oya, pot berisi bibit kemangi ini kemaren abis jatuh. Soalnya aku taruh diatas blower AC en rada kepinggir. Trus kena getaran blower malah jatuh. Waaa sempet panik karena semua bibit sampe akar berserakan ditanah. Untung cepet ketahuan, soalnya kalo telat bakalan mati, soalnya tempat mereka jatuh itu lagi ketimpa sinar matahari langsung. Untung aja sampe hari ini , kondisi mereka masih baik baik aja.

Trus bibit lain yang agak telat dan lambat tumbuhnya adalah bibit cabe. Sempet khawatir karena hingga 2 minggu sejak mereka ditanam gak ada kecambah yang tumbuh sama sekali. Untungnya pada minggu ketiga mereka malu malu memunculkan tunasnya dari balik media tanam.

Seperti yang aku sebutkan tadi, aku sangat resah dengan kehadiran tikus tikus dirumahku. Selain mengincar tempat sampah, mereka juga kerap mengacak acak tanamanku diteras belakang. Terhitung satu adenium dewasaku yang siap berbunga, habis digerogoti tikus dibagian akarnya *kurang ajarr* Karena hal ini juga, akhirnya semua bibit sayurku kumasukkan kedalam rumah waktu malam. Pfiuh...

Serangan Ulat ( Ulat Daun or Ulat Kepompong ? )

Entah sudah keberapa kalinya ini terjadi. Daun pohon Ceplok Piringku habis dimakan ulat. Tumbuh, habis, tumbuh, habis, begitu seterusnya. Sampe sebeeeel banget. Abis gimana, orang udah ditanam setahun lebih sampe sekarang belum sempet ngembang cos habis disantap ulat. Grrr....

Photobucket
Penampakan pohon Ceplok Piring kemarin dan hari ini...

Photobucket
Pelakunya...

Ulat ini gak tahu deh datangnya dari mana. Pokoknya mereka selalu muncul tiba tiba kalo pohon ceplok piringku ini lagi subur dan gondrong. Punya radar kali ya. Dan maunya cuma sama si Ceplok Piring ini. Kemarin nih parah banget. Hanya dalam waktu dua hari, daun daunnya disikat abis. Ternyata ulatnya nambah jadi dua. Hiiii.... geli banget, mana gede gede lagi. Satunya ijo en satunya item. Pokoknya geliiiii......

Photobucket
Si Ijo en Si Item, Geliiii.....

Trus, enaknya diapain ya ulat ulat ini ? Dulu sih selalu aku 'bunuh' *kejem amat* tiap nemu. Belakangan jadi penasaran apa ini ulat beneran atau ulat bakal jadi kupu kupu. Masalahnya kalo ulat kupu kupu kan kasihan kalo dibunuh. Tapi klo ulat daun beneran apalagi berbulu, habis deh riwayatmu.

Makanya kemarin ini waktu aku nemuin ulat ini, aku pasrah aja daun daunya dihabisin, dengan harapan mereka bisa jadi kupu kupu yang cantik *sindentosca mode on*. Kalo beneeeeer jadi kupu kupu ....

Photobucket

Sekarang aku punya dua pohon Ceplok Piring. Nah satunya aku taruh jauuuuuh dari yang pertama. Takut ditemukan ama ulat ulat, hiiii.... pokoknya yang satu ini ga boleh disentuh dah, soalnya dah muncul kuncup kuncup *girang*. Semoga gak ada apa apa sampe mereka mekar, mengingat dulu tiap kali kuncup tumbuh, selalu patah ( gugur ) sebelum sempet mekar.

Monday, November 10, 2008

Fermented Cassava Cup Cake ( Steamed )

Diicip, dirasa, jatuh cinta, lalu dicoba. Begitulah kesan pertamaku waktu mencicipi sepotong Cake Kukus Tape saat mengikuti demo masak bersama bu Sisca Soewitomo beberapa hari lalu. Dasarnya sih sudah suka sama gula merah dan tape. Bertemu jadi satu, sudah pasti cocok sama seleraku. Akhirnya, resep ini masuk dapurku dan kuuji coba.

Fermented Cassava Cup Cake

Cake Kukus Tape Gula Merah
Resep : Sisca Soewitomo dalam Demo Masak Persembahan Nova - Tupperware

Fermented Cassava CakeBahan :
125 gr gula pasir
125 gr gula merah, serut ( pake gula palem juga oke,.. mae )
150 ml air
200 gr tepung terigu
1 butir telur
100 ml minyak goreng
100 gr tape singkong, haluskan
1 sdt baking powder
1 sdt soda kue




Cara Membuat :
1. Campur gula merah dan gula pasir lalu didihkan bersama air hingga gula larut. Saring dan dinginkan.
2. Siapkan cetakan bolu kukus dan alasi dengan paper cup, sisihkan. Siapkan panci pengukus untuk mengukus.
3. Masukkan larutan gula yang telah dingin kedalam tepung terigu, aduk rata. Masukkan secara bertahap, telur, minyak, tape, baking powder dan soda kue dengan selalu diaduk tiap kali memasukkan satu jenis bahan, aduk hingga benar benar rata. Diamkan adonan selama 15 menit, sementara itu panaskan panci pengukus.
4. Sendokkan adonan kedalam cetakan ( bila punya ice cream scoop bisa dipakai untuk memudahkan,.. mae ) lalu kukus selama kurang lebih 20 menit. Sajikan.

Fermented Cassava Cake

Soal rasa, cake ini mempunyai rasa yang sangat familiar di lidah kita orang Indonesia. Coba bayangkan saja kue Mangkok, rasanya hampir sama.

Oya, adonan memang sedikit berat dan sangat kental, tapi hasilnya setelah matang bisa mekar dan teksturnya empuk. Saat demo, bu Sisca juga sempat menyampaikan bahwa komposisi tape bisa juga diganti dengan labu kuning atau ubi yang telah matang dan dihaluskan. Bila ingin mengganti tape dengan bahan lain, jumlah tepung ditambahkan menjadi 250 gram.

Kapan lagi aku pengen nyoba gimana kalo pake gula merah semua, dan komposisi air diganti dengan santan, eneg ga ya ? Soalnya santan, gula merah dan tape, aku suka semuanya !

Saturday, November 8, 2008

Demo Masak Bersama Sisca Soewitomo

Kamis kemarin atas ajakan dari mbak Rachma, aku berkesempatan hadir di sebuah acara demo masak bersama Sisca Soewitomo. Acara yang diadakan oleh Tabloid Nova dan Tupperware ini bertempat di Balai Desa Kelurahan Gunung Anyar, Surabaya. Meski cuaca terbilang cukup panas hari itu, tapi lokasi demo padat dipenuhi ibu ibu dari daerah sekitar lokasi demo.

Hari itu Ibu Sisca membawakan empat buah resep yang didemokan dengan cepat, jelas, dan mudah. Sesuai dengan ciri khas beliau saat membawakan salah satu acara masak ditelevisi. Siang itu juga, meski peluh bercucuran dari wajahnya yang masih terlihat segar tapi semangat beliau sangat luar biasa. Terbukti dari seringnya ibu ibu tertawa tiap kali beliau mengeluarkan celetukan celetukan lucu khas Surabaya sepanjang awal hingga akhir acara.

Photobucket

Photobucket
Segar, enerjik dan ceria

Empat resep yang dibawakan antara lain, Fermented Cassava Cake ( Cake Tape Kukus tanpa mixer ), Spaghetti Saus, Chicken Rice Bowl dan Rainbow Ice Rocks. Semua resep yang dibawakan tergolong mudah dibuat dengan bahan bahan yang juga mudah diperoleh dipasaran. Setelah selesai, semua masakan dan minuman ditata dengan apik didalam wadah Tupperware. Sebagian hasil demo juga dibagikan kepada pengunjung yang hadir. Aku sempat mencicipi Chicken Rice Bowl yang gurih dan Fermented Cassava Cake yang lembut dan enak. Hmm...

Photobucket
Fermented Cassava Cake

Photobucket
Spaghetti Saus

Photobucket
Chicken Rice Bowl

Photobucket
Rainbow Ice Rocks

Selain berbagai resep yang dibawakan, acara ini juga dimeriahkan dengan serangkaian pembagian doorprize. Sebuah kebanggan buat aku bisa bertemu langsung dengan pembawa acara memasak yang pengalaman profesinya sudah tidak diragukan lagi. Membawa pulang suvenir dari Nova, aku pulang dengan hati yang sangat senang.

Bu Sisca, Tasya en me. Photograph was taken by mbak Rahma.

Photobucket
Mbak Rahma berfoto bersama Bu Sisca

Saturday, November 1, 2008

Gagal Total : Tart Tomat Jadi Sosis

Maksud hati mau mengamalkan resep dari buku kiriman mbak Ike, apa daya ilmu gak nyampe. Ck.. ck.. ck... masih nekat juga. He he namanya juga usaha.

Ceritanya ada salah satu tart didalam buku itu yang namanya Triple Tomatoes Tart. Pertama kali buka halaman tersebut, langsung terngiler ngiler en mutusin harus nyoba yang ini dulu. Hmm.. pie yang luar biasa. Tapi ternyata kulitnya juga tidak biasa, karena pake kulit jenis puff pastry.

Berbekal pengalaman kursus danish pastry tiga tahun lalu, aku nekat aja nyobain resep ini. Toh diresep yang tertulis, baik bahan maupun pembuatannya tidak terlalu sulit ( katanyaaa... ). Tapi tidak dengan prakteknya.

Tiga tahun adalah waktu yang cukup untuk membuat memori diotakku agak agak 'hang'. Sengaja komposisi butter aku ganti dengan margarin. Kok nekat ? Soalnya dulu waktu kursus, chefnya juga pake margarin biasa. Tapi ternyata satu hal penting terlewat olehku. Si margarin tidak kumasukkan kulkas dulu. Sedang apapun jenis lemak untuk dipakai di puff pastry harus dingin ( suhu kulkas ). Disinilah letak koslet dikepalaku. He he

Trus dengan pedenya, pagi pagi sebelum berangkat piknik, aku nyempetin bikin ini. Mo buat bekal piknik maksudnya, en niatnya mo pamer ke temen piknikku nanti ( niate elek iki... ). Wakaka... Musibah pun terjadi. Waktu margarin yang udah kutipiskan, kuselipkan disela sela adonan yang sudah digiles, trus dilipet dan digiles lagi... Preeett ! Margarinnya nyepret kemana mana. Hiks. Merasa telah melakukan kesalahan, udah deh dilanjut ajah. Udah terlanjur ancur...

Picnik in Red

Parahnya lagi, hampir semua bahan yang sesuai dengan resep tidak tersedia dirumah. ( lha niat bikin ga sih ? ) Adanya cuma cuma pasta tomat, tomat segar, sosis, en bawang bombay. Semua dimasukkin, jadi kayak pizza. Tapi gagal. Dan tidak seperti pizza. Dan sama sekali tidak enak. Hiks...

Tapi tetep nekat dibawa juga. Meski mama Putri cuma senyum senyum waktu ngicipin. Aku sih nyengir ajah. Wakakaka... ga tau maluuuu....

Setelah ini, aku masih bertekat untuk bikin lagi. Dan harus bisa ! Tinggal nyari waktu senggang ajah. Mbak Ike, makasih ya bukunya. Semoga bisa kumanfaatkan semaksimal mungkin :)

Tolong, jangan terkecoh dengan penampilan dan fotonya, karena sungguh, rasanya tidak enak sama sekali. Orang kue gatot gini... Kulitnya keras, hu hu hu hu... Tidak berlapis, hu hu hu hu... Oh pastry, tunggu sampai kau kutaklukan !

Puff Pastry Tart ( Totally Failed )

Recent Post on Mae's Little Kitchen

My photo
Mom of a lil' girl who still longing for her passion. Obsessed to know more, learn more, take more and give more... Here, on her lil' kitchen.
Unless mentioned, described, or linked, all works and photographs are created by May Irianti. Copyright 2007 - 2008. You may copy only the recipes but please do make a link to this blog. DO NOT COPY . Please ask first !

Followers