Wednesday, July 30, 2008

KBB #6 : Cheese Biscuit



Bulan ini peer KBB judulnya Cheese Biscuit. Seperti judulnya, biscuit ini mengandung banyaaaak sekali keju. Untuk putaran kali ini, yang berdinas sebagai host adalah mbak Regina dan mbak Swi . Ibu ibu host ini laporanku ya...

Biskuit ini berbahan utama keju ( ya kan udah disebutin tadi ). Disertai dengan butter, tepung dan bubuk cayenne pepper sebagai penambah aroma, biscuit ini cukup memanjakan lidah. Terutama bagi pecinta keju, you wont dissappointed to try this out ! Texture akhir yang aku dapat, biskuit ini cukup crispy diluar namun sedikit 'liat' dibagian dalam. Menurut para pakar, ini dikarenakan kandungan keju yang banyak dengan jumlah tepung yang sedikit. Namun bagi yang ingin mendapatkan hasil akhir yang crispy hingga kedalam dalamnya, bisa disiasati dengan pengovenan suhu rendah dan waktu pengovenan yang lebih panjang.

Here's the recipe !





Hampir tidak ada kesulitan berarti saat pembuatan kue ini. Hanya agak gempor waktu marut keju sebalok gede ( buat aku 225gr keju itu 'besar' ) I wished my hubs was here beside me so I can asked him for helping me. Trus agak sedikit bingung karena adonan terlalu mawur, yang menyulitkan saat memulung. Aku pake mente giling sebagai variasi taburannya.


crumby


ready-to-bake

Akhirnya, aku gunakan sendok takar cekung dan adonan aku cetak menggunakan sendok tersebut. Lumayan membantu lah... Katanya kalo adonan mawur, dikarenakan butter yang digunakan masih dalam keadaan dingin. Emang sih kemaren aku pake butter dingin waktu bikin ini. Be careful, biskuit ini uasiiiiiiin.... jadi sebisa mungkin gunakan unsalted butter.

Cheese Biscuit
Cheese Biscuits dengan taburan mente giling

Cheese Biscuits
Cheese Biscuits dengan taburan wijen

Tapi secara keseluruhan sih sudah bisa dikatakan 'selesai' meski agak kurang puas dengan penampakannya yang retak retak. So, wrapped it !



Monday, July 28, 2008

A Birthday Opera Cake

Akhirnya mutusin untuk bikin Opera Cake buat milad Tasya yang keempat.

Pertimbangannya yang utama karena aku ga punya cukup waktu untuk membuat cake besar berdekor butter cream warna warni. Yang kedua karena kebanyakan orang rumah dan keluarga, yang nantinya makan cake ini, tidak begitu suka cake berhias butter cream yang berlebihan sebagai hiasannya. Yang ketiga, pestanya dirayakan sederhana yang artinya gak banyak pesertanya ( lomba kali ) jadi gak perlu bikin cake yang besar untuk dihabiskan. Yang keempat karena cake ini tidak memerlukan banyak dekorasi, it's so simple. Dan yang kelima, sebenarnya yang utama, adalah cake ini berlimpah coklat. Sapa sih yang nolak coklat ? Alasan yang terakhir ini aku yakin semua setuju :)

Opera Cake

Ini bukan pertama kalinya bikin Opera Cake. Pertama kali aku bikin cake ini untuk ultah mama tahun lalu. Resepnya pake punya mbak Monica of Creative Cake yang tersohor ntu ( big thanx for mbak Mon ). Resepnya sudah aku salin juga disini.

Opera Cake

Cake ini aku bikin pake setengah resep. Hasil jadinya seukuran 15 x 20 cm. Cukup besar bagi kami sekeluarga untuk dihabiskan. Itupun gak yakin bisa dihabiskan dalam satu hari. Pengen diramein dikit dekornya dari yang pertama kali bikin. Jadi aku kasih border BC coklat disekeliling bawahnya, dan mawar BC yang aku pelajari cara bikinnya secara otodidak hasil nyolong video dekor cake di Youtube. Finally i made it !!! That fancy look butter cream rose !!!

Friday, July 25, 2008

Bento #21 : A Lazy Bento

Males kok diposting... Lha kan sayang kalo gak diposting. Udah difoto segitunya...

Baik sodara sodara, ini adalah penampakan bentoku kalau wabah malas sedang menyerang. Seperti yang akhir akhir ini sering melandaku. Aku sukaaa sekali menyiapkan bento seperti ini. Praktis, mudah, cepat, henak... ~_^


bento2
Nasi goreng putih, omelette, salak kupas, en meringue. Beres deh !

Semoga suami, konsumen bentoku satu satunya, gak bosen deh !

Wednesday, July 23, 2008

Not-French-Macarons Meringues

Ini adalah pengolahan pertama sisa putih telur dari pesenan cake minggu lalu. Pengen bikin yang simpel simpel dulu dan yang gak memerlukan banyak bahan. So, pilihanku jatuh pada meringue.

I called this button meringues. Sebenernya pengen dispuit bentuk bintang, tapi gara gara beberapa kali gagal bikin macarons yang notabene sodara kembarnya meringues, jadi penasaran gimana kalo dibentuk bulat ( button ) aja. Jadi ginilah hasilnya. Meski tanpa 'kaki' ( karena emang bukan macarons ) dan tanpa filling, aku cukup senang dengan hasil akhirnya. Aku pake resep meringue pada umumnya, dengan perbandingan 1 : 2 ( putih telur : gula )

Meringues

100 gr putih telur (I used 4 days aged egg whites, biarkan suhu ruang,..mae)

200 gr gula halus ( aku pake gula pasir yang diblender sendiri,...mae )

1/4 sdt cream of tartar

1 sdt almond essence sebagai penambah aroma ( boleh diganti aroma lain bila suka,..mae )

Kocok putih telur dan cream of tartar sampai setengah kaku ( soft peak ), masukkan gula halus dikit demi sedikit sambil terus dikocok sampai adonan putih dan mengkilap. Tambahkan aroma ( dan pewarna bila suka ) aduk rata. Masukkan dalam kantong segitiga, spuit sesuai selera diatas loyang ( aku pake loyang bersih tanpa olesan mentega ataupun lapisan kertas roti ). Panggang dalam oven yang telah dipanaskan terlebih dahulu.





Meskipun mudah, membuat meringue juga ternyata ada rumusnya. Pengovenan terutama adalah hal yang harus diperhatikan. Gunakan suhu terendah ovenmu ( kurleb 120 deg C ) , karena suhu terendah ovenku 150 degC, terpaksa setengah jam pertama pengovenan, pintu oven kubiarkan terbuka sedikit. Lama pengovenan kurleb 1 jam ( bervariasi ), setelah api dimatikan meringue bisa ditinggalkan dulu dalam oven sampai dingin dengan sendirinya ( tidak harus sih ). Jangan kawatir akan lengket, selama hasil akhir meringue-nya kering gak bakal lengket diloyang dan mudah terlepas kok ( trauma pake alas kertas roti buat bikin mereng merengan ).

Not-French-Macaroons-Meringues

Tasya sukaaaa sekali, tapi harus aku umpetin dulu, nunggu batuknya reda... sia sia dong diet dan terapinya. Bikin mereng bisa, lha bikin macarons kok susaaaah siiih *harus nyoba lagi*

Friday, July 18, 2008

A Lazy Week...

Udah semingguan ini, rasanya maleeees banget update. Bukan karena males ngapa ngapain, justru karena seminggu ini rasanya kegiatan gak ada habisnya, jadi gak sempet posting or update. Setiap ada waktu luang rasanya pengen istirahat aja. Online paling cuma perlu ngecek email en bales komen komen diblog yang masuk.

Sabtu kemaren kakakku datang menginap selama beberapa hari bersama putrinya, hendak menghabiskan sisa liburan di Surabaya. Selama beberapa hari itulah aku jadi supir, karena minta dianter kesana kemari, dari mall ke mall, nonton, belanja blanji ( dia doang, aku enggak, he hee hari masih panjang.... ),  wisata kuliner, en nemenin krucil maen di game center. Anak anak kayaknya gak ada pegelnya deh...

Tapi udah lewat...

Selasa kemaren dapet pesenan cake ultah ukuran 30 x 45 untuk hari ini. It was the biggest cake I ever made ! Dalemnya minta pake spiku 3 lapis dan didekor pake butter cream. Sebenernya dah gak nyanggupi karena waktu cake dipesan aku lagi siap siap mo ke Gresik. Tapi yang mesen maksa, dengan dikit ngerayu rayu. Ya udahlah, nekat aja. Balik dari Gresik rabu malem, jadi persiapan dan pembuatan cuma sehari !!! Karena minta diambil jam 7.30 pagi. Tapi mungkin karena kurang persiapan, cakenya ( nurut aku ) kurang memuaskan terutama dari dekorasinya. Mana aku kemampuan ndekornya masih minim banget, otodidak, amatiran pula... *sayangnya lagi cakenya gak kepoto karena keburu buru*

Yang itu juga udah lewat...

Sekarang tinggal sisanya, aku kena panas dalam yang berujung kebatuk. Dah seminggu ga bisa ngomong karena suaranya abis. Tasya juga batuk gak sembuh sembuh, sampe harus diterapi uap. Kata dokternya kebanyakan nge-mall :D Suami yang pusing karena malam gak bisa tidur keganggu aku en Tasya yang batuk semaleman. Seminggu ini dah 2x kedokter nganter Tasya en bakalan riwa riwi lagi nganterin terapi.

Cuma ada satu peer yang masih ngganjel belom dikerjain, peer KBB Flickr. Bulan ini tema yang diambil mbak Anne sebagai pemenang bulan lalu adalah Fruit. Biar buru buru tetep kudu nyetor. Tadi siang cuma njepret 5x ( biasanya 50-an kali untuk satu set ) untung ada yang lumayan buat disetorin.

Strawberry Jam

Selai oleh oleh ibu dari tanah suci. Gak sempet bikin bikin jadi pake yang ada aja...

( segini dulu postingnya, sbenarnya ada beberapa foto yang mo aku upload diposting ini. Tapi lagi males sharing datanya, ngeditnya lebih males lagi. So, it'll be updated soon... )

Friday, July 11, 2008

DIY Lighting Project

Dah lama banget pengen ngerjain ini. Kemaren waktu nyiapin materi posting HFP #3, tiba tiba pengen banget nyempetin proyek ini. Mumpung lagi mbahas studio.

DIY Lighting Project

Seperti biasa, sebisa mungkin manfaatin benda benda dirumah. Kali ini yang dipake 2 buah lampu neon gantung ( lampu neon yang bisa dipindah pindah en dicantolin dimana aja ). Satunya 10 W yang satunya lagi agak gedean ( lupa berapa wattnya ). Pemotretan sendiri aku lakukan malam hari digarasi. Dibantu beberapa bangku pendek untuk mejanya dan bangku yang agak tinggi untuk meletakkan lampu.

DIY Lighting Project
Lumayan buat motret malam hari saat mataharinya tidur

Sebenernya lampunya mo aku tutupin kain tipis ato kertas roti disekelilingnya, biar jatuhnya cahaya gak terlalu harsh juga biar pendarnya lebih soft dan merata kesemua area foto. Tapi si Tasya dah ngrecokin aja. Tuh sepatu kecilnya dia yang naruh. Lagi mainan itu waktu nemenin aku. Aku juga gak tau peletakan lampu yang baik sebaiknya gimana. Apa berhadap hadapan ( seperti yang aku lakukan ini ), atu menyerupai letter 'L'. Bener bener gak tahu deh. Lha ilmu lightingnya masih 'nul puthul'

DIY Lighting Project
Objeknya pake Kuku Macan cemilan dirumah...  Dapurnya udah  tutup :)

Gak tau sih apa cahayanya cukup buat nerangin objek. Bener bener gak bisa nilai hasil fotonya. Mau dikoreksi ? Kritik dan saran sangat diterima :)

Thursday, July 10, 2008

Bakwan / Dadar Jagung

Dulu gak suka banget sama penganan yang satu ini. Aneh aja, ada jagung kok digoreng. Sekarang, jangan ditanya. Dimanapun, kalo liat ini gak bakal nolak deh. Doyaaaaan banget. Orang serumah juga doyan. Tapi males aja klo sering sering bikin. Rada ribet. Nurut aku...

Tapi kalo virus males lagi pergi, sempet sempetin bikin ini. Gak bakal bersisa, yang ada malah rebutan sama orang rumah. Resepnya dapet dari nenekku. Udah top brand deh dikeluargaku :)

Bakwan / Dadar Jagung
( untuk resep aku gak pernah pake takaran, kira kira aja. Jadi resep yang aku kasih disini juga kira kira ya... )


4 bh jagung jawa, bisa diparut, disisir trus diulek, ato pake cara modern, abis disisir masukin food processor. Kalo aku sukanya diparut. Ini nih yang bikin males...

10 udang kecil / 5 udang sedang-besar. Kupas bersih. Haluskan.

Daun bawang, ambil daunnya aja. Iris iris.

I butir telur, kocok lepas. Mo enak lagi, pake kuningnya aja.

Haluskan :

3 siung bawang putih
kira kira 1 ruas temu kunci. Atau sesuai selera. Aku sukanya agak banyakan.
1 buah cabe merah atau cabe keriting juga boleh
3 bonggol daun bawang ( bonggolnya ajah )
garam, gula secukupnya

Campur jagung yang sudah dilumatkan ( kasar ) dengan udang, irisan daun bawang, telur dan bumbu halus. Aduk rata. Goreng dengan minyak panas secukupnya. Tingkat kekeringan sesuai selera. Lha ini, biar satu rumah selera beda beda. Ada yg suka digoreng sampe kering ada yang suka masih lembek lembek gitu. Aku mah dua duanya masuk, hehe... ( doyan pa laper ? )

Bakwan Jagung

Oya parutannya bukan parutan kelapa itu loh, tapi parutan buah. Kalo gak ada pake parutan keju aja juga bisa.


parutan yang aku pake

Dihidangkan bersama sayur bayam bening, dan sambal tomat, klop deh ! Bisa sampe nambah nambah...

Semoga berguna ya, en selamat marut... *esspecially for KBBers*

Wednesday, July 9, 2008

HFP #3 : Studio


Dikasih peer lagi sama mbak Dita, suruh bikin laporan studio odong odong, hihi. Maksudnya tema yang dikasi belio untuk HFP #3 ini adalah Studio. Studio yang dimaksud adalah studio ala home food potography atawa potograpi rumahan. Jadi jangan bayangkan ada kamar remang remang yang dilengkapi lampu segede gaban, blitz, payung payung perak, reflector, en diffusser pro. Namanya juga rumahan, gagdet yang dipake ya juga rumahan. Mau liat studioku ? Yuk, aku ajak kedalam. Monggo....

Setidaknya ada satu area dirumahku yang aku jadiin pojok pemotretan. Bolehlah disebut studio odong odong, kalo aku biasa nyebutnya studio dadakan. Area itu terletak diteras belakang rumah. Outdoor, beratapkan langit. Alasan memilih area ini adalah karena berlimpahnya akses sinar matahari disini. Juga karena ini area terdekat dari dapur dan ruang makan, yang artinya aku gak harus gotong gotong atribut pemotretan jauh jauh. Ya ya, maklumlah, dapurnya masih semi permanen gitu alias open air.


suasana 'studio' ku saat pemotretan...

dan ini hasil poto studio odong odongnya...

Tumis Kangkung 1

Maap modelnya cuma tumis kangkung, lagi gak punya objek...

Paliiiiing sering pake kursi buat table top-nya. Tapi gak jarang juga aku nge-lantai ( lantai teras loh, semenan gitu ! ). Motretnya sambil duduk, ndeprok atao pekangkangan ( ndak sopan ! ). Motret gaya gini lebih rileks tapi persiapannya lebih ribet, karena aku harus nggelar karpet. Kalo motret pake kursi, space nya sempit jadi kadang kadang banyak background mengganggu yang masuk keframe. Meskipun menghindari paparan sinar matahari langsung, sesi pemotretan cukup menguras keringat. Apalagi motret tengah hari bolong, ndeprok or nungging, serasa sauna... pfiuh...

Sedang untuk foto step by step, langsung aku potret disekitaran kompor. Tripod sangat membantu untuk acara ini... abis gak punya asisten yang bisa disuruh moto. One man show lah....

my camera3

Someday, gak muluk muluk, pengen punya kamera prosumer. Sukur sukur bisa punya DSLR, yang standar juga Alhamdulillah. Saat ini, biar kate kamera jadul, studio odong odong punya, jepret tetep maju terus.

Dengan segala keterbatasan baik ketrampilan maupun teknis, aku cuma berharap semua foto yang aku abadikan secara 'odong-odong' dan 'rumahan' masih bisa dinikmati... ^_^ Semoga segala keterbatasan tidak menjadi halangan.

Makasih buat teman teman yang sudah mengenalkan dunia ini sama aku, jangan bosen ya aku tanyain :) Duh, peer-nya apa lagi ya bis gini ? Temanya selalu unpredictable.... Ah, mak Dita mah ada aja idenya :)

Monday, July 7, 2008

Trial on Making French Macarons ( Failed )

Beberapa waktu lalu dimilis sempat hangat membahas French Macarons ini. Diawali dengan mbak Dita yang sudah mencoba beberapa kali ( 6x bok ) dan sebanyak itu pula dia gagal *hugs*, lalu dilanjutkan dengan mbak Arfi dan mbak Rita, juga beberapa teman yang ikut tergoda ingin mencoba. Ada yang berhasil tapi lebih banyak yang belum beruntung menaklukan si makarun ini.

Aku salah satu yang kurang beruntung itu, hihihi...

Jadilah beberapa pekan lalu, mbak Arfi mengajak teman teman yang sudah mencoba macaron ini untuk berbagi cerita, baik berhasil ataupun gagal.

Aku terhitung baru dua kali mencoba resep ini, dan gagal semua. Yang pertama aku pake resep macarons-nya Helen of Tartelette.

Sebagian bahan utama untuk macaroon ini adalah almond powder / almon meal yang gak murah *duh* Jadi untuk mensubtitusikannya, almon meal aku ganti dengan mente remuk yang dihalusin sendiri. Toh, pada dasarnya semua jenis kacang kacangan bisa dipake. Katanya....

Mente Giling Oven
Mente giling

Jadilah dengan penuh percaya diri, aku nyobain si makarun ini untuk pertama kalinya. Hasilnya gagal total. Artinya, tidak satupun dari makarun ini yang terselamatkan. Udah gak bisa kering, nempel dikertas rotinya pula. Akhirnya semua berakhir ditempat sampah.


hopeless macarons wannabe...

So, I didn't give up and tried to make the second batch. This time I used Helen's Snicker Macaron recipe. Komposisi kacang tanah aku ganti dengan mente giling yang masih tersisa.. Kali ini komposisi almond meal tetep aku pake.

Dipercobaan kedua ini, putih telur aku kocok dengan standing mixer dan hasil kocokannya bisa kaku tapi tetap lembut ( tidak bertextur seperti spons ). Persis seperti yang digambarkan Helen di artikel makarunnya di Dessert Mag. Senangnya hatiku...




Lalu dengan hati hati, semua kacang kacangan halus aku masukkan dan diaduk sampai rata. Coba ditetesin dipiring dan hasilnya langsung nge-flat. Sampe disini dah seneng banget rasanya. Tapi kok... ? Setelah didiemin selama sejam, tuh makarun malah mleber dan lagi lagi berakhir tragis seperti yang pertama.

Konon katanya, si makarun dibilang berhasil kalau ada 'kaki' ( feet ) yang menyembul dari dasar macaroonya. Texturnya sendiri renyah dan kering diluar tapi tetep moist didalam. Dipadu dengan variasi filling dan aneka aroma dan warna, membuat siapapun yang mencobanya bakal ketagihan...

Mungkin masih banyak kesalahan yang belum aku ketauhi dalam membuat simakarun ini, someday penegn nyoba lagi...

Kapan ya bisa ngarasain french macaroon buatanku sendiri.... *ya kapan kapan*

Sunday, July 6, 2008

Sunday Crepes

Sebulan sudah suamiku menetapkan minggu pagi sebagai hari libur bagi kami sekeluarga. Setelah hampir 10 bulan warnet kami beroperasi, dan hampir selama itulah suamiku hampir kehilangan waktu istirahat dan berkumpul bersama keluarga. Bagaimana tidak, kami, aku dan suamiku dituntut harus standby selama kurang lebih 16 jam sehari selama seminggu penuh. Kami saling bergantian menjalankan usaha kecil kami ini, dan aku juga sekaligus merangkap semua pekerjaan rumah. Capek ? Pasti. Tapi itulah perjuangan.

Padahal warnet disekitar lokasi tempat usaha kami buka rata rata 24 jam / 7 hari. Bisa saja tempat kami menjalankan waktu operasi yang sama bila kami mencari seorang operator. Tapi bagi kami tidak mudah menemukan operator yang cocok dengan ketentuan hati. Jujur dan bertanggung jawab. Jadilah kami memutuskan untuk terjun langsung demi menjalankan usaha kami.

Setelah dipertimbangkan, suami memutuskan bahwa setiap minggu pagi adalah waktu libur bagi beliau. Saat untuk menebus segala waktu yang tersita untuk bersama sama keluarga. Terutama putri kami. Biasanya Papa berangkat pukul 7 pagi, Tasya masih terlelap di tidurnya. Pulang pukul 11 malam dan Tasya pun hampir tak sanggup membuka matanya lebih lama. Bilapun sanggup mungkin tidak lebih dari 1 jam, dan kami sudah bersiap untuk tidur. Begitu setiap harinya.

Well, pagi ini, sama seperti minggu minggu pagi 4 pekan belakangan ini, aku melewati pagi dengan susana yang sangat aku rindukan. Menyiapkan sarapan ringan yang praktis dan cepat, ditemani papa yang duduk dimeja makan near by my kitchen, sambil mendengarkan berita pagi ditelevisi. Sesekali kami berdiskusi mengenai berita berita terkini, gosip ataupun membahas tentang hal hal disekitar kami. Untuk kemudian kami duduk bersama menikmati sarapan yang santai...

Dan saat sarapan adalah saat yang paling istimewa. Sebisa mungkin Tasya sudah bangun. Dia sudah harus cantik dan wangi saat duduk semeja dengan papanya. Meski tak jarang kami menikmati sarapan dengan tubuh masih bau kasur ( iiiih... belum mandi maksudnya ^_^ )

So, pagi ini aku membuatkan crepes buat sarapan. It's something that Pops and I cannot ignore everytime we passed D'crepe's stall in the mall. Buat papa, crepe-nya aku isi chicken teriyaki. Sayang banget, isi kulkasku dah hampir kosong. Yang artinya gak punya stock bahan buat isian. No lettuce, no tomatoes, no cucumbers, and no cheddar >_< melas... Untungnya masih punya kiju lembaran, dah pake aja deh.

Sebagian aku buat kosong, untuk dinikmati bersama saus 'okat. Yang kosong ini lebih renyah texturnya...

Basic Crispy Crepes
Resep : Dimarco

75 gr tepung terigu
25 gr tepung tapioka ( kanji )
100 gr tepung beras
250 ml susu cair ( pake susu Ultra ajah yg kemasan biru,..mae )
1 butir telur, kocok lepas
1 sdm margarin, lelehkan
1 sdt penuh baking powder double acting ( merk Hercules misalnya,..mae )
1 sdt vanilli bubuk

Bila ingin membuat crepes dengan aroma khas  seperti dimall mall, ganti komposisi margarin dengan butter ( mentega ) dan tambahkan pula butter essence 1 sdt ( contoh merk, Diva Cross ). Aromanya bakal semerbak sampe rumah tetangga.



Cara membuatnya, campurkan bahan bahan kering terkebih dahulu dan aduk hingga tercampur rata. Lakukan juga untuk bahan bahan cair. Setelah siap kedua bahan tersebut dicampurkan dan diaduk hingga rata dan licin. Bila masih ada tepung yang bergerindil, saring dulu pake saringan kawat, sambil ditekan tekan semua gerindilannya. Gak mau kan crepe-nya jerawatan.



Crepe ini aku buat dengan pan khusus untuk crepe yang aku aku dapetin sebagai bonus waktu beli mixer dulu. Meski begitu, jangan khawatir bila tidak punya. Resep ini pernah aku praktekan dengan menggunakan wajan teflon biasa. Hasilnya gak kalah kok, cuma pinter pinter aja goyang ala Inul, karena setelah adonan dituang wajan harus diputer puter biar adonannya rata. Nah, sekarang kan banyak tuh teflon yang untuk crepe ( permukaan rata dengan dinding wajan yang rendah ) dipasaran, pake itu juga bisa kok.

Sorry, I didn't have much time to take a good-looking picture for this crepes.


Chicken Teriyaki Crepes, mana isinya ? Hihi ga keliatan...

Untuk isian, silahkan berkreasi sebebas bebasnya. Karena  pada dasarnya crepe ini banyaaaak variasinya. Mulai isian gurih macam burger or hotdog, yang hot sampe yang cool. Bisa pake es krim, saus topping aneka rasa, meisjes, buah buahan, cream, or bahkan saus kinca kalo emang pengen eksperimen dengan variasi baru.


Crepes with Choc Sauce, sausnya pelit... :P


Silahkan mencoba bila berminat, dan semoga resepnya berguna ya... ^_^

Buat yang sedang melewati liburan bersama keluarga, Happy Holiday to All of You ! Semoga liburannya berkesan...

Recent Post on Mae's Little Kitchen

My photo
Mom of a lil' girl who still longing for her passion. Obsessed to know more, learn more, take more and give more... Here, on her lil' kitchen.
Unless mentioned, described, or linked, all works and photographs are created by May Irianti. Copyright 2007 - 2008. You may copy only the recipes but please do make a link to this blog. DO NOT COPY . Please ask first !

Followers