Thursday, October 23, 2008

Panas, Hujan dan Lilin

Siapapun yang tinggal di Surabaya saat ini pasti sama sama merasakan 'hangat'nya udara panas pada dua bulan terakhir ini ( suhu siang hari mencapai 39degC dengan kelembaban hampir mencapai 60% -tercatat diindikator temperatur dan humidity dijam dinding dirumahku-). Hampir setiap orang yang kutemui selalu mengeluh tentang kondisi ini. Ini pula yang membunuh moodku beberapa hari ini. Hingga asap dapurku tidak menyebarkan aroma kue hasil uji resep seperti biasanya. Atau aroma gosong yang tercium dari komporku, menandakan masakan yang lupa kumatikan apinya. Ah, seharusnya kita tidak perlu mengeluh, karena mungkin panas cuaca akhir akhir ini tidak sebanding dengan panasnya hari akhir nanti ( sereeeem ! ). Tapi inilah manusia, selalu kurang bersyukur pada keadaan. Aku juga termasuk salah satu yang masih sering kurang bersyukur.

Saat ini semua kegiatan dirumah kufokuskan dipagi hari. Karena sebisa mungkin aku mengurangi kegiatan disiang hari. Tapi 'pagi' yang berarti udara sejuk dan segar berlangsung sangat singkat. Hanya cukup buat aku untuk membereskan rumah, dan masak ala kadarnya. Karena masuk pukul delapan pagi, siklus 'panas' mulai berlangsung. Demikian seterusnya hingga masuk pukul tiga sore, baru aku berani keluar dari 'persembunyian' hanya sekedar untuk menyapu daun daun pohon belimbing dan mangga kering yang gugur dan berserakan diteras depan rumahku.

Photobucket

Tapi sore kemarin, awan mendung bergelayut diatas langit Surabaya. Langit tampak kelabu. Aku yakin bukan aku saja yang sedang bergumam senang, menyambut mendung kelabu diatas kepala kami. Padahal mendung belum tentu hujan kan. Hujan. Hal yang sangat kami rindukan saat ini. Dan akhirnya benar benar hujan ! Meski durasinya tidak lebih dari lima menit, tapi cukup membuat aku girang hingga lari kedepan rumah, duduk dikursi teras menikmati sejuknya udara sore itu. Tapi hujan tidak serta merta membawa kegembiraan. Karena beberapa menit setelahnya, listrik padam.

Photobucket

Sekitar tiga jam, ruangan dalam rumah diterangi redup cahaya lilin. Untung saja hari sudah sore, dan hujan lima menit baru saja turun, jadi udara masih bersahabat menghembuskan angin sejuknya disekeliling rumah.

Photobucket

Hari ini, siklus panas berulang kembali. Entah berapa lama lagi hingga hujan mencurah kebumi.

Photobucket

Images by May Irianti 2008

3 comments:

sefa firdaus said...

suka banget Mae sama foto lilinnya

galih said...

suka sama foto kedua. berkonsep dan bercerita. btw, kok masuk mae dapur bukannya sekeping fotografi?

mae said...

makasih mbak Sefa dan mas Galih :)

kasian maedapur udah sminggu lebih ga update, jd selingan buat seger2an aja :) blumsempet cross ke sekeping foto, lg dpt musibah kecolongan isi blog :)

Recent Post on Mae's Little Kitchen

My photo
Mom of a lil' girl who still longing for her passion. Obsessed to know more, learn more, take more and give more... Here, on her lil' kitchen.
Unless mentioned, described, or linked, all works and photographs are created by May Irianti. Copyright 2007 - 2008. You may copy only the recipes but please do make a link to this blog. DO NOT COPY . Please ask first !

Followers