Musim kemarau sedang berlangsung saat ini. Artinya para 'anak anak asuh' ditaman kecilku ini butuh perawatan lebih dari biasanya. Terutama dalam hal suplai air dan mineral. Kita aja mudah haus dicuaca panas seperti sekarang ( apalagi di Surabaya ! ), begitu juga tanaman tanaman kita.
Memangnya seberapa banyak sih tanamanku ?
Tolong jangan bayangkan kalau aku punya taman luas dengan buanyak tanaman didalamnya. Tamanku kecil. Lebih cocok disebut 'teras' daripada 'taman'. Hanya berupa pekarangan sebesar 1 x 6m persegi. Kecuali pekarangan berupa berem diluar pagar, ada dua pekarangan masing masing diteras depan dan belakang rumah. Semua permukaannya sudah dikeraskan. Jadi semua tanaman aku tanam dipot pot.
Tanaman yang ditanam dalam pot membutuhkan perawatan lebih daripada yang ditanam ditanah / lahan terbuka. Karena mereka tidak bisa mencari suplai air dan mineral sendiri. Jadi hidup mati mereka kitalah yang menentukan, hahaha :D apaan sih ?
Jadi setelah beberapa bulan terbengkalai dari perawatan, kemaren aku khusus menyediakan waktu untuk mengurus mereka. Kangen juga sibuk di teras.
Perawatan pertama adalah repoting. Waw, tanpa sadar tanaman yang dulu masih kecil, masih piyek piyek sekarang dah gede dan gondrong. Gak keurus pula. Kasian. Jadi mereka, yang udah keabisan napas karena potnya udah kekecilan sekarang dah bisa bernapas 'lega' karena mereka sudah ku pindahkan kepot yang lebih besar. Beberapa diantaranya yang dulu masih berupa tunas tunas dan kutanam dipot pot individu ( pot bibitan ) sekarang ku jadiin satu bergerombol ( ketemu lagi ama sodara sodaranya ) dalam satu pot yang lebih besar.
Yang kedua, replanting. Aduh, banyak banget tanamanku yang mati. Ada singkong yang waktu itu kena wabah hama dan akhirnya tidak tertolong lagi. Tunas pepaya yang udah tumbuh setengah meter dan subur, entah kenapa juga menyusul si singkong. Mati. Sampe sekarang masih ga tahu kenapa bisa mati. Tiba tiba daunnya rontok trus batangnya mengering. Itu mah kekeringan. Loh tapi rajin kusiram kok. Ada lagi beberapa mawar, entah jenis yang mana udah kering ring tak bernyawa. Kalo yang ini mungkin karena telat disiram. Lalu Alamanda yang udah sekian bulan tidak produktif tapi masih hidup. Jangankan bunga, daun baru aja tak kunjung tumbuh. Padahal media tanam udah sering ku ganti, pupuk jg ga pernah telat. Yah mereka mereka ini yang akhirnya kucabut dan kubuang. Digantikan dengan tanaman lain yang sudah mulai lebat dan harus dipisah pisahkan anakannya, untuk kemudian ditanam kembali diwadah terpisah. Aku juga berencana membeli lagi beberapa tanaman pengganti untuk tanaman tanaman yang mati tadi. Baru rencana...
Lalu rejuvenating. Peremajaan. Halah, kayak istilah terapi di spa ajah. Pokoknya kasian deh liat tanaman tanamanku. Daun daun kering yang masih nyantol dicabang cabang tanaman, gulma dimana mana, media tanam yang dah keras kayak batu, lumut, daun daun tua yang dah gak seger en yang paling nyebelin, hama. Kasian deh pokoknya. Lha, niat bertanam gak sih ? So, semua bentuk bentuk ke-tidak diurus-in itu disingkirkan. Nyabutin gulma gulma, motongin cabang cabang yang udah tua dan ga produktif lagi. Mangkas cabang cabang yang berantakan. Bersihin en nyabutin daun daun kering yang masih nempel. Gemburin en nambah media tanam. Dipupukin sama nata kembali pot pot buat ganti suasana. Ini bagian yang paling ku suka.
Selain itu, aku juga nambah beberapa tanaman yang ku beli dari pasar. Selanjutnya aku sudah nyiapin bibit bayam dan lettuce yang ku beli dari green shop. Dikasi bibit Adenium dari tante. Bibit kemangi yang ku siapkan sendiri dari bunga kemangi kering. Lalu beberapa sisa bibit cabe dan tomat yang sempet ku tanem beberapa waktu lalu dan akhirnya mati. Rencananya mo ku tanam lagi. Semoga ga mati lagi kayak kemaren. Ada juga rempah rempah dapur ( mponpon ) yang ku siapkan untuk ditanam. Ini bakal jadi next project. Semoga tidak ada halangan ya. Wish me luck, key ?
Percakapan antara mama dan aku waktu baru dikasih bibit Adenium oleh tante,
" Walah May, yang kemaren aja mati semua, gak mbok ( kamu ) urusin. "
" Ah mama, gagal sekali kan bukan berarti gagal dua kali. "
" Walah May, yang kemaren aja mati semua, gak mbok ( kamu ) urusin. "
" Ah mama, gagal sekali kan bukan berarti gagal dua kali. "
Sambil nadah benih benih Adenium yang masih didalam kuncupnya dari tangan tante dengan hati senang. Bersamaan dengan itu, aku merasa sedang diberi kesempatan dan harapan buat nyoba nanem lagi. Hehehe I wished..., I wished... Seiring dengan tekatku untuk lebih serius ngurusin mereka nantinya.
No comments:
Post a Comment