Wednesday, December 31, 2008

MFM #21 : Pancake Santan Saus Kinca



Baru pertama kali jadi host event baking/ cooking di dunia maya. Gak begitu sulit sih. Tapi jadi host saat kita sedang ditimbun segudang kerjaan dan aktivitas, rasanya gak sulit lagi, tapi suliiiiiiiiiiiiitttt....... Apalagi kalau sudah mendekati akhir masa tugas, mengumpulkan entry entry peserta, dan merangkumnya dalam sebuah round up.

Seperti yang aku lakukan beberapa saat lalu, sampai aku tersadar bahwa aku sendiri belum ngerjain tugas ! O-M-G *nepuk dahi*

Selama beberapa detik aku terserang amnesia *lebay*, beberapa menit kemudian yang kupikirkan hanya, apa yang bisa aku buat dalam waktu kurang dari satu jam, karena lebih dari itu, pekerjaan lain masih menunggu.

Sejenak otakku berpikir keras, sembari mengerutkan dahi dan mempertemukan kedua alis mataku dalam satu garis. That's it ! Bikin itu sajalah. Kudapan favorit cepat saji. Pancake.

Resepnya pake resep yang biasa aku pake sejak bertahun tahun yang lalu. Hanya komposisi susu cair aku ganti dengan santan cair ( /sedang ).

Pancake Santan Saus Kinca

Pancake Santan Saus Kinca


200 gr tepung terigu serbaguna
50 gr gula halus
60 gr susu bubuk
1 sdt baking powder ( double acting is better )
50 gr margarin / butter, lelehkan
250 ml santan sedang/ cair ( bila menggunakan susu cair, cukup 200 ml saja,..mae )
2 butir telur

Saus Kinca :

2 balok kecil / 100 gr gula merah
25 ml air

Direction :

Pancake :
Campur semua bahan, aduk hingga rata. Istirahatkan kurang lebih 10 menit. Panaskan wajan datar anti lengket, bila sudah cukup panas, kecilkan api. Tuangkan sesendok sayur adonan, tunggu hingga tepian/ permukaan adonan berlubang, lalu balik pancake dan biarkan hingga matang.

Kinca :
Masak semua bahan hingga mendidih dan kental. Saring dan tuang saat masih hangat keatas pancake yang ditumpuk. Sajikan hangat.

Thursday, December 25, 2008

Focaccia a.k.a Flatbread

I have been longing for making focaccia about few months ago, but I was able to made it just about a couple of weeks ago. It was first time I made focaccia. But it was totally failed. The dough was not rised at all, though I had rested it for three hours. I suspected the yeast wasn't fresh and didn't worked as it should be. But the more I failed, the more I felt curious. So I made it again last week.

I forgot where exactly I found this recipe. It just bended for a long time in my recipe bundle. But actually, I didn't took a lot of notice at the recipe, since I made a lot of adjustment.

It was quite easy to made a focaccia. It had similar method with made a pizza crust. So if you had made a pizza before, you won't found any difficulties on making this flat style bread. I believe *wink*

Last sunday, my hubby's off duty day, and he enjoyed relaxing at home. Then I made him this focaccia. I started making this after breakfast and finished after lunch. It took time about 3 - 4 hours, from mixed the dough, rested it, rolled it, rested it again, and baked it, until I can served it on our dining table. But it only took a few minutes to emptied the pan, and cleaned the dish. I was only had a slice, my daughter was had a slice too, and my hubby took the rest.

Garlic, Herbs & Tomato Paste Focaccia

Garlic and Dried Herbs Focaccia

Garlic, Herbs & Tomato Paste FocacciaCrust :
3 1/4 cup all purpose fluor
1 cup warm water
1 packet dry yeast ( fermipan or saft instant ) *I used 1 tbs,..mae*
2 tbs olive oil *I used salad oil,..mae*
2 tsp of salt
*note : I made a half of recipe above..., mae

My seasoning :
2 tbs tomato ketchup ( or tomato paste if you wish )
dried herbs I got from my friend in Germany
2 cloves garlics, chopped


In a bowl, combine the flour and salt and mix thoroughly. In separate bowl, combine water and yeast. Let rest for 5 minutes.

Pour the oil into the yeast mixture, stirred well. Make a hole in the center of the fluor, then pour yeast mixture into the hole. Stir to combine well into a sticky mass. Pour this mass out onto a lightly floured surface and begin to knead the dough by working the dough with the heel of the palm of your hand. Add some flour lightly if the dough still sticky, otherwise rub your hand with a litlle bit of oil if your dough too dry. Than continue knead until you have a smooth ball of dough free of stickness.

Place the ball of dough into a clean bowl brushed with oil. Cover with a clean cloth ( or plastic ) and let rise for 1 1/2 hour or until it has doubled in size.

Release the air of the doubled sized dough, and rolling down the dough into the focaccia shape ( commonly square ). Let rise until it has doubled size again.

Dip a tip of your finger into the oil and dimple the dough, then add your seasoning, herbs, tomatoes or olive oil, or any seasoning you like. *I spread tomato ketchup over the dough, pouring chopped garlic and dried herbs. Bake for about 15-20 minutes or until golden brown. Serve warm.

You can make a lot variation of focaccia seasoning/ topping. You may add onion or grated cheese, sliced mozarella, or permesan if you like, or add sun dried tomatoes, or maybe cayenne pepper if you wish it hot, or even pepperoni so it will turn into pizza. Just try it and make your own focaccia in many style!

Garlic, Herbs & Tomato Paste Focaccia

This morning, my hubby asked me to made focaccia again. I made a little different seasoning/ topping. I'll post it later, since I'm feeling a little bit tired right now.

Tuesday, December 9, 2008

Donut With Thick Dough

Dapat resep donat lagi. Kali ini yang bikin aku ngebet pengen nyoba adalah karena adonan donat ini cair atau kental. Jadi gak perlu diuleni. Liat resepnya di Tabloid KoKi terbaru. Kalo soal ide, menurut aku, KoKi selalu top deh *nah lo kok pake bawa bawa nama brand, iklan kali...*

Jadi minggu pagi, saat yang tepat, untuk membuat donat sebagai sarapan. Actually, I didn't make it that day. Aku bikin adonannya hari sabtu malam, sekitar jam delapan-an. Trus adonan aku simpan di kulkas ( bukan freezer ) semaleman. Keesokan paginya, adonan siap digoreng. Sreng.. sreng.. donat hangat siap disantap bersama secangkir kopi susu. Aih nikmatnya tiada tara.... *lebayy mode on*

Let's see how I made it.

Donut with thick dough

Donut With Thick Dough
( Resep Asli : Donat Cair )
Sumber : Tabloid KoKi edisi 00137 / Desember 2008

Recipe* :

300 gr tepung terigu

1 sdm susu bubuk
2 butir telur ayam
100 gr gula
7 gr ( 1 sdm ) ragi instan
50 gr mentega, lelehkan
325 ml air hangat ( aku pake air suhu biasa,.. mae )

Direction :

Ayak terigu dan susu bubuk, sisihkan. Kocok telur dan gula pasir hingga mengembang. Tuang air hangat, tambahkan ragi instan. Lalu masukkan campuran terigu sedikit demi sedikit. Aduk perlahan hingga rata.

Diamkan adonan selama kurleb 45 menit ( aku masukkan kulkas semalaman,.. mae ). Masukkan mentega cair, aduk kembali hingga rata. Masukkan kedalam plastik segitiga.

adonan donat setelah didiamkan

Panaskan minyak, celupkan cetakan donat, angkat lalu semprotkan adonan donat dalam cetakan. Goreng hingga matang. Angkat, tiriskan dan dinginkan.
Hias sesuai selera. Sajikan.


Aku beli cetakan donat ini mungkin sekitar dua tahun lalu waktu ada bazar produk Jepang di Plasa Araya Malang. Tanpa pikir panjang, langsung beli, padahal belum tau mo dipake apa. Ternyata memang tidak terpakai sama sekali. Karena tiap kali aku bikin donat ( dengan adonan biasa ) setelah dicetak dan didiamkan, adonan langsung dicemplungin aja kedalam minyak. Sempet mikir, ini ngapain dulu beli ginian. Dan akhirnya cetakan ini aku simpan dirak paling bawah lemariku, hampir tidak tersentuh sejak pertama kali aku beli.


Dan kemarin, akhirnya tuh cetakan ku perawanin juga, hihihi. Kalo gak punya bisa pake loyang tulban kecil yang dipasangin gagang. Baik textur maupun rasa, semua hampir sama seperti donat pada umumnya. Adonannya mirip sekali dengan adonan pisang goreng atau pukis. Saat baru matang, hasilnya agak kering, tapi bila sudah dingin, lumayan empuk kok. Satu satunya kelemahan adonan ini adalah, saat adonan mulai over proofing. Hasil gorengannya tidak bisa mulus dan bulat, melainkan berongga besar dan pipih.


Secara keseluruhan, donat ini tidak lebih istimewa dari pada donat biasa. Tapi lumayan lah kalo lagi pengen donat en males nguli. So, wanna try ?

*) separuh dari resep asli. Separuh ini aja sudah cukup banyak hasilnya.

Basic Buttercream Cake Decorating Course

I've been longing so long for this day, when I, finally, got my very first cake decorating course.

Kemarin, bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha, disaat umat muslim sedang bersukacita membagi bagikan kurban, aku mendapat kesempatan mewujudkan salah satu dari daftar wish list ku selama ini. Kursus Dekorasi Cake Tingkat Dasar. Akhirnya, aku coret juga dari daftar.

Kelas privat yang bertempat di dapur rumahku, diajarkan oleh Mbak Monica yang baik dan sabar. Kelas diawali dengan pengenalan bentuk bentuk dekorasi butter cream, setelah dicontohkan satu demi satu, aku kemudian mempraktekannya. Meski awalnya tampak mudah, ternyata menyemprotkan butter cream dengan berbagai variasinya ternyata tidaklah mudah. Selain belum terbiasa memegang kantong spuit, aku juga belum terbiasa membuat bentuk bentuk dari semprotan tersebut. Mbak Monica dengan sabar menuntun dan membimbing tiap kali aku melakukan kesalahan. Yang paling berkesan, adalah saat dimana aku belajar membuat mawar dari buttercream. Ini adalah bagian paling sulit. Tapi paling menyenangkan.

Setelah selesai mempraktekan beberapa teori dasar dekorasi, aku pun mulai beralih ke bidang latihan berupa kerucut tumpul dari gabus yang tidak lain adalah dummy cake berbentuk gaun boneka. Dalam bayanganku, dummy tersebut akan kuhias dengan penuh renda. Nyatanya, membuat renda bertumpuk amat sangat sulit. Terutama menstabilkan lekukan dan lipatan renda. Karena belum stabil, renda yang kubentuk tidak bisa lurus, sebagian masih bolong bolong, dan beberapa masih tebal tipis lekukannya. Jadi dipertengahan, aku memutuskan untuk menyelesaikan bidang yang tersisa dengan semprotan bintang kecil. Yang ini aja, sudah cukup membuat tanganku tegang dan pegal.


mae-barbie2

Barbie cake sudah selesai. Makan siang juga sudah selesai kami nikmati bersama. Akhirnya sampai kepuncak pertemuan kami kali ini, dimana aku harus mendekor sebuah cake sungguhan dengan buttercream sungguhan pula. Sebuah lapis surabaya bundar berukuran 20 cm yang dibawa mbak Mon, menjadi bidang latihanku kali ini. Tiba tiba aku disergap perasaan gugup dan panik. Gimana kalo salah ? Gimana kalo jelek ? Gimana kalo gak rapi ? Trus modelnya gimana ?

Karena bingung menentukan model, aku mencari ide model dari buku cake yang kumiliki. Aku memutuskan untuk membuat cake yang simpel, dengan warna warna yang simpel, dan dekorasi yang simpel pula. Hampir sejam berlalu ( mungkin lebih ) dan aku berhasil menyelesaikan cake tersebut, meski melalui beberapa kecelakaan. Aku menghembuskan nafas panjang, seakan akan beberapa menit sebelumnya aku tak bernafas karena tegang. Meski baru pertama, dan meski belum sempurna, tapi aku merasakan semangat dan kesenangan luar biasa melakukan aktivitas ini.


mae-cake3

Masih banyak latihan yang harus kutempuh untuk mencapai kesempurnaan. Setelah mahir menguasai buttercream, kursus dekorasi cake dengan fondant sudah aku tambahkan dalam daftar keinginanku. Menanti untuk segera diwujudkan.

Other photos, click here.

Wednesday, December 3, 2008

Nasi Kepal / Onigiri Boongan

Lama banget ga posting bebentoan ya. Pagi ini aku buatkan suami nasi kepal buat bekal 'jaga gardu'. Nasinya sih nasi goreng polos biasa. Trus di kepel kepel biar rapi. Trus waktu ronda pagi pagi, liat Onigiri buatan Teh Mira. Aduh itu baru onigiri beneran. Punyaku mah boongan. Maklum, lidah masih belum mau bersahabat sama citarasa Jepang. Apalagi Nori. Cium baunya aja udah mo muntah. Dasar lidah 'ndeso.

Nasi Kepal

Jadi, ya pake nasi goreng aja. Itu aku balur sama bawang goreng yang udah diremukin. Lauknya aku bikin omelette kornet sukaan suami. Tapi gak kepoto karena udah running late. Oya, nasi kepalnya harus dikepal waktu masih panas, biar padat. Ini tadi nyendokinnya pake scoop es krim biar sama ukurannya.


Pengen banget punya cetakan onigiri yang segitiga itu, tapi Daiso kenapa jauh bener dari rumah. Oya, deket rumah juga ada ding, tapi males mo keluar.

Sunday, November 30, 2008

KBB #8 : Bitter Chocolate Peppermint Biscuits

Lama sekali tidak merasakan suasana petang seperti ini. Berada dirumah seusai Maghrib, menikmati tayangan televisi, santai bersama Tasya, ditemani suara rintik hujan dari balik jendela. Tidak lain karena hampir setiap malam, aku harus menemani suami menjaga warnet. Tapi malam ini suamiku 'berbaik hati' membebaskan aku dari tugas dinas malam. Benar benar nikmat rasanya, meski tetap terasa kurang lengkap tanpa kehadiran suamiku. Tapi tak apalah, dinikmati aja...


Ah iya, daripada bengong dirumah, nulis laporan aja. Laporan peer KBB #8 putaran ini, Bitter Chocolate Peppermint Biscuits. Panjang bener judulnya...

Sebelumnya sempat ramai di milis mendiskusikan resep ini. Beberapa kawan masing masing mengalami bermacam macam penyesuaian dan kendala dalam pembuatannya. Kebanyakan mengurangi komposisi gula, menambahkan komposisi tepung, beberapa ada yang adonannya melebar saat dipanggang, biskuit yang melempem setelah dicoating, dan coating yang retak setelah dimasukkan kulkas. Mendengar pengalaman teman teman, aku sempet ciut waktu mau praktekin resep ini. Tapi berhubung bikinnya agak agak telat menjelang akhir bulan, jadi aku mencatat semua penyesuaian yang dilakukan oleh teman teman. Untuk meminimalisir kegagalan. Maklum masih suka gagal urusan uji resep.

Bitter Chocolate Peppermint Biscuits
*ralat : Bitter Chocolate Peppermint Biscuit, kebalik naruh tulisannya ;D

Bitter Chocolate Peppermint Biscuits
Source: Donna Hay for Canvas, NZ Herald.

Recipe :
185g butter, softened / 185g mentega, lunakkan ( di suhu ruang ), *aku pake butter dingin + margarin suhu ruang,...mae.
1 cup caster sugar / 1 cup gula kaster, * cuma pake 3/4 cup,.. mae.
1 egg / 1 btr telur
2 cups plain flour / 2 cups tepung terigu
½ tsp baking powder / ½ sdt baking powder
1 cup icing sugar / 1 cup gula tepung / gula halus
1 tsp peppermint flavouring / 1 sdt peppermint flavouring
2 Tbs water / 2 Tbs air
200g dark chocolate (70 % cocoa) / 200g dark chocolate (70 % cocoa), *pake coklat cooking biasa,.. mae
1 cup cream / 1 cup krim, *pake susu cair biasa,.. mae

Photobucket

Direction :

Preheat the oven to 180C. Place the butter and sugar in the bowl of an electric mixer and beat until light and creamy, add the egg and beat well. Sift the flour and baking powder over the egg mixture and fold through.

Panaskan oven, suhu 180C. Letakkan mentega dan gula di dalam mangkuk mixer dan kocok hingga ringan dan creamy, tambahkan telur dan kocok rata. Ayak tepung dan baking powder di atas adonan telur dan aduk hingga tercampur rata.

Gula dan mentega aku kocok dengan mixer kecepatan paling rendah selama kurang lebih 5 menit aja. Adonan cukup lembek tapi masih kuat untuk digiling. Asal pelan pelan, adonan tidak akan hancur saat digiling,.. mae

Photobucket

Gently knead the dough to bring together. Roll the dough between two sheets of baking paper to 2mm thick. Refrigerate for 30 minutes. Cut out 36 x 7 x 5cm rectangles. Place on baking trays lined with baking paper and bake for 56 minutes or until golden. Allow to cool on trays.

Uleni adonan dengan lembut supaya adonan tercampur rata. Gilas adonan di antara dua baking paper hingga tebalnya berukuran 2mm. Diamkan di kulkas selama 30 menit. Potong-potong persegi panjang dengan ukuran 36 x 7 x 5cm. Letakkan ke atas loyang biskuit yang dialasi baking paper dan panggang selama 56 menit atau hingga kecoklatan. Biarkan dingin di atas loyang tersebut.

Adonan aku gilas di antara dua lapis plastik. Setelah di dinginkan, adonan aku cetak 5 x 2 cm, gak ngitung jadi berapa, pokoknya jadi 2 loyang ukuran 30x20.
Setelah cukup mengeras, adonan aku potong menggunakan pasta cutter. Tapi karena adonan keras, potongannya jadi tidak rapih, jadi aku menggunakan pisau zig zag untuk menyelesaikan adonan terakhir. Hasilnya lebih rapi. Setelah dipotong potong, bagian tengah ku tusuk tusuk dengan garpu. Aku membayangkan biskuit bourbon saat membuat biskuit ini. Aku pake alu foil buat ngalasin loyangnya, ga pake dioles mentega. Ngovennya cuma 25 menit ( 180degC pada 15 menit pertama, dan 160degC pada menit berikutnya ) dan hasilnya tidak melebar,.. mae

Photobucket

Combine icing sugar, peppermint flavouring and water, and mix until smooth. Set aside. Combine the chocolate and cream in a saucepan over low heat and stir until chocolate is melted and smooth. Set aside.

Campur gula tepung, peppermint flavouring dan air, aduk hingga licin. Sisihkan. Campur coklat dan krim di atas panci dengan api kecil dan aduk hingga coklat leleh dan licin tercampur rata. Sisihkan.

Karena aroma dan rasa mint yang cukup kuat, maka aku menambahkan esens mint dengan cara mencelupkan sumpit kedalam esens lalu mengadukkannya kedalam campuran gula. Rasa mintnya pas, dan tidak terlalu strong. Untuk coklat coating, aku tambahkan satu sdm margarin.

Sandwich three biscuits biscuits together with peppermint icing. Repeat with the remaining ingredients. Lightly grease a wire rack and place over a baking tray. Place the layered biscuits on a fork, dip each one into the chocolate mixture, place on the rack and refrigerate for 2 hours or until set.

Rapatkan tiga lembar biskuit dengan peppermint icing. Ulangi dengan sisa bahan. Olesi rak tipis2 dengan margarin/mentega dan letakkan di atas loyang. Letakkan biskuit di atas garpu, celupkan ke dalam adonan coklat, letakkan ke atas rak dan dinginkan di kulkas selama 2 jam atau hingga mengeras.

Photobucket

Biskuit hanya kubuat dua tumpuk agar tidak terlalu tebal. Setelah selesai diisi, semua biskuit aku letakkan dalam wadah kedap udara dan ku masukkan kedalam kulkas. Dalam keadaan dingin, biskuit segera kucelupkan kedalam coating, dan tiriskan diatas rak kawat. Sebagian langsung kuletakkan diatas plastik, ternyata dasar biskuitnya lebih halus dari pada di rak kawat, yang pastinya akan meninggalkan bekas kawat. Tunggu hingga coklat coating sedikit membeku, letakkan kembali dalam wadah tertutup dan simpan di dalam kulkas,..mae


*****
Bitter Chocolate Peppermint Biscuits

Tekstur biskuitnya sebelum diisi, renyah sekali. Tanpa isi dan coating, rasanya sudah sangat enak. Mirip biskuit Monde. Mirip bukan berarti sama persis ya, hahaha... Setelah di filling dan di coating, punyaku masih renyah meskipun tidak serenyah saat baru matang, tapi tidak sampai melempem. Coating juga cukup kokoh tidak sampai retak. Awalnya. Ternyata beberapa hari disimpan, coatingnya retak juga.

Bitter Chocolate Biscuits feat Elmo
Elmo instead Cookie Monster

Buat pecinta coklat dan biskuit seperti aku, biskuit ini cukup muasin selera banget. Apalagi coatingnya aku tebelin. Tapi sedari tadi ada mahluk kecil yang mengawasi biskuit ini. Dia sudah menjelma menjadi seorang Cookie Monster kecil yang siap melahap biskuit biskuit ku, hihi... Sebaiknya kuamankan dulu biskuit coklat ini. Buat dia, cukup yang polosan ajah. Iiiiih.... mama pelit !!!

Hmm...

Thursday, November 20, 2008

Kering Tempe and A Lovely Neighbor

Minggu lalu aku di minta oleh tante ku untuk di buatkan masakan masakan awet untuk di bawa ke tanah suci, untuk menunaikan ibadah Haji tahun ini. Semoga di lancarkan ibadah dan perjalanannya. Dan menjadi haji yang mabrur sekembalinya nanti. Amiien...

Tanteku meminta aku membuatkan kering tempe, sambal bajak, dan serundeng daging. Jadi, seperti yang di minta, aku membuatkan kering tempe dan sambal bajak nya. Tapi berhubung aku belum bisa buat serundeng yang enak, maka masakan yang satu ini aku limpah kan ke tetanggaku yang baik hati ( matur nuwon sanget mbake ! ). Sudah dibuatkan serundeng, masih juga di kasi bonus Tofu Souffle yang masih hangat saat di berikan. Beberapa hari sebelumnya, aku juga di beri Macaroni Schotel Super. Aku sebut Super, karena rasanya sangaaat enak. Masih terbayang keju chamembert yang meleleh dipermukaannya. Membuat aku dan suami ku berebut menghabiskannya.

Thanks mbak. Thank you for being such a nice n' kind neighbor. Lucky to having you around.

Photobucket Photobucket
Macaroni Schotel and Tofu Souffle

Serundeng Daging Kedai Rachma
Serundeng Daging Kedai Rachma

Untuk kering tempe, aku menggunakan resep ku sendiri, yang ku adaptasikan dari berbagai resep di buku buku masakan. Biasanya hanya berisi tempe dan kentang. Tapi Tanteku meminta untuk menambahkan teri medan di dalamnya. He he berhubung terinya haluuus banget, jadi gak terlihat difoto alias ketutupan sama tempe dan kentangnya.

Kering Tempe

Kering Tempe

1 buah tempe ukuran sedang ( aku pakai tempe malang ), iris korek api, atau kotak tipis
3 buah kentang sedang/ 2 buah kentang besar, kupas, iris tipis, rendam air
5 siung bawang merah ( atau lebih, sesuai selera ), iris tipis, atau gunakan bawang merah goreng siap pakai
2 buah cabe merah ( atau lebih, sesuai selera ) buang isi, iris halus memanjang
cabe rawit bila suka, jumlah sesuai selera, biarkan utuh

Goreng semua bahan tersebut secara terpisah hingga kering. Dinginkan atau bila belum sempat menyelesaikan, simpan ( terpisah ) dalam wadah kedap udara.

Bumbu halus :
2 siung bawang putih
1 ruas kecil jahe ( kurang lebih seiris aja ) kupas, dikiiit aja, ga pake juga gapapa,..mae
cabe rawit bila ingin rasa pedas

gula, gula merah sisir, dan garam secukupnya

Cara membuat :
- Campur ( urap ) semua bahan gorengan kering, sisihkan.
- Tumis bumbu halus hingga harum dan agak kering ( jangan sampai gosong ). Tambahkan sedikit air. Sedikit aja kira kira 3-4 sdm. Tambahkan gula, gula merah sisir, dan garam, aduk hingga rata dan gula cair ( meletup letup ).
- Masukkan segera campuran gorengan keringan, matikan api. Lalu aduk ( urap ) dengan cepat dan segera hingga bumbu salut tercampur dengan keringan. Dinginkan, simpan dalam wadah tertutup.

Berhubung akan di bawa dalam waktu yang cukup lama, maka aku mengemasnya secara satuan / porsian. Takutnya bila diletakkan dalam satu wadah, akan lebih mudah rusak karena sering dibuka tutup. Mungkin memang tidak akan bertahan selama 40 hari mereka disana, atau bahkan separuhnya, tapi paling tidak jangan sampai ada yang terbuang karena rusak sebelum dimakan.


Aku menggunakan dua rangkap plastik untuk menjaga kesegarannya. Semoga bantuan kecilku ini bermanfaat di sana. Untuk semua umat muslim di Indonesia yang menunaikan ibdah haji tahun ini, aku ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Haji. Semoga Menjadi Haji Mambrur. Amin !

Saturday, November 15, 2008

Badge and Award

Senang sekali dapet hadiah dari temen temen mayaku. Meski belum pernah bertatap muka, tapi pertemanan di dunia maya makin hari makin terjalin kuat. Ah semoga bisa jadi teman baik seterusnya ya... en bisa nambah terus temennya, nambah.. nambah.. nambaaaah...


Sefa dari Negeri Dongeng yang telah menganugrahi aku sebuah "Good Job !" Award. Makasih ya mbak, semoga bisa terus sharing ilmu, resep, foto, cerita, en dongeng dongeng nya yang asyik. En siapa tahu bisa diajarin motret lebih baik lagi.

Lalu mbak Dhi yang sudah berbaik hati membuatkan aku sebuah badge Mae's Little Kitchen secara cuma cuma. Huaaaaa... makasih ya mbak ! Badgenya kwereeeen..... suka suka suka ! Semoga nanti bisa diajarin design en ilmunya diturunin ke aku, hwakakaka...


Pass it to the Front. Thanx to Ayu !

Kreativ Blogger Award by Mamajo

Terima kasih banyak teman, dan terima kasih banyak buat pertemanan yang indah ini. Nantikan awards dari aku ya....

Tuesday, November 11, 2008

Onde Onde Tahu Tanpa Isi ( Was Korean Style Tofu Donuts )

Setelah beberapa minggu yang lalu aku memperoleh kejutan dari seorang sahabat mayaku, Teh Ike di Perth, beberapa hari yang lalu aku kembali mendapat kejutan yang sangat special bagi aku. Melalui mbak Lia ( thanks mbak ! ), salah seorang sahabat mayaku, mbak Irma dari Jerman yang saat ini sedang mudik ke Indonesia menitipkan oleh oleh yang dibawa dari Jerman untukku. Danke ! Meski tidak sempat bertemu beliau saat sedang berada di Surabaya, tapi semoga lain waktu kami bisa bertemu.

Oleh oleh dari mbak Irma di Jerman

Ada ekstrak vanilla dan butter vanilla, masing masing sebotol Dried Oregano dan Herbs de Province, sebungkus daun Thyme kering dan sebungkus teh herbal buah yang sempat kukira dried fruit untuk bahan kue. Teh herbal ini sangat unik menurut aku, maklum saja belum pernah kutemukan teh jenis ini di Indonesia. Teh ini terbuat dari buah buahan dan bunga bungaan yang sudah dikeringkan, beraroma segar buah buahan dan berwarna merah tua seperti sirup. Ternyata sangat enak, apalagi bila dinikmati saat sedang santai. Baik wangi dan rasanya memberikan efek menenangkan saat menghirupnya. I felt like I was in Germany, ha ha ha.

[ Dyptich ] Fruit Herbal Tea

Kembali ke Indonesia, dan tersadar dari mimpi, aku teringat salah satu tugas online yang menunggu. MFM #20 dengan tema Tofu sudah dibuka oleh host bulan ini, Mbak Yohana atau yang lebih familiar dengan panggilan MamaJo. Setelah dulu aku pernah mencoba membuat donat tahu, aku penasaran untuk membuat lagi tapi dengan resep yang berbeda. Tapi sepertinya donat tahu belum cukup populer sehingga cukup sulit bagiku menemukan resep alternatif selain yang dulu. Meski begitu, aku menemukan beberapa, meski tidak banyak, resep yang keluar di halaman Google untuk mewakili ' tofu donut recipe ' yang aku cari.

Sebuah resep asal Korea dengan nama Tofu and Sticky Rice Donut, kukira sudah sesuai dengan apa yang sedang aku cari. Apalagi semua bahan dan cara pembuatannya sangat mudah. Tanpa menunggu lama, aku segera berkunjung kedapur kecilku untuk mempraktekan resep yang kuperoleh. Tanpa ragi, tanpa fermentasi, tidak perlu waktu lama untuk membuatnya. Kurang lebih 45 menit, kudapan ini sudah tersaji diatas meja.

Korean Style Tofu Donuts

Betapa terkejutnya saat aku tahu apa yang dinamakan orang Korea dengan donat tahu tepung ketan ini mempunyai rasa yang sangat mirip dengan onde onde di Indonesia. Hanya saja tanpa isi. Apalagi bila kutambahkan wijen sesuai resep aslinya, maka donat ini benar benar akan bertransformasi menjadi onde onde. Jadi, agar tidak mengecoh orang yang membacanya, maka disini donat ini kusebut dengan Onde Onde Tahu Tanpa Isi. Karena bagiku, baik rasa maupun tekstur, donat ini tidak jauh beda dengan onde onde. Hanya ada sedikit rasa tahu.

Korean Style Tofu Donuts

Sayang sekali aku tidak begitu suka onde onde, jadi apa mau dikata aku kurang menyukai donat onde onde ini. Untung saja, ada dua orang pemakan segala yang dipaksa siap melalap donat onde onde ini. Good job darling ! Jadi, satu peer untuk bulan ini sudah tercawang dari daftar peerku. Baru satu, yang lainnya ? Sabar...

Korean Style Tofu And Sticky Rice Donuts
( Taste like Onde Onde in Indonesian )
Source : www.joonsfamily.com

Korean Style Tofu DonutsOriginal recipe :
100 g tofu ( aku pake tahu putih biasa, diperas airnya,.. mae )
80-100 g sticky rice powder ( tepung ketan )
1 egg yolk ( kuning telur )
2 Tbsp sugar
1/4 tsp salt
1 Tbsp black sesame seeds ( ga pake, ga suka,.. mae )







1. Squeeze out excess liquid from tofu. Remember to buy firm tofu, not silky ones, and the recipe calls for 100g of tofu without the liquid. Then crumble up the tofu with your hand or use a sieve to obtain finely crumbled tofu. ( Buang semua air yang terkandung dalam tahu. Gunakan tahu putih biasa bukan tahu sutra. Haluskan dengan tangan atau gunakan saringan kawat untuk hasil yang lebih halus. )

2. Add a yolk to the crushed tofu and mix well. Then incorporate stick rice powder, salt, sugar, and black sesame seeds into the mix and combine thoroughly. After mixing and kneading for a while, form a ball of dough. You may adjust the amount of stick rice powder at this stage, depending on the consistency of the dough. You don’t want the dough too watery or too dry. ( Masukkan kuning telur, lalu tambahkan tepung ketan sedikit demi sedikit, gula, garam dan wijen, aduk hingga rata. Uleni sebentar hingga kalis lalu bentuk menjadi bola. Sesuaikan jumlah tepung, tambahkan bila adonan terlalu lembek dan kurangi bila adonan sudah cukup kering. Sebaiknya sih masukkan 80 gr dulu, baru sisanya menyesuaikan . )

3. Form little balls the size of mini donuts, or roll the dough 1cm-thick with a rolling pin and cut it into square or use cookie cutter to make interesting shapes. ( Bagi bagi adonan lalu bentuk menjadi bola bola kecil atau dapat juga digilas dan di cetak sesuai selera. )
4. Deep-fry the donuts in oil heated to 180 degrees Celsius until they turn golden brown. Make sure to drain oil on paper towel. Coat the donuts in sugar or eat them as they are. The donuts will taste even better when completely cooled. ( Goreng dalam minyak panas dengan api kecil hingga donat mengambang dan matang kecoklatan. Tiriskan. Taburkan donat dengan gula halus atau nikmati begitu saja. )

( Proyek #2 ) Diary Menamam Sayuran

Bagaimana pertumbuhan 'anak anakku' hari ini ?
Udah lewat sebulan dari mulainya proyek keduaku ini. Sampe hari ini, semua bibit bibitku tumbuh subuuuur....

Empat dari lima benih adenium yang aku tanam sudah tumbuh setinggi kurleb 8 cm dan yang paling besar sudah tumbuh 6 daun. Tinggal menunggu tumbuh satu lagi dan mereka siap dipindah kedalam pot terpisah. Kata mama, ciri ciri bibit adenium yang siap dipindah itu udah tumbuh 7 daun. Tapi meski nanti sudah tumbuh 7 daun kayaknya kok masih takut dipindah, soalnya mereka rapuh banget takut nanti malah mati kalo dipindah. Jadi tunggu berapa daun ya, 10 kali ya, hi hi hi.

Vegetables Seedlings
Searah jarum jam : Bibit Adenium, bibit cabe, , dan bibit kemangi, dan bibit tomat ( sudah diberi penyangga karena mereka mulai tinggi) .

Trus tomatku udah tinggiii *halah baru juga 10 cm*, ini tomat yang tumbuh tinggal 3 dari 5 benih yang kutanam. Yang dua, habis dimakan tikus *gak sopan !!!*. Trus trus, kemangiku juga subuuur... ah senangnya, sekarang daunnya dah banyak dan udah berbentuk daun bukan tunas lagi. Bakalan tunggu sampe mereka bener bener besar baru kupindah kepot lain, soalnya ini batangnya masih kayak kecambah. Oya, pot berisi bibit kemangi ini kemaren abis jatuh. Soalnya aku taruh diatas blower AC en rada kepinggir. Trus kena getaran blower malah jatuh. Waaa sempet panik karena semua bibit sampe akar berserakan ditanah. Untung cepet ketahuan, soalnya kalo telat bakalan mati, soalnya tempat mereka jatuh itu lagi ketimpa sinar matahari langsung. Untung aja sampe hari ini , kondisi mereka masih baik baik aja.

Trus bibit lain yang agak telat dan lambat tumbuhnya adalah bibit cabe. Sempet khawatir karena hingga 2 minggu sejak mereka ditanam gak ada kecambah yang tumbuh sama sekali. Untungnya pada minggu ketiga mereka malu malu memunculkan tunasnya dari balik media tanam.

Seperti yang aku sebutkan tadi, aku sangat resah dengan kehadiran tikus tikus dirumahku. Selain mengincar tempat sampah, mereka juga kerap mengacak acak tanamanku diteras belakang. Terhitung satu adenium dewasaku yang siap berbunga, habis digerogoti tikus dibagian akarnya *kurang ajarr* Karena hal ini juga, akhirnya semua bibit sayurku kumasukkan kedalam rumah waktu malam. Pfiuh...

Serangan Ulat ( Ulat Daun or Ulat Kepompong ? )

Entah sudah keberapa kalinya ini terjadi. Daun pohon Ceplok Piringku habis dimakan ulat. Tumbuh, habis, tumbuh, habis, begitu seterusnya. Sampe sebeeeel banget. Abis gimana, orang udah ditanam setahun lebih sampe sekarang belum sempet ngembang cos habis disantap ulat. Grrr....

Photobucket
Penampakan pohon Ceplok Piring kemarin dan hari ini...

Photobucket
Pelakunya...

Ulat ini gak tahu deh datangnya dari mana. Pokoknya mereka selalu muncul tiba tiba kalo pohon ceplok piringku ini lagi subur dan gondrong. Punya radar kali ya. Dan maunya cuma sama si Ceplok Piring ini. Kemarin nih parah banget. Hanya dalam waktu dua hari, daun daunnya disikat abis. Ternyata ulatnya nambah jadi dua. Hiiii.... geli banget, mana gede gede lagi. Satunya ijo en satunya item. Pokoknya geliiiii......

Photobucket
Si Ijo en Si Item, Geliiii.....

Trus, enaknya diapain ya ulat ulat ini ? Dulu sih selalu aku 'bunuh' *kejem amat* tiap nemu. Belakangan jadi penasaran apa ini ulat beneran atau ulat bakal jadi kupu kupu. Masalahnya kalo ulat kupu kupu kan kasihan kalo dibunuh. Tapi klo ulat daun beneran apalagi berbulu, habis deh riwayatmu.

Makanya kemarin ini waktu aku nemuin ulat ini, aku pasrah aja daun daunya dihabisin, dengan harapan mereka bisa jadi kupu kupu yang cantik *sindentosca mode on*. Kalo beneeeeer jadi kupu kupu ....

Photobucket

Sekarang aku punya dua pohon Ceplok Piring. Nah satunya aku taruh jauuuuuh dari yang pertama. Takut ditemukan ama ulat ulat, hiiii.... pokoknya yang satu ini ga boleh disentuh dah, soalnya dah muncul kuncup kuncup *girang*. Semoga gak ada apa apa sampe mereka mekar, mengingat dulu tiap kali kuncup tumbuh, selalu patah ( gugur ) sebelum sempet mekar.

Monday, November 10, 2008

Fermented Cassava Cup Cake ( Steamed )

Diicip, dirasa, jatuh cinta, lalu dicoba. Begitulah kesan pertamaku waktu mencicipi sepotong Cake Kukus Tape saat mengikuti demo masak bersama bu Sisca Soewitomo beberapa hari lalu. Dasarnya sih sudah suka sama gula merah dan tape. Bertemu jadi satu, sudah pasti cocok sama seleraku. Akhirnya, resep ini masuk dapurku dan kuuji coba.

Fermented Cassava Cup Cake

Cake Kukus Tape Gula Merah
Resep : Sisca Soewitomo dalam Demo Masak Persembahan Nova - Tupperware

Fermented Cassava CakeBahan :
125 gr gula pasir
125 gr gula merah, serut ( pake gula palem juga oke,.. mae )
150 ml air
200 gr tepung terigu
1 butir telur
100 ml minyak goreng
100 gr tape singkong, haluskan
1 sdt baking powder
1 sdt soda kue




Cara Membuat :
1. Campur gula merah dan gula pasir lalu didihkan bersama air hingga gula larut. Saring dan dinginkan.
2. Siapkan cetakan bolu kukus dan alasi dengan paper cup, sisihkan. Siapkan panci pengukus untuk mengukus.
3. Masukkan larutan gula yang telah dingin kedalam tepung terigu, aduk rata. Masukkan secara bertahap, telur, minyak, tape, baking powder dan soda kue dengan selalu diaduk tiap kali memasukkan satu jenis bahan, aduk hingga benar benar rata. Diamkan adonan selama 15 menit, sementara itu panaskan panci pengukus.
4. Sendokkan adonan kedalam cetakan ( bila punya ice cream scoop bisa dipakai untuk memudahkan,.. mae ) lalu kukus selama kurang lebih 20 menit. Sajikan.

Fermented Cassava Cake

Soal rasa, cake ini mempunyai rasa yang sangat familiar di lidah kita orang Indonesia. Coba bayangkan saja kue Mangkok, rasanya hampir sama.

Oya, adonan memang sedikit berat dan sangat kental, tapi hasilnya setelah matang bisa mekar dan teksturnya empuk. Saat demo, bu Sisca juga sempat menyampaikan bahwa komposisi tape bisa juga diganti dengan labu kuning atau ubi yang telah matang dan dihaluskan. Bila ingin mengganti tape dengan bahan lain, jumlah tepung ditambahkan menjadi 250 gram.

Kapan lagi aku pengen nyoba gimana kalo pake gula merah semua, dan komposisi air diganti dengan santan, eneg ga ya ? Soalnya santan, gula merah dan tape, aku suka semuanya !

Saturday, November 8, 2008

Demo Masak Bersama Sisca Soewitomo

Kamis kemarin atas ajakan dari mbak Rachma, aku berkesempatan hadir di sebuah acara demo masak bersama Sisca Soewitomo. Acara yang diadakan oleh Tabloid Nova dan Tupperware ini bertempat di Balai Desa Kelurahan Gunung Anyar, Surabaya. Meski cuaca terbilang cukup panas hari itu, tapi lokasi demo padat dipenuhi ibu ibu dari daerah sekitar lokasi demo.

Hari itu Ibu Sisca membawakan empat buah resep yang didemokan dengan cepat, jelas, dan mudah. Sesuai dengan ciri khas beliau saat membawakan salah satu acara masak ditelevisi. Siang itu juga, meski peluh bercucuran dari wajahnya yang masih terlihat segar tapi semangat beliau sangat luar biasa. Terbukti dari seringnya ibu ibu tertawa tiap kali beliau mengeluarkan celetukan celetukan lucu khas Surabaya sepanjang awal hingga akhir acara.

Photobucket

Photobucket
Segar, enerjik dan ceria

Empat resep yang dibawakan antara lain, Fermented Cassava Cake ( Cake Tape Kukus tanpa mixer ), Spaghetti Saus, Chicken Rice Bowl dan Rainbow Ice Rocks. Semua resep yang dibawakan tergolong mudah dibuat dengan bahan bahan yang juga mudah diperoleh dipasaran. Setelah selesai, semua masakan dan minuman ditata dengan apik didalam wadah Tupperware. Sebagian hasil demo juga dibagikan kepada pengunjung yang hadir. Aku sempat mencicipi Chicken Rice Bowl yang gurih dan Fermented Cassava Cake yang lembut dan enak. Hmm...

Photobucket
Fermented Cassava Cake

Photobucket
Spaghetti Saus

Photobucket
Chicken Rice Bowl

Photobucket
Rainbow Ice Rocks

Selain berbagai resep yang dibawakan, acara ini juga dimeriahkan dengan serangkaian pembagian doorprize. Sebuah kebanggan buat aku bisa bertemu langsung dengan pembawa acara memasak yang pengalaman profesinya sudah tidak diragukan lagi. Membawa pulang suvenir dari Nova, aku pulang dengan hati yang sangat senang.

Bu Sisca, Tasya en me. Photograph was taken by mbak Rahma.

Photobucket
Mbak Rahma berfoto bersama Bu Sisca

Recent Post on Mae's Little Kitchen

My photo
Mom of a lil' girl who still longing for her passion. Obsessed to know more, learn more, take more and give more... Here, on her lil' kitchen.
Unless mentioned, described, or linked, all works and photographs are created by May Irianti. Copyright 2007 - 2008. You may copy only the recipes but please do make a link to this blog. DO NOT COPY . Please ask first !

Followers