Saturday, September 27, 2008

Menyiapkan Tanaman Sebelum Ditinggal Mudik

Belajar dari pengalaman tahun lalu, dimana sebagian dari tanamanku mati kekeringan saat kutinggal mudik. Maka tahun ini ku masukkan point ini dalam check list-ku. Menyiapkan tanaman sebelum kutinggal mudik.

Mudik tahun ini mungkin sedikit lebih lama dari tahun lalu. Aku gak mau ambil resiko membiarkan tanaman tanamanku merana tanpa persiapan ( suplai air yang cukup ). Jadi apa yang harus kulakukan ?

Sempet mikir mau nutup semua permukaan media tanah dengan mulsa dari kertas koran. Tapi gak yakin kalau cara itu bisa efektif. Kalau tidak salah mbak Arfi pernah menyarankan padaku tentang perawatan tanaman ( dalam pot ) bila akan ditinggal dalam waktu agak lama. Dengan meletakkan piring atau wadah ( alas ) yang diletakkan dibawah pot sebagai tempat menyimpan air. Memang beberapa pot dirumahku sebagian sudah beralas. Tapi sebagian - lebih banyak - yang tidak beralas. Berarti aku harus menyiapkan wadah itu sendiri. Aku memanfaatkan piring piring milamin yang sudah lama tidak dipakai untuk dijadikan alas pot. Tapi jumlah mereka sangat sedikit dan tidak cukup untuk mengalasi semua pot yang ada dirumah. Aku hampir prustasi mikirin hal ini.

Lalu saat sore tadi memandangi tanaman tanamanku, sambil memikirkan cara bagaimana agar mereka tidak kekurangan air selama kutinggal. Terlintas untuk memanfaatkan benda yang selama ini kuanggap sampah. Aku hanya berfikir, benda itu boleh apa saja asal dia bisa menampung air. Aku memanfaatkan kantong kresek. Murah, meriah, mudah.

Jadi mulai lah tadi selepas magrib, aku menyempatkan diri mengumpulkan semua pot potku disatu tempat yang sedikit teduh. Satu satu potnya aku bungkus plastik. Gak seluruhnya, cuma sampai bibir pot. yang penting sudah cukup ruang buat menampung air didalamnya. Lumayan nambahin kerjaanku buat bungkusin kurleb 20-an pot pot dirumah. Hiyaaaah... !!!

Ah lega juga. Akhirnya bisa ninggalin mereka dengan hati sedikit tenang. Paling tidak mereka bisa bertahan setengah dari waktu pergiku. I hope so...

Oya pastikan satu hal, kreseknya gak bocor !

Friday, September 26, 2008

Tiba Saatnya ...

Photobucket

Sebelum gema takbir dikumandangkan,
Sebelum langkahku berjalan menuju kiblatMu
Dan sebelum kemenangan dirayakan

Ingin kami mengatupkan tangan
Menghubungkan mata dengan pandangan
Menyelaraskan lidah dan ucapan
Menyatukan hati dan perasaan
Meluruhkan dosa dan kesalahan

Bersihkan mata yang pernah melihat
Bersihkan lidah yang pernah berucap
Bersihkan hati yang pernah memendam
Dan bersihkan khilaf yang pernah terbuat

Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1429 H
Minal Aidin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir & Bathin

Dengan segenap hati dan perasaan tulus, kami haturkan.

~ Denny Ernanto Sekeluarga ~

Tiba Saatnya ...

Photobucket

Sebelum gema takbir dikumandangkan,
Sebelum langkahku berjalan menuju kiblatMu
Dan sebelum kemenangan dirayakan

Ingin kami mengatupkan tangan
Menghubungkan mata dengan pandangan
Menyelaraskan lidah dan ucapan
Menyatukan hati dan perasaan
Meluruhkan dosa dan kesalahan

Bersihkan mata yang pernah melihat
Bersihkan lidah yang pernah berucap
Bersihkan hati yang pernah memendam
Dan bersihkan khilaf yang pernah terbuat

Selamat Hari Raya Idul Fitri
1 Syawal 1429 H
Minal Aidin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir & Bathin

Dengan segenap hati dan perasaan tulus, kami haturkan.

~ Denny Ernanto Sekeluarga ~

Thursday, September 25, 2008

Most Chocolusious Chocolate Cookies

Belum bikin kukis buat lebaran ? He he you're not alone.

Entah kenapa, beberapa hari terakhir ini moodku sedang tidak ditempatnya. Justru saat lebaran tinggal sebentar lagi, aku malah terbuai bisikan setan untuk lebih banyak berada diatas kasur, dan tidur seharian. Reaksi biologisnya, aku mengalami kekurangan oksigen karena terlalu banyak meletakkan kepala diatas bantal. Saraf saraf otakku menjadi lemas. Urat uratku menjadi lemah. Dan otot ototku menjadi loyo. Huuuuh.....

Tapi lebaran sudah didepan mata. Mudik sudah tinggal hitungan jari. Mau ga mau harus 'bergerak' supaya mata ini gak cuma merem kayak kucing aja dikasur. Do something !!

Akhirnya, terpaksa 'berolahraga' agar semua tugas dan pe er jelang lebaran yang sudah kutunda tunda dari kemaren, terselesaikan. Bikin kukis salah satunya.

Chocolate Cookies

Ini adalah kukis yang selalu mengisi toples lebaranku tiga tahun terakhir. Bahkan lebih 'wajib' daripada nastar or kastengel. Udah berasa cocok aja dengan resep ini, sampai belum berniat mencoba resep resep kukis coklat yang lain.

Tapi tahun ini, pembuatannya aku variasiin dikit. Gak banyak sih. Kalau biasanya komposisi keju edam / keju tua seharusnya diparut halus, kali ini aku pengen nyoba gimana kalau diparut kasar. Gara gara kemaren makan kue sagu keju yang kalau dimakan, kejunya bisa berasa 'kriuk kriuk'. Soalnya kejunya diparut kasar. Jadi penasaran pengen nyobain ke kue ini.

Loh kue coklat kok pake keju ? Salah ketik kali. Enggak kok. Ini beneran pake keju. Karena itulah, aku merasa kukis ini sedikit berbeda dengan kukis coklat lain. Buat penggemar coklat dan keju, aku cuma bisa nyaranin, try this ! Tapi sebaiknya jangan gunakan resep ini untuk jualan, dijamin bangkrut. Resepnya disini ya ( He he bahkan untuk sekedar copy paste dari postingan lalu juga rasanya sedikit ogah ogahan )


Adonan yang sudah dipulung, dan dipotong potong. Ukurannya lumayan rata, asal pulungan dan potongannya sama.

Selain berexperimen dengan parutan keju, kali ini aku juga sedikit melakukan variasi bentuk. Ya tetep bunder sih. Cuma kalo tahun tahun yang lalu aku biasa bikin ini dengan cara diroll lalu dicetak, atau disendokin satu satu ( aku paling ga demen cara ini ), kali ini aku bikin teknik praktis, mudah dan efisien. Terutama karena itu tadi, males.

Setelah adonan jadi, adonan aku pulung pulung dengan diameter sekitar 2cm. Kecil kecil aja biar jadi banyak. Tadi ini jadi 3 pulungan. Terus, setelah dipulung masukin kulkas dulu sampe agak keras. Kalau udah agak keras, baru deh dipotong potong. Tipis tipis aja biar jadi banyak. Lagian kalo tebel kurang crunchy. Wah, kenapa gak dari dulu dulu pake teknik begini. Cepet banget ternyata. Boleh ditiru deh bagi yang sedang 'malas' hi hi hi.


Siap dipanggang. Yang polos dan yang beroles glasur. Boleh ditambahin trimit ato permen bintang warna warni buat variasi

Sedang untuk variasi toping / taburan, kali ini aku ( tetep ) pake glasur sesuai resep aslinya. Sama sebagian aku masukin choco chips ( kalo suka kacang kacangan boleh ditambahin ). Tapi berhubung lupa nambahin cream of tar tar, adonan glasurku leleh dengan mudahnya. Jadinya gak cantik lagi, hiks :( akhirnya sebagian aku biarin polos. Lumayaaaaan... :)

Coklat kukis polos yang sudah matang. Ukurannya sama kan ? Dulu dulu kalo bikin pasti peyang penjol. Mana yang besar, mana yang kecil

Chocolate Cookies

Harusnya glasurnya tetap kaku saat sudah matang. Tapi glasurnya leleh, bahkan sebelum dipanggang. Glasurnya meresap kedalam adonannya, jadi gak indah dipandang. Oya glasur ini juga bisa diganti white cooking chocolate leleh. Yang pasti tampilannya bakal lebih oke deh !

Jadi, ada yang mo nyoba bikin en nambah testimoni untuk kue kering ini ? Silahkaaaan.....

Monday, September 22, 2008

WTSIM... Indonesia : Beef Krengsengan / Beef Sweet Soy Sautee

" Halo, apa kabar ? "

That how we Indonesian say, " Hi, how are you ? "

I'm feeling a little bit unconfident to submit on this event since I'm not an active English speaker. Otherwise, I'm feeling exited for participating on this event, when I heard this month's theme for 'Waiter There Something In My...' was Indonesia. I thought I must tried to wrote something about my country and let people in other countries know more about it.

Do you know Indonesia? I am quite afraid there are many people from other nations don't know about - or even have heard about- this country. But if I'm asking you, do you know Bali ? Yes, I will absolutely hear something nice about it since it is one of most popular place on earth. But have you already known that Bali is a part of Indonesia ? I would be so glad if you already know it.

Talking about Indonesia is talking about many cultures ( our country also called with A Thousand Islands Nation ). And many cultures mean many kind of culinaries. Oh yes, we are rich of its.
Actually, I got confused of what dish I am going to write for this event, because there are a lot lot lot super duper lucious Indonesian foods I love ( you wouldn't imagine how many are they. More than Nasi Goreng or Beef Rendang ! ) But I had choosen one for you. One of popular food in the city I live.

I live at Surabaya. A capital city of East Java Province. One of others big provinces in this country. If you were here, you may find Rawon ( Beef Black Stew ) and Rujak Cingur ( Cooked mix vegetables and raw fruits served with buffalo mouth and black sauce) that were being iconic foods in Surabaya. You may find them every where, from the street vendors to fivestar hotel's restaurants. But I won't write about one of them cause I think it will be difficult for you to find specific ingredients needed -which could only found in Indonesia- to cook them. But Surabaya has one more popular food that I thought I could share it for all people over other nations, so they would able to try this in their own kitchen, no matter where they lived ( sounds quite optimistic, ha ha ). It called Beef Krengsengan or Beef Sweet Soy Sautee ( Beef Cooked with Sweet Soy Sauce ). Sometimes it also use Lamb / Mutton and called Mutton Krengsengan.

Krengsengan

Like others recipe has, this recipe also has many versions. Some people add Petis or Shrimp Paste and other don't. But generally, it has similar serving appearance and also similar taste and fragrant for every version. And each version has it own characteristic. The one I had is the simplest one. This recipe belongs to my mother and it has been simplified by me. Hope this won't change the originality of the dish.

Beef Krengsengan / Beef Sweet Soy Sautee


250 grms meat, cut it into small pieces
4 cloves shallots, diced
3 cloves garlics, diced
1 big onion, diced
2 red chillies, diced
1 1/2 tbs ginger root, peeled and minced or grated
about 4 - 6 tablespoon sweet soy sauce
a pinch of pepper *I used black pepper*
fresh grated nutmeg, added as you wish
salt and a bit of sugar as you wish

Directions :
- Saute diced onions, shallots, garlics, chillies, and grated ginger until faded and fragrant. Remove from heat then finely process them with food processor or dry mill. Add a bit of water if needed to make them refined easily.
- Saute them again until water decreased. Add meat, and stir until its color changed then add about a cup of water or more. Cook thorougly until meat got soften/ tender and the stew got thickened.
- Add salt, pepper, grated nutmeg and sweet soy sauce, stir them again until well mixed. You may add a cube of beef seasoning if you wish. Remove from heat and sprinkled with bawang goreng ( crisp fried shallots ).
- Serve with warm rice, cucumber and carrot pickles, and krupuk ( prawn crackers ).


Beef Krengsengan

I hope the dish could represents one of many Indonesian foods. It looks like beef rendang, though, but it has different taste and ingredients. Also much easier than beef rendang that I cannot made it myself untill now.

Thanks to Andrew for choosing my Country as the theme this month. I really apreciate it !

" Terima Kasih ! " ( Thank you ! )

*I feel so sorry if there any incorrect spell, grammar or structure since I have a limited English speaking ability :D*

KBB #7 : Ultah KBB Warna Warni ( Baking Entry ) - Double Chocolate Mousse Cake



Akhirnya, selesai juga peer utamaku bulan ini. Inilah challenge of the month, KBB #7 : Ultah KBB Warna Warni. Putaran ini, tidak ada resep tertentu yang harus dipraktekan, melainkan semua anggota bebas menentukan apa yang mau dibuat. Mudah bukan ? Oh, tentu tidak karena tetep aja bingung mau bikin apa. Selain itu, putaran kali ini sedikit berbeda karena tantangannya juga dilombakan. Ini untuk memeriahkan ultah KBB yang pertama. Ada lomba cooking, baking, and food photography-ing. So, I decided to put my entries to baking and food photography contest.

Ditengah kebingunganku *karena ingin membuat sesuatu yang spesial* aku teringat sebuah resep yang sudah sejak lama ingin kupraktekan. Resep itu adalah Chocolate Mousse Cake, tantangan KBB #2, dimana saat itu aku belum menjadi anggotanya. Dengan alasan ingin ikut mengamalkan salah satu resep tantangan KBB, akhirnya kuputuskan untuk membuat resep ini.

Namun dipertengahan, aku mengalami kebimbangan lagi - tepatnya tergoda - setelah melihat Chocolate Coffee Mousse Cake milik mbak Ine yang dipraktekan mbak Arfi. Yang membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan meneteskan air liur dan tidak bisa berkata kata ( ini adalah pengalaman orang orang yang sudah mencobanya, oh really ? )

Jadi mana yang harus kucoba ?

Kuputuskan, dua duanya !

Sebenarnya bukan keduanya, tapi aku menggabungkan keduanya dalam satu resep. Cake coklat pake resep mbak Ine, dan mousse coklatnya pake punya KBB. Sebenernya pengen nyoba punya mbak Ine semua, tapi agak sedikit ragu ragu dengan penggunaan gelatin, meski pun bisa disubtitusi dengan jelly. Jadilah ini kusebut Double Chocolate Mousse Cake, yang kupersembahkan khusus untuk ultah KBB yang pertama.

Double Chocolate Mousse Cake

Double Chocolate Mousse Cake
Source : Gabungan antara resep mbak Ine dan arsip KBB #2

Bahasa version :

Chocolate sponge cake:
Versi mbak Ine

5 Kuning telur
2 putih telur
40 gr gula
30 gr terigu
10 gr maizena
15 gr coklat bubuk
65 gr margarine
1/4 sdt baking powder

loyang 20X20X4 cm

Kocok gula dan telur hingga mengembang dan mengental. Campur jadi satu, tepung terigu, maizena, coklat bubuk dan baking powder, ayak. Masukkan campuran tepung sedikit demi sedikit sambil di aduk dengan spatula. Masukkan margarine yang sudah di cairkan, aduk rata. Tuang dalam loyang ukuran 20X20X4 cm yang sudah di alasi kertas roti, panggang dalam suhu 200 derajat selama 15 menit. Belah cake menjadi dua, sisihkan.

Mousse :
Versi KBB

250g dark cooking chocolate,
6 kuning telur,
250g mentega suhu ruang,
6 putih telur ( bisa diganti 250 gr thickened cream, kocok kaku )
*aku tambahin sedikit esens kopi mocca,... mae*


Tim coklat hingga leleh. Kocok kuning telur lalu campurkan dengan coklat, aduk rata. Tambahkan mentega sambil dikocok. Kocok putih telur hingga kaku. Masukkan adonan putih telur ke dalam adonan coklat. Tuang adonan ini ke atas cake. Tutup dan dinginkan selama 4 jam atau semalaman.

(Jika menggunakan thickened cream, pakai 250g lalu kocok dan campurkan ke dalam adonan coklat).

English Version :

Chocolate sponge cake :

5 egg yolks
2 egg whites
40 gr sugar
30 gr plain flour
10 gr corn flour
15 gr cocoa powder
65 gr margarine, melted
1/4 tsp baking powder

20X20X4 cm square cake tin

Beat the eggs and sugar until fluffy and thick. Sift together flour, cornflour, milk powder, cocoa powder and baking powder. Fold into the eggs mixture. Add in the melted margarine, mix gently. Pour into the prepared cake tin and bake on a preheated oven 200C for 15 minutes. Split the cake and set aside.

Chocolate Mousse:

250g cooking chocolate,
6 egg yolks,
250g soft butter,
6 egg whites
*I added few drops of coffe mocca flavouring essence,...mae*

Melt the chocolate over hot water. Beat the egg yolks and blend with the chocolate to mix well.
Beat in the softened butter. Beat the eggwhites stiff to the stiff peak stage.
Fold the stiffly beaten eggwhites into the chocolate mixture. Pour the chocolate mixture over thecake. Cover and refrigerate for 4 hours or overnight.

Waktu bikin sponge cakenya sih ga ada masalah. Begitu bikin mousse-nya baru deh bingung. Belum pernah bikin en ini baru pertama kalinya. Bisa dilihat kan texturnya kasar sekali. Mousse mulai bergerindil saat campuran coklat leleh dituang kedalam putih telur. Putih telurnya pecah pecah. Apa mungkin karena terlalu kaku dikocok. Aku cuma ikutin resep yang disebutkan bahwa puith telur dikocok hingga kaku.

Tapi rasanya, huenaaak ~~~~~~ Sponge cakenya lembyuut banget. Moussenya legit en nyoklat banget. Cuma sayang ga tahan udara panas. Jadi harus bolak balik masuk kulkas waktu mo difoto.

Double Chocolate Mousse Cake

Mousse-nya berasa es krim kalo masih dingin. Kalau gak di KBB, ga kebayang deh bakal nyoba bikin yang kayak ginian... Tapi penampakan sungguh jauh dari sempurna, belepotan.

Hmmm... tinggal ngurusin lomba foto... *huaaaaa*

Happy Birthday My Dearest KBB ! It's party tiiimeee... !

Sunday, September 21, 2008

Sepenggal Tulisan : A Prologue to KBB #7

8 Februari 2008 *harus ngubek milis buat cari data ini*. Aku masih ingat kira kira delapan bulan yang lalu, saat pertama kali bergabung dalam klub ini. Klub pertama yang ku ikuti sejak mengenal jagad perbakingan maya. Sempat bimbang, ragu dan resah sebelumnya. Pertama karena semua member ditantang harus 'berani' dan yang kedua -seperti nama klubnya- adalah doing 'baking'. Dua hal yang belum ku miliki saat itu. Tapi dengan modal nekat dan rasa inginku yang besar untuk maju membuatku akhirnya memberanikan diri untuk bergabung. Dan sekarang, aku sangat mensyukuri 'kenekatan'ku waktu itu.

Setelah diapprove dikeanggotaan, aku diundang untuk bergabung dimilis. Kesan pertamaku saat itu adalah serem. Aku masih ingat sekali, saat meninggalkan pesan perkenalanku yang pertama disana, dengan menyebutkan embel embel 'first grader'. Lalu dengan sangat tegas dan keras ( rada serem buat aku yang masih jadi anggota baru waktu itu ), mbak Arfi selaku admin menjawab pesanku itu,

"...Eh, ga ada yang 1st grade, 2nd grade atau 3rd grade di sini ya, catat! Yang ada sih sebagian dari kita memang masih baru, sebagian lagi sudah mapan, dan sebagian lagi menguasai sebagian ilmu baking dan.... " Hiiiii.... langsung bayangin mbak Arfi ngelus ngelus jenggot dengan satu tangan dipinggang mirip teko *ampuuuuun buuuuu !!!* . Aduh, ternyata disini tempat orang orang serem rupanya...

Kesan berikutnya adalah semua anggotanya sangat welcome, friendly dan ramah, juga tidak pelit berbagi ilmu. Saling membantu satu sama lain. Yang lebih tahu membantu yang belum tahu. Yang kuat melindungi yang lemah *???* Demikian sebaliknya. Karena masing masing anggota punya pengalaman dan pengetahuan berbeda beda. Aduh, ternyata disini tempat orang orang baik hati dan tidak sombong rupanya...

Setelah itu, apalagi kesan yang kurasakan ? Ya kisah si jenggot tadi. Baru gabung, ada yang menyebut mbak Arfi berjenggot ? *sempet bertanya tanya*, lama kelamaan malah jadi ikutan mengidentikan mbak Arfi 'berjenggot' yang tiap akhir bulan atau tiap kali ada anggotanya yang 'bandel' selalu menggambarkan diri beliau sedang mengelus elus jenggot. Kalau sudah begini, ada saja celetukan anggota lain yang selalu mengundang tawa. Aduh, ternyata disini tempat orang orang berjenggot juga rupanya...

Lalu, selain baking, klub ini juga mengenalkan hal baru yang saat ini sedang kutekuni. Yaitu Food Photography ( yang sekarang diwadahi di Flickr ). Tidak pernah kubayangkan sebelumnya bisa mempelajari cara membuat sebuah foto yang menarik untuk dilihat. Banyak yang memberikan masukan, dukungan dan semangat untuk berusaha lebih maju. Soalnya banyak yang berpengalaman memotret disini. Aduh, ternyata disini tempat fotografer ( rumah tangga ) juga rupanya...

Lalu di sini juga aku menemukan banyak sekali hal baru. Dari baking method sampe blogging method, dari megang panci sampe megang kamera, dari sebelumnya gagap iptek sampe sekarang udah gape iptek *dikiit*, dari gagal bikin macarons sampe gagal lagi, dari mulai masalah perawatan jenggot sampe masalah motong kue pake pedang samurai. Aduh, ternyata disini tempat orang orang berpedang juga rupanya...

Secara keseluruhan, kesan yang sangat mendalam bagiku selama delapan bulan sudah aku bergabung disini adalah rasa nyaman. Nyaman untuk menjadi diriku sendiri. Nyaman untuk belajar. Dan nyaman untuk berbagi. Seperti aku nyaman dalam rumahku sendiri.

*****


Adalah Klub Berani Baking atau KBB, sebuah wadah dimana semua peminat baking yang antusias berkumpul, membahas dan mempraktekan segala hal yang berhubungan tentang baking. Disini kami tidak membedakan status atau kemampuan satu dengan yang lain. Kami sangat menjunjung tinggi persamaan. Karena kami semua sama sama belajar, sama sama berbagi dan sama sama berani. Berani untuk mencoba, berani untuk gagal dan berani untuk maju.

Jumlah kami memang tidak banyak dan terbatas. Tapi kami merasa dekat. Kami berasal dari suku, agama, ras, latar belakang juga karakteristik yang berbeda. Kami juga tinggal dan menetap ditempat yang berbeda. Berbeda bangsa, bahasa dan budaya. Tapi tidak ada yang membedakan kami satu sama lain. Karena kami semua sama. Sama sama sedang belajar.

Dari perbedaan perbedaan itu kami membentuk sebuah kesatuan. Kami bersatu membentuk warna warni indah kebersamaan. Warna warni yang saat ini telah menginjak waktu satu tahun. Inilah KBB dengan warna warninya. And I'm feeling grateful for being a part of its color...

Happy Birthday my dear KBB. May you always be the place where I could find comforts, joys, friends, experiences and a lot of new things over the whole worlds.

*doooh hiperbole banget ya ?* hehehe... tapi tulus kok :)

*****

Dalam rangka merayakan ultah KBB yang pertama, maka para pengurus keanggotaan KBB mengadakan sebuah even lomba baking online. Lomba sendiri dibagi menjadi tiga kategori yang bebas dipilih. Baik salah satunya, salah duanya, atau bahkan ketiganya. Lomba lomba tersebut antara lain adalah Lomba Masak, Lomba Baking dan Lomba Food Photography ( jurinya gak sembarangan loh ).

Surely, aku ikut lomba baking dan foto. Hmmm.... wondering what its will be...?




Coming soon....

Friday, September 19, 2008

Bumbu Merah a la Kepiting Dandito

Masih berbau seafood. Setelah kemaren secara tidak sengaja bikin fuyunghai kepiting hanya karena tidak menemukan kepiting segar untuk dimasak ala Kepiting Dandito - Balikpapan. Jadi hari ini, karena masih diliputi rasa penasaran, aku memutuskan untuk mencoba resep tersebut. Tapi tidak dengan kepiting, melainkan dengan udang dan pindang tongkol *yang ini apa termasuk seafood ya ?*. Gak masalah lah, niatnya emang cuma pengen nyoba bumbunya.

Bumbu Merah a la Dandito

Bumbu Merah a la Kepiting Dandito ( Balikpapan )
Source : Tabloid Koki edisi 129/ Agustus 2008 hal. 19 

Bahan :

4 siung bawang putih, iris
4 siung bawang merah, iris
1 buah bawang bombay, iris
2 buah cabe merah besar, buang isinya lalu iris
5 buah cabe merah keriting, iris *gak punya, jadi aku ganti cabe merah besar 3 buah, jadi total 5 buah,...mae*
1 ruas jahe merah, kupas lalu parut *aku pake jahe biasa,...mae*
3 lembar daun jeruk, iris halus
4 batang serai, memarkan
100 - 200 gr gula merah
1 sdt angciu / arak merah *gak pake,...mae*
garam, gula dan penyedap secukupnya

Cara membuat :

Panaskan beberapa sendok makan minyak goreng, lalu tumis semua bawang bawangan dan cabe hingga harum dan layu. Masukkan bahan bahan lain ( kecuali gula merah dan angciu ), lalu tumis sebentar hingga semua bumbu benar benar layu. Angkat dan sisihkan serainya. Haluskan bumbu dengan blender.

Panaskan wajan, lalu tuang angciu hingga aroma menguap. Tumis kembali bumbu yang telah dihaluskan ( serehnya aku masukin lagi ), tambahkan sedikit air lalu masukkan gula merah. Aduk hingga gula merah mencair , tercampur rata dan bumbu kesat/ mengental. Bumbu siap digunakan.


Udang dan Suwir Pindang Tongkol bumbu merah a la Dandito *maksa dot com*

Aromanya, nendang banget. Wangi daun jeruk, jahe dan sereh yang dominan khas banget sama olahan seafood. Enaaaak deh ! Tapi aku yakin yang asli pasti jauuuuh lebih enak dan jauuuh lebih khas. Karena sebagian bahannya ( seperti cabe keriting dan jahe merah ) mungkin lebih mudah diperoleh disana.

Pokoknya cocok deh ! Cuma ada satu yang kurang sreg ... gak ada kepitingnya !

Tuesday, September 16, 2008

Fuyunghai

Kemaren pagi, kami menonton acara kuliner ditelevisi. Waktu itu liputannya tentang seafood. Salah satu hidangannya adalah kepiting saos. Masakan paling digemari suami.

" Wuih, buka ( puasa ) itu kayaknya enak deh. " celetuk suami.
" Heh ? " aku pura pura nggombloi...

Meski begitu, aku gak kepikiran mau masak kepiting. Pasalnya tiap kali aku masak kepiting, hasilnya selalu kurang memuaskan. Jadi males.

Siang siang, iseng buka buka tabloid KOKI edisi lalu. Ada liputan kepiting Dandito khas Balikpapan. Hmmm... looks yummy. Baca baca resepnya spertinya gak terlalu sulit ngolahnya. Lima menit setelah itu aku sudah berada diatas mobil siap menuju supermaket terdekat untuk mencari kepiting. Bersemangat sekali waktu itu. Aku sudah membayangkan ada kepiting saos dimeja makan saat buka nanti. Bukan.. bukan. Aku membayangkan ada kepiting saos - buatanku sendiri - diatas meja makan saat buka nanti.

Ternyata belum rejeki bisa buka pake kepiting saos.

" Kepitingnya lagi kosong bu. " Kata pelayan food counter. Yaaaah...... *bayangan kepiting saos buatan sendiri diatas meja makan saat buka pecah berkeping keping*

Daripada pulang tak membawa hasil, jadi aku putuskan untuk berkeliling aja, siapa tahu ada sesuatu yang enak untuk diolah. Lewat dibagian frozen foods, mataku langsung tertuju pada daging kepiting beku. Ting ! Ga dapat kepitingnya, ya dagingnya ajah.

Yup, aku mo bikin fuyunghai ajah. Ini juga salah satu yang gak bakal ditolak suami.

Jadi aku bikin fuyunghai dengan resep dibawah ini . Tapi bila ada yang punya resep fuyunghai yang lebih sip, boleh deh bagi keaku...

Crabstick Omelette with Sour Sauce

Fuyunghai


Isian :

100 gr daging kepiting beku
1 bh bawang bombay, cincang halus
1 bh wortel ukuran sedang, kupas lalu parut kasar ( optional )
garam, merica sesuai selera

2 bh telur
2 sdm tepung tapioka / kanji

Saus :

1/2 bh bawang bombay
1 siung bawang putih
3 sdm saus tomat
green peas atau wortel potong korek api secukupnya / sesuai selera ( optional )
kurleb 100 ml air
1 sdt tepung kanji larutkan dengan sedikit air
garam, gula secukupnya

Cara membuat :

Panaskan minyak untuk menumis. Masukkan bawang bombay, aduk hingga layu dan harum.
Masukkan daging kepiting, aduk aduk hingga daging terurai dan tumis sebentar hingga daging terlihat agak kering ( mawur ). Tambahkan wortel parut. Masak sebentar hingga rata dan kering. Tambahkan garam dan merica sesuai selera, lalu aduk hingga rata. Sisihkan lalu dinginkan. Sampai tahap ini, isian ini bisa disimpan didalam kulkas selama beberapa hari dalam keadaan tertutup rapat.















Menjelang digoreng, tambahkan tepung kanji kedalam tumisan daging kepiting tersebut. Aduk rata ( diurap ) agar tepung kanji tidak menggumpal. Masukkan telur, aduk rata lalu goreng didalam minyak yang agak banyak dan panas. Hidangkan dengan saosnya.

Saus :

Panaskan margarin ( bisa juga pake BOS/ RBS untuk aroma ) lalu tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum. Masukkan air, saos, garam dan gula. Tunggu hingga mendidih lalu masukkan greenpeas. Masak sebentar. Cek rasa. Setelah dirasa pas, tambahkan larutan tepung kanji sedikit demi sedikit hingga kekentalan yang diinginkan. Bila dirasa kurang kental, tambahkan lagi.

IMG_1041a

Oya, bagi yang tidak bisa makan daging kepiting, bisa juga diganti dengan udang yang sudah dihaluskan atau bahkan daging ayam. Variasi keduanya juga sering aku buat dan gak kalah enak kok. Malah aku juga sering mencampurkan tahu. Jadi fuyunghai tahu. Lumayan praktis dan enak.

Semoga berguna !

*nengok kalender* dah jalan minggu ketiga puasa, blom bikin kuker en pe er *gubraks*

Monday, September 15, 2008

Demam Fotografi

Belakangan ini, sesuatu membuatku sulit untuk tidur. Sepertinya ia sudah mulai merasuk dan merusak jalan pikiranku. Seserius itu kah ? He he he... no, not at all.

Ialah fotografi. Yang membuatku sulit tidur, membuatku rela berpanas panasan, bermandi peluh dan menggodaku untuk terus mendalaminya. Maklumlah, setiap orang -I believe- pasti suka dengan mainan baru. Tidak terkecuali aku. Fotografi adalah 'mainan' baru buat aku.

So, during my time waiting for a break-fasting alias ngabuburit, aku menghabiskan sedikit waktu melakukan beberapa experiment dan latian latian guna memperdalam pemahamanku akan fotografi. Tidak peduli seberapa terbatasnya kemampuan kameraku, aku sudah bertekat sejak awal bahwa itu tidak akan mengurangi ketertarikanku untuk belajar fotografi.

Oops, sepertinya postingan ini jauh melenceng dari tema blogku. Hmmm... sedang berfikir untuk membuat blog lagi khusus fotografi. Ha ha ha, no no no daftar blogku sudah terlalu panjang. Well but I'm sure you won't mind if I wrote such a thing here *LOL*

Beberapa latian dan experiment yang sempat aku kerjakan khusus untuk food photography antara lain mengenal komposisi , setting manual , estetik penyajian , dan yang terakhir adalah plating . Sedang experiment lain dalam konteks fotografi umum ada children photography dan night shooting. Tapi dari sekian latihanku, belum ada satupun yang sempurna, atau paling tidak yang sudah sesuai dengan kaidah per-fotografi-an. Masih banyak yang harus dipelajari. Masih banyak yang harus dilatih. Here I will start everything about it...


Hasil latihan plating



Semua hasil latihanku aku post disini.

Saturday, September 13, 2008

Puding Sutra Jeruk ( MFM #19 )



Sebenarnya ini adalah puding gagal yang berhasil. Why ?

Aku lupa kapan persisnya aku pertama kali menikmati puding ini. Yang kuingat waktu itu aku masih kelas satu SMP. Saat itu tepat hari Lebaran dan aku berkunjung kesalah satu rumah sahabat baruku. Disana aku disuguhkan beberapa penganan mewah -menurutku- termasuk puding ini.

Saat itu mataku berbinar binar keenakan, karena puding ini begitu mewah buatku saat itu. Maklum sejak kecil ibu belum pernah membuat puding seperti ini. Sepanjang yang kuingat, ibu cuma pernah membuat satu jenis puding yang disebutnya 'podeng' yaitu puding berbahan santan dan gula merah. Aku sendiri selalu menyebutnya puding kampung.

Langsung saja puding putih bersembur oranye didasarnya, yang dihidangkan dengan koktail buah itu habis dalam sekejap. Mau nambah kok malu. Puding itu adalah Puding Tahu. Bukan tahu yang kita makan sehari hari, tapi puding itu mempunyai guratan seperti tahu dimana dasar puding berwarna oranye karena telah dituangi dengan sirup jeruk squash. Segar dan mewah pokoknya. Saat itu aku langsung minta resepnya kemama sahabatku ( makasih Te.. ). Sampai sekarang ini menjadi salah satu puding favoritku.

Tapi, mengapa gagal ? Karena sejak pertama kali aku mempraktekannya sampai hari ini, aku tetap tidak bisa mendapatkan gurat 'tahu' yang kuinginkan ( Fan, lu harus tanggung jawab nih ! ). Sirup jeruk yang seharusnya menjadi kunci utama agar gurat tahu itu terlihat selalu terpisah dan membentuk lapisan sendiri didasar puding. Tapi meski gagal bagiku, tetap tidak mengurangi keistimewaannya. Jadilah ini kusebut Puding Sutra Jeruk karena lebih mirip Puding Sutra, yang kupersembahkan khusus untuk MFM #19 dengan tema Pudding yang digawangi Ibutio.

Orange Silk Pudding

Puding Sutra Jeruk

Resep : Tante Wati - Mama Fanny - Eyang Nadda

1000 ml susu cair, aku pake 200m or 1/2 klg SKM dilarutkan dengan air hingga 1000ml,..mae
150 - 200 gr gula pasir sesuai selera, jika menggunakan susu cair plain ( hilangkan bila mengunakan SKM )
1 bungkus agar agar putih / bening, larutkan sedikit air ( biasa )
150 ml sirup orange squash, atau sesuai selera
1 kaleng koktail buah / leci kaleng / jeruk mandarin kaleng / variasi buah sesuai selera

Cara membuat :
Panaskan susu ( dan gula ) hingga bergemuruh dan jelang mendidih, masukkan larutan agar agar lalu aduk rata hingga mendidih. Segera matikan api.
Tuang kedalam cetakan / pinggan, dan dinginkan kurang lebih 30 - 45 menit atau sampai permukaan puding membentuk lapisan 'kulit' tapi bagian bawah/ dasar masih cair.
Bila permukaan puding dirasa sudah cukup kokoh, tuangi sirup jeruk dengan menggunakan sendok. Tuang dengan cara melelehkannya ditepian cetakan/ pinggan sesendok demi sesedok. Biarkan sirup meresap dan menerobos melalui celah celah tepian cetakan dan akan mengendap didasar puding. Biarkan hingga keras.
Masukkan kulkas dan hidangkan dengan siraman koktail buah.

Bila sulit membayangkan gurat tahu pada puding ini ( yang sebenarnya ), coba bayangkan puding kampung berbahan santan dan gula merah. Mereka dicampur, dan dimasak bersama sama. Saat sudah dingin, mereka memisahkan diri dan membentuk lapisan putih dan merah. Lapisan putih biasanya berasal dari ( kepala ) santan atau kanil. Dibatas lapisan itu pasti timbul semacam guratan yang menunjukkan tingkat kekentalan santan itu. Kurang lebih seperti itulah guratan yang ( seharusnya ) timbul. Maka puding akan terlihat seperti tahu. Cantik sekali.

Tapi entah apa yang salah dari proses pembuatanku, sehingga si 'stretchmark' ga mau muncul. Yeah, I'll find it out someday... Oya berhubung ga punya stok buah kaleng or buah segar, jadi pudingnya cuma disiram sirup jeruk ( lagi ). Hiks... minimalis banget yah...

Orange Silk Pudding

*Fanny... lu harus nanyain nyokap lu lagi, awas lu ya. Klo enggak gua tangisin tuh Nadda kecil, heu heu heu...*

Thursday, September 11, 2008

Chicken Bread Nuggets

Gorengan lagi ?

Chicken Bread Nuggets

Yuuup! Gorengan emang paling cucok sebagai pendamping buka puasa ya. Karena itu, belakangan lagi sering bikin yang digoreng goreng.

Ini bukan pertama kalinya bikin resep ini. Aslinya kan bentuk nya bulet bulet jadi namanya Chicken Bread Crumbs. Sekarang kebetulan pengen bikin yang kotak kotak ya kusebut aja nugget. Lagian sekilas rasanya mirip mirip sama nugget ayam. Bedanya cuma dikasi daging asap en keju. Cucok juga buat bekal anak sekolah. Tasya doyan luar biasa. Tertarik pengen nyoba, resepnya ada disini nih !

Chicken Bread Nuggets

Silahkan mencoba en semoga suka ya...

Happy Fasting !

Sunday, September 7, 2008

( BiBar ) Qroquette Stroganoff

Sabtu kemarin, aku kembali diajak oleh Mbak Rahma untuk ketemuan sembari menunggu waktu berbuka. Kali itu kami memutuskan untuk membuat Kroket Stroganoff bareng, lalu dilanjutkan dengan belajar motret lagi. Namun tidak seperti bibar sebelumnya, kami tidak hanya berdua. Kali ini ada mbak Monica dan mbak Ipoet yang turut serta menyegarkan siang hari yang panas itu. Senang sekali bisa bertemu dengan mereka. Karena sudah sejak lama aku selalu mengagumi karya karya mereka dalam dekorasi cake. They are so talented. Beruntung bisa bertemu mereka.

Acara BiBar ( bikin bareng ) kroket dimulai sekitar pukul 10 pagi itu. Bikin kroket memang harus sedikit sabar dan telaten, karena pembuatannya bertahap. Mulai dari mengupas kentang, menggoreng, menghaluskan dan masih banyak rangkaiannya hingga akhirnya kroket tersebut siap dihidangkan dimeja. Tapi siang itu, semua proses tersebut berjalan sangat santai. Ya karena dikerjakan bertiga ( mbak Poet belum hadir saat pembuatan kroket ). Mana sambil keasyikan ngobrol sampai sering kali kita lupa mengawasi kentang yang sedang digoreng.

bibar1
Goreng sambil ngobrol....

bibar2
Latian motret sesi pertama...

Tidak terasa, pukul 11.30 kroket sudah siap digoreng. Meski tidah langsung digoreng karena keburu dijadikan objek foto. Setelah merasa cukup dipotret, kroket akhirnya baru digoreng sekitar pukul 12.30. Setelah itu, latian motret masih terus berlanjut. Tidak kalah hot dengan panasnya cuaca hari itu. Selengkapnya tentang latian motret ini silahkan liat disini aja ya :)

kroket3
Siap digoreng...

kroket2

kroket1
Baru digoreng...

Rangkaian bibar dan latian motret bareng akhirnya usai sekitar pukul 14.30. Well, tidak peduli betapa pahit tenggorokanku saat itu, tapi hari itu aku sangaaat senang. Tidak lain dan tidak bukan karena aku sudah menambah lagi pengalaman dalam hidupku, bertemu dan berbagi dengan orang orang yang tidak pernah kuduga bisa kutemui. Sampai ketemu lagi ya, semoga ini bukan yang pertama dan terakhir ya.. It's so nice to meet you all. Buat mbak Rahma, makasih banyak atas waktu yang sudah kau sisihkan meski malamnya cuma tidur 1/2 jam. Juga makasih banyak buat rumah yang sudah kau sediakan untuk diacak acak en di muntahin Tasya ( ups ! soriy ya ). Aku selalu hepi berada didekatmu :)

French Qroquette Stroganoff

Qroquette Stroganoff
Resep asli : Al-Via Kursus Kue & Cake. Disalin dari Mbak Rahma.

Ingredients:

Bahan Kulit :
20 gr Margarin
3 siung besar bw. merah
2 siung bawang putih
sedikit merica
45 cc air
35 gr tepung terigu
250 gr Kentang Goreng, kemudian segera haluskan (jgn terlalu kering)
1 btr telur antero, kocok lepas

Bahan Isian :
2 sdm margarin
1 bh bawang bombay, ukuran bulat kecil, cincang kotak kecil2
1 siung bw merah, cincang halus
2 siung bawang putih, cincang halus
150 gr Daging Sapi, cincang
1/4 sdt Oregano kering cincang
1/4 sdt Basil kering cincang
1/2 sdt garam
1/8 sdt gula pasir
Sedikit merica
1 blok kecil, maggie penyedap rasa (optional)
1/8 sdt cabe merah bubuk
50 cc susu cair UHT PLAIN

Penyelesaian : 250 cc putih telur
1/2 bungkus mie instan, hancurkan / tepung roti / tepung panko

French Qroquette Stroganoff

Directions:

Bahan Kulit :
1. Tumis, bw merah & bw putih dgn margarin smp harum.
2. Tuangi air, masak smp air mendidih, bubuhi garam & merica.
3. Masukkan tepung terigu, aduk rata, kecilkan api.
4. Masukkan kentang halus, aduk rata, matikan api.
5. Cicipi rasanya, jika sudah pas, biarkan uap hilang, masukkan kocokan lepas telur antero, aduk rata. Sisihkan, siap dipulun.

Bahan isian :
1. Tumis bw. bombay & bw merah & bw. putih dgn margarin hingga harum.
2. Masukkan daging cincang, masak dgn api besar hingga daging berubah warna, bubuhi dgn maggie penyedap rasa, garam, merica, gula, aduk rata.
3. Kecilkan api, masukkan cabe bubuk & oregano serta basil. Aduk rata.
4. Tuangi dgn susu cair, masak hingga daging asat & matang, matikan api, sisihkan.

Penyelesaian :
1. Ambil sekitar 1sdm penuh adonan kulit, letakkan dialas plastik, ratakan, isi dgn adonan isi, rapatkan, pulun sesuai bentuk yg diinginkan.
2. Celupkan ke dalam putih telur.
3. Balur dgn cincangan halus mie instan / tepung panir

Selamat mencoba ! Makasih mbak Rahma buat resepnya :)

Wednesday, September 3, 2008

Roti ( Goreng ) Isi Ayam Jagung

Beberapa bulan lalu saat aku mengadakan 'reuni' dengan tiga sahabat sahabatku, salah seorang diantara mereka, Tya, membawa sekotak suguhan untuk dimakan bersama sama. Suguhan itu adalah roti ayam jagung sebagaimana ia biasa menyebutnya. Pertama mencoba aku dah langsung doyan. Tapi meski didesak begitu rupa, dia tetap menolak membocorkan resepnya ( dasar lu Ya' seneng bikin orang penasaran ! )

Tapi, perjuanganku mencari resepnya tidak cukup sampai disitu. Usut punya usut, resep roti tersebut diperoleh dari ( calon ) kakak ipar Tya, mbak Amalia ( atau kak Uli biasa beliau dipanggil ). Dengan murah hati, beliau membagi resep kue tersebut diblognya. Kheu kheu kheu.... akhirnya... ( sekarang gue dah bisa tertawa puas didepan lu Ya', hahahaha )

Setelah tertunda tiga hari ( karena rencana semula mo bikin buat camilan buka puasa hari pertama ), akhirnya hari ini uji resep tersebut terlaksana sudah.

Roti Goreng Isi Ayam Jagung
Resep asli milik mbak Amalia

Bahan isi:

Roti tawar tanpa kulit 1 bungkus (1 roti di potong jadi 4 atau sesuai selera)
150 g jagung pipil (bisa frozen/kalengan), aku pake jagung manis segar...,mae
200 g dada ayam dicacah halus
100 g daun bawang+ seledri, iris halus
2 butir kuning telur
250 ml susu cair
2 siung bawang putih, dicincang halus
50g tepung terigu
merica, gula, garam secukupnya
Tepung panir kasar ( panko )

Cara membuat ( aku modifikasi dikit ) :

Ragout Ayam Jagung

Ragout :
Oles wajan dengan minyak secukupnya ( bandel nih, padahal diresep asli ga usah pake minyak, hehe ), panaskan lalu masukkan bawang putih dan daun bawang, aduk sebentar lalu masukkan ayam dan aduk hingga berubah warna. Campur jadi satu, kuning telur, susu cair dan tepung terigu, aduk rata. Masukkan kedalam tumisan ayam, aduk cepat. Sambil terus diaduk, masukkan jagung dan bumbu lainnya, aduk terus hingga mengental. Bila sudah meletup letup dan licin ( tidak menempel pada wajan ), matikan api. Ragout siap digunakan.

Chicken & Corn Sandwich

Penyelesaian:
Ambil selembar roti, oles dengan bahan isi ( ragout ) kurang lebih satu sendok makan setelah itu celupkan ke putih telur dan gulingkan di tepung panir kasar. Siap di goreng. Apinya kecil aja ya, kecuali emang pengen digosongin kyak punyaku >_<

Roti Isi Ayam Jagung

Kak Uli, makasih ya resepnya !

September Ceria

Kita sedang memasuki awal bulan September sekarang ini. Entah mengapa tiap kali memasuki bulan September, hatiku selalu berdebar debar. Mungkin karena September adalah bulan dimana aku menikah dulu. Dan ini sudah September kelima sejak pertama aku mengucap janji setia dulu. Seperti judul sebuah lagu yang dipopulerkan oleh Vina Panduwinata, September selalu membawa keceriaan buat aku. Sama cerianya saat tiap kali aku mendengar lagu itu.

Selain itu, September adalah bulan pertama yang berakhiran -ber dari 4 bulan lainnya. Yang mengingatkan kita bahwa begitu cepat waktu berlalu karena kita sudah berada di sepertiga akhir sebuah tahun. Dan waktu memang begitu cepat berlalu...

Tapi September tahun ini terasa begitu spesial melebihi tahun tahun sebelumnya. Banyak hal yang sedang kurayakan, pastinya yang sedang kusyukuri, di September tahun ini.

Bulan ini, genap sudah setahun usaha kecil kami berdiri. Kami masih merangkak memang. Terkadang masih suka jatuh. Tak jarang pula kami harus berpegangan pada sekeliling kami. Tapi kami sangat mensyukuri apa yang telah kami peroleh dan kami jalani. Bulan ini juga usia pernikahan kami akan genap berumur 5 tahun. Ah, masih lima tahun. Masih panjang perjalanan kami. Untuk kedua moment ini, sepertinya tidak ada rencana berarti untuk merayakannya.

Lalu kalau dari aku, bulan ini juga genap setahun sejak aku pertama kali menulis blog. Tidak ada yang spesial memang. Tapi cukup membuat hatiku senang mengingat begitu banyak yang telah aku peroleh selama aktivitasku menulis blog. Teman, ilmu, keterampilan, wawasan, kesenangan, hiburan, dan hal hal positif lain yang tidak dapat kusebutkan satu satu. Untuk merayakannya, hmmm... masih belum terpikir. Mungkin dengan membuat sebuah kue spesial kemudian memostingnya kedalam blog sambil menuliskan embel embel " Selamat Ulang Tahun Blog-ku !" Ah, kedengarannya biasa saja ya...

Masih berhubungan dengan aktivitasku menulis blog, seperti yang sudah diketahui bahwa aku aktif menjadi member sebuah group baking. Klub Berani Baking namanya. Yup, bulan ini klub tercintaku itu sedang merayakan ulang tahun pertamanya yang diberi tema : Ultah KBB Warna Warni. Dan untuk memeriahkannya, telah diadakan beberapa lomba yang wajib diikuti tiap membernya. Seperti biasa, aku selalu bersemangat menyambut event ini. Meski sampai sekarang aku belum juga menemukan apa yang akan kusertakan untuk lomba nanti. Pastinya sesuatu yang sederhana saja, seperti yang selama ini aku buat dan aku tulis diblogku.

Satu lagi moment yang membuat hati dan perasaanku bahagia, adalah karena bulan ini ( tepat 30 hari yang diawali dengan tanggal 1 di bulan masehi yang jatuh pula pada hari senin ) kita semua umat muslim diseluruh dunia sedang menjalankan ibadah puasa. Ramadhan tahun ini juga terasa berbeda dari tahun tahun sebelumnya semenjak aku menikah. Entahlah, tapi rasanya tahun ini aku begitu menikmati ibadah puasa. Seharian menemani putriku dirumah, lalu menyiapkan hidangan berbuka dan sahur untuk suamiku. Meskipun tahun tahun sebelumnya juga begitu, tapi biasanya aku lebih konsentrasi pada kegiatanku berjualan takjil sepanjang Ramadhan. Yang kadang kadang membuat pekerjaan rumah seperti masak dan mengurus rumah aku serahkan pada pembantu.

Tapi tahun ini berbeda. Sudah setahun ini aku tidak memakai pembantu lagi. Mama yang tahun lalu menemani selama Ramadhan, dan juga dengan senang hati menjadi Eyang-sitter ( luv you mom ! ) juga sedang berada dirumah adik di Pekanbaru untuk 2 bulan kedepan. Jadilah, Ramadhan tahun ini aku hanya tinggal bertiga saja dirumah. Sedangkan yang berpuasa cuma 2 orang, aku dan suamiku. Jadilah hari hari santaiku kunikmati dengan bermain seharian menemani putriku sembari sibuk menyiapkan buka dan sahur ( sendiri ).

Apapun yang sedang kurayakan sepanjang bulan ini, tidak ada yang melebihi rasa syukurku karena telah diberi kesempatan merasakan segala kebahagiaanku saat ini. Alhamdulillah ya Allah...

Semoga ibadahku berjalan lancar di Ramadhan tahun ini. Amiiien...

*duh, lama lama blogku ini jadi tempat curhat deh... ah daripada gak diupdate ya*

Recent Post on Mae's Little Kitchen

My photo
Mom of a lil' girl who still longing for her passion. Obsessed to know more, learn more, take more and give more... Here, on her lil' kitchen.
Unless mentioned, described, or linked, all works and photographs are created by May Irianti. Copyright 2007 - 2008. You may copy only the recipes but please do make a link to this blog. DO NOT COPY . Please ask first !

Followers